weird

379 16 28
                                    

Terdengar derap langkah memasuki kamar Krist...
"Kitty~apa yang terjadi padamu?"Krist terkejut mengenali suara itu, Toptap mendorong Singto, langsung memeluk Krist yang masih menangis gemetaran menelangkupkan wajahnya diatas lutut dan berbisik...
"Sayang~kau ingat! Kau adalah milikku!Kau berharap orang tahu apa yang telah terjadi diantara kita?"bisik Toptap sangat pelan agar Singto tidak mendengarnya.
"Kalau kau mengerti, peluk aku!"bisik Toptap. Krist yang menangis dengan gemetaran langsung memeluk Toptap. Toptap menyeringai tanpa Singto dan Krist ketahui.
"Bagus sayang~"bisik Toptap lalu mengecup pipi Krist. Sontak membuat Singto geram.
"Kurang ajar kau!!!"Singto melempar Toptap hingga jatuh diranjang sisinya. Singto yang hendak memukul Toptap menahan amarahnya ketika melihat Krist yang ketakutan.
Singto kembali menghampiri Krist namun sebuah pukulan dari Toptap melayang di pipi kanan Singto mengenai sudut bibirnya yang berdarah sembari berteriak...
"Jangan berani kau sentuh pasanganku!"Toptap kembali memeluk Krist. Kini Singto benar-benar geram.
"Kau bermimpi!!"Singto mencoba memukul Toptap namun mampu dengan tangkisnya.
"Shit!!"Untuk yang kedua secepat kilat mampu menghantam pipi kiri Toptap. Toptap menyeringai menerima pukulan Singto...
"Kau gila!!"teriak Singto menoleh ke arah belakang dimana Toptap kini berdiri.
"Kau pikir aku berbohong!!!lihat jari manis Kittyku..itu cincin kami...tertulis inisial 'K2' didalamnya...Ini cincinmu ditinggalkan Kitty di rumahku!!!"Toptap melempar cincin Pertunangan Krist ke ranjang tepat di belakang Singto.
Singto mengambil cincin itu. Terkejut. Benar adanya. Tertulis inisial 'SK'. Hatinya terasa dihujam pisau.
"Benarkah itu Kit?Ini tidak benarkan?Tidak benarkan?"tanya Singto mendekatkan kepalanya di samping kanan kepala Krist yang tertunduk. Krist masih dalam keadaan menangis dan gemetaran.
Toptap melepas pelukan Singto, sesaat namun bisa dirasakan Singto jemari Krist yang terasa lemas, sedikit menarik kemeja lengan Singto. Toptap kembali memeluk Krist dan mengelus punggungnya.
Sedari tadi setiap sentuhan-sentuhan tangan Toptap membuat bulu kuduk Krist berdiri, ketakutan dan gemetaran.
Singto melihat Krist hanya berdiam diri dalam pelukan Toptap. Melihat sesaat cincin yang berada ditangannya.
"Kalian gila!!!"teriak Singto mengepalkan tangannya meninggalkan Krist dan Toptap berdua di kamar.
Untuk sesaat Singto masih menunggu didepan pintu kamar Krist yang kini telah tertutup. Untuk menunggu Krist keluar mengejarnya. Namun Krist tidak juga keluar untuk mengejarnya. Tempat itu terasa sepi bagi Singto. Singto menekan pelipisnya yang terurai air mata.
Singto memegang lengannya...
"Entah kenapa?"Singto masih merasakan tarikan lengan Krist yang sesaat tadi.
Kriiing Kriiing Kriiing
"Namtan...Kita bisa bertemu hari ini?"Singto menghubungi Namtan.
"Bisa...Nanti sore aku ada waktu luang. Bagaimana keadaan Krist?"tanya Namtan.
"Nanti aku ceritakan. Kita bertemu di kantorku saja. Kau bisa ke kantorku?"tanya Singto.
"Ok. Nanti sore aku akan ke kantormu."jawab Namtan. Singto kembali menghubungi seseorang.
Kriiing Kriiing Kriiing
"Hallo Pak Yoh.. Aku ingin kamu mencari tahu tentang seseorang."Singto menghubungi Pak Yoh. Orang kepercayaan Ayahnya.
"Baik. Tuan Muda."Pak Yoh melihat Ayah Singto yang menatapnya, Pak Yoh tahu Ayah Singto seolah mengatakan ada perihal apa.
"Tuan Muda meminta untuk menyelidiki seseorang, Tuan besar."jawab Pak Yoh.
"Laporkan itu juga padaku. Aku ingin tahu siapa yang mengusik anakku."perintah Ayah Singto.
"Baik. Tuan besar. Saya permisi dulu."mendapat anggukan dari atasannya. Pak Yoh langsung melesat sesuai perintah.
Sebelum meninggalkan kamar Krist Singto melirik sebentar ke arak pintu kamar Krist...
"Tunggu sebentar sayang~"
"Aku harus menyelidiki sesuatu tentang si ular itu?"gumam Singto meninggalkan kamar Krist.
Di dalam kamar Krist...
"Phi Sing...Phi Sing...Phi Sing..."gumam Krist lirih tak henti saat Singto melangkah pergi meninggalkan kamarnya.
"Jangan kau sebut lagi nama bajingan itu!!! Kau adalah milikku sekarang!!!"Toptap yang duduk di depan Krist.
"Saatnya dunia tahu siapa pasanganmu saat ini. Mandi dan berpakaianlah. Atau aku yang melakukan itu untukmu."Toptap melepaskan pelukannya berdiri di tepian ranjang.
Bagai manusia tanpa raga, Krist yang lemas, mencoba untuk berdiri, karena tubuhnya yang gemetaran menjadi limbung, dan ditangkap oleh Toptap.
Tangkapan itu membuat Krist terkejut dan ketakutan. Setiap sentuhan Toptap membuat bulu kuduknya berdiri.
"Ayo...!!"paksa Toptap meraih pinggang Krist dan menuntunnya di kamar mandi.
"Aku bisa sendiri."ucap Krist saat didepan pintu kamar mandi.
"Padahal aku ingin kita bermain sebentar. Ok. Ok. Ok."Toptap meninggalkan Krist, menuju lemari pakaian Krist.
........
"Ingat!!!terus berada disisiku, pegang lenganku."jelas kepada Toptap merapikan pakaian Krist.
"Kita akan kemana?"tanya Krist. Krist tidak menggunakan kata panggilan lagi. Karena hatinya selalu tercekat. Hanya ada kata aku dan kamu setelah ini.
"Sebagai pasangan kekasih tentu saja kita akan berkencan~"jawab Toptap
.....
Semua mata memandang Toptap dan Krist, sesama bintang muda datang untuk menonton. Apalagi sedari tadi tangan Krist yang menggenggam lengan Toptap sedari tadi.
Bahkan kasir tiketpun melirik untuk hanya melihat tangan Krist yang menggandeng lengan Toptap.
"Banyak orang yang memperhatikan..."ucap Krist tidak nyaman.
"Justru ini yang ku inginkan. Besuk akan semakin menjadi berita besar."bisik Toptap sangat dekat di telinga Krist yang langsung memerah, Toptap tersenyum manis ke arah Krist.
Selama tayangan itu berlangsung...
"Genggam tanganku dan bersandarlah di bahuku..."bisik Toptap. Krist yang agak ragu untuk sesaat, akhirnya Krist menggenggam tangan Toptap dan bersender di bahunya.
Toptap menyenderkan kepalanya di kepala Krist sembari tersenyum menikmati movie roumantis yang dirinya pilih. Sesekali Toptap menyuapkan popcorn. Yang tentu saja membuat yang lain diam-diam mengambil photo keduanya.
Selesai menonton keduanya makan di salah satu stand terbuka.
"Cobalah ini..."Toptap menyuapkan beberapa makanan yang Toptap tahu itu adalah makanan kesukaan Krist. Dan ditempat ini dengan sangat jelas orang-orang mengambil moment itu. Banyak yang kasak-kusuk juga yang terdengar semakin membuat Toptap tersenyum cerah.
........
"Habis ini pulang ke rumahku."Krist terkejut.
"Untuk apa?!"tanya Krist dengan nada agak tinggi membuat Toptap berang.
"Tentu saja mengambil mobilmu. Kau lupa?!atau kau menginginkan yang lain?!"Toptap mendekat ke arah Krist, menggrayangi paha Krist. Krist terpojok di pintu mobil, memejamkan matanya, tubuhnya bergetar, bulu kuduknya merinding. Hanya kecupan di bibir manis Krist.
"Aku sangat lelah hari ini. Kita lakukan itu esok hari saja ya~"Toptap kembali dalam kemudinya.
Tubuh Krist merasa lega...
........
Sesampainya di Rumah Toptap, Krist masih merasa takut untuk masuk ke rumah itu. Semua bulu kuduknya merinding. Tubuhnya terasa kaku di depan pintu masuk. Keringat dingin mulai keluar di dahi Krist. Matanya mulai berkaca-kaca.
Toptap yang menyadari hal itu, dengan tersenyum menggendong  Krist ala bridestyle.
"ihhh...manjaaa~"Toptap mengecup pipi kiri Krist. Dan itu menjadi makanan empuk bagi paparazi yang sedari tadi mengikuti mereka.

[Reka adegan Real]

Tubuh Krist merasa kaku diambang pintu masuk rumah Toptap. Seluruh tubuhnya terasa lemas, Tubuhnya gemetaran. Keringat dingin mulai menetes. Matanya berkaca-kaca. Wajahnya pucat pasi. Toptap melihat Krist yang hanya berdiri, dalam kegelapan terlihat sedikit bayang-bayang orang di mata Toptap.
"Paparazi. Bodo amat. Ya atau tidak. Aku harap Ya."batin Toptap mengambil kesempatan ini. Toptap menghampiri Krist yang disaat bersamaan akan limbung tidak kuat berdiri, sembari tersenyum.
"ihhh...manjaaa~"Krist terkejut saat Toptap menggendongnya ala BrideStyle, lalu ketakutan saat Toptap mulai berjalan akan memasuki rumahnya. Krist menutupi wajah di bahu Toptap. Kesempatan juga bagi Toptap untuk dapat mencium pipi Krist agar terlihat bahagia di mata public.
Toptap membaringkan tubuh Krist diranjang dan menguncinya. Mencumbu bibir manis merah muda.
"Jangan..jangan..."Krist memberontak ketika Toptap menandai leher Krist.
Lalu melepaskan ciumannya. Berdiri..
"Aku lelah..sayang~istirahat aja dulu. Kita lanjutkan besuk saja~Besuk pagi aku jemput~ kita berangkat kerja bersama."Krist membuka matanya, terbesit kamar itu.
"Aku biasa dijemput Namtan."Krist mencoba menolak.
"Aku tahu. Biar saja dia mengekor kita dibelakang."ucap Toptap menggandeng tangan Krist keluar rumah. Didepan pintu rumah mengecup Krist lalu melihat Krist pergi, baru masuk ke dalam.
Karena Toptap menginginkan agar 'Paparazi' mendapatkan asupan makanan yang cukup untuk membuatnya menjadi 'Highlight News'.
---------+++to be continue+++--------

You're my music [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang