Krist pulang yang diantar Toptap agak sedikit terlambat. Waktu sudah menunjukkan pukul 10malam.
"Ini rumah siapa, Kit?"tanya Toptap.
"Phi Singto."jawab Krist melepaskan sabuk pengamannya. Toptap terkejut.
"Kau serumah dengan Singto?"tanya Toptap mengeratkan pegangan tangannya di kemudi menahan amarahnya.
"Sebelum Party kemaren. Waktu pertunjukan kita yang terakhir. Mae tidak suka aku dekat-dekat Lee. Mae langsung chat aku. Memintaku tinggal dengan Phi Singto. Atau aku tidak diperbolehkan ikut Band lagi. Kau tahu sendiri waktu kita pertama kali ikut Band. Pho marah seperti apa. Akhirnya Kau juga ikut membujuk Pho, walau kita ikut Band tak akan mempengaruhi nilai mata pelajaran kita. Sampai aku hampir pingsan karena kita kejar target agar bisa memiliki Studio dan ujian-ujian sekolah. Untung waktu itu bersama kalian. Bila di depan Pho. Bisa-bisa mengurungku di rumah. Kau tahu impian kita adalah Band ini. Kita berjuang mati-matian disini. Kalau aku menolak Mae, bisa-bisa...dan waktu itu juga...waktu yang pas agar aku bisa melupakan Lee..."jelas Krist panjang lebar, terlihat raut muka Krist terlihat sedih karena teringat kembali pada Lee. Pikiran Krist melayang dalam lamunan
Toptap memeluk Krist, mengusap-usap kepalanya.
"Tetap semangat Kit..Kau pasti akan mendapatkan yang lebih baik. Lebih mencintaimu. Aku akan selalu ada disisimu."Toptap mengusap-usap rambut Krist.
Hingga seseorang membuka pintu mobil tempat Krist duduk. Singto sedari tadi langsung pulang tidak jadi ke kantor Ayah. Karena hatinya sedang gelisah. Singto menunggu dengan gelisah di ruang tamu. Jam menunjukkan pukul 09malam. Krist belum juga pulang ke rumah. Setengah jam berlalu, Krist belum juga pulang kerumah. Hingga Singto mendengar deru mobil berhenti didepan rumah.
Singto menunggu Krist masuk ke dalam rumah di depan pintu masuk seperti orang gila. Rasa was-was menghantuinya. Itu dikarenakan rasa tidak percayaannya pada teman Krist yang satu itu yang semenjak kemaren telah mengibarkan bendera perangnya.
15menit berlalu namun Krist belum juga masuk ke dalam rumah. Karena rasa was-wasnya, Singto menghampiri Krist di mobil. Terlihat oleh Singto bayangan Krist yang masih berada di dalam.
Saat Singto membuka pintu mobil. Ketiganya, Krist, Toptap dan Singto terkejut oleh tingkah Singto yang kekanak-kanakan. Krist yang terkejut langsung memalingkan wajahnya ke arah suara yang ternyata adalah Singto yang membuka pintu mobil.
"Phi Sing..."Singto menatap tajam ke arah Toptap, tangannya masih melingkar memeluk Krist. Hanya kepala Krist yang menoleh kebelakang. Terlihat seringai kemenangan Toptap tersungging di sudut bibirnya yang hanya tertuju kapada Singto. Lalu melepaskan pelukannya bersamaan dengan Singto yang menarik Krist ke dalam rumah
"Masuk..."teriak Singto
"Phi Sing...maaf Kitten..."Krist memberikan isyarat meminta maaf dengan segala rasa bersalahnya pada Toptap. Toptap membalas dengan anggukan dan senyuman lembut.
Sesampainya di ruang tamu, Krist menampik tangan Singto
"Phi Sing...ada apa denganmu?"tanya Krist dengan nada kesal.
"Ada apa dengan kalian?Ada hubungan apa kau dengannya?"tanya Singto yang sudah terbakar dengan cemburu.
"Apa maksud Phi Singto?"tanya Krist yang tersulut juga dengan kemarahannya. Singto terlihat kekanak-kanakkan tadi di depan Toptap.
"Kau itu tunanganku. Jam segini masih berkeliaran dengan pria lain dan berpelukan didalam mobil. Ada hubungan apa kau dengannya?!"tertuang sudah segala kecemburuan Singto dengan segala kemarahannya.
"Toptap itu teman kecilku Phi...Aku dan Kitten tidak ada hubungan apa-apa, Phi..."jelas Singto
"Berpelukan di dalam mobil seperti itu kau bilang tidak ada apa-apa...?"Singto masih dalam kekesalannya.
"Phi Sing...cemburu naaa...."Krist nyengir tersenyum.
"Kalau iya kenapa?!Kau tunanganku...Tentu saja aku cemburu."jawab Singto lantang
Krist menghampiri Singto, lalu memeluk Singto dengan erat, kembali meletakkan tangannya lalu mengecup bibir Singto lalu tersenyum manis.
Hati Singto "Ceeeeessss..."
Segala amarahnya lumer seketika.
"Phi percaya ma Kit naaa..."Krist sengaja menatap Singto lalu menampilkan senyum dan lesung pipitnya yang terindah.
"Phi...percaya pada Kit...tetapi tidak pada pria itu.."Singto sudah mulai melembut namun masih terasa kesal mengingat seringaiannya tadi.
"Kitten, Phi...Dia teman kecilku Phi...dari aku sekolah dasar sampai sekarang Phi..."Krist menari tangan Singto untuk duduk di sofa.
Krist meletakkan tasnya di lantai. Mengajak Singto untuk duduk disofa, lebih tepatnya sedikit menarik tangan Singto untuk segera duduk di sofa. Krist membaringkan tubuhnya dengan kepala bersandarkan paha Singto sebagai bantalannya. Memainkan jari jemari Singto.
"Phi Sing...harus percaya Kit. Kitten tadi hanya memberi semangat pada Kit. Kit hanya menganggap Toptap sebagai teman, sahabat, atau kakak. Tidak lebih. Baik dulu sampai sekarang, Phi..."Krist masih sibuk memainkan jemarinya, Singto mengusap-usap lembut rambut hitam mengkilap yang terurai dipahanya.
"Tapi Kit...Phi yakin..orang itu menyukaimu."ucap Singto lembut namun dengan mimik cemburunya.
Krist duduk di pangkuan Singto. Melingkarkan tangannya di leher Singto.
"Kitten?menyukaiku?"Krist malah balik nanya Singto, Singto mengangguk.
"Dia pernah bilang pada Phi...kalau dia mencintaimu. Dari perhatiannya. Dari tatapan matanya."Singto memperlihatkan wajah betenya.
"Tapi Kit. Tidak suka. Kit kan sudah punya tunangan. Singto. Singto Prachaya Suthilack."Kit memiringkan wajahnya, membuatnya seimut mungkin didepan Singto.
"Tidak percaya? Setelah tadi pelukan di mobil, Kit ingin Phi percaya?"Singto mendelikkan matanya.
"Kit harus apa, agar Phi percaya? Phi ingin Kit jauhin Kitten? Tidak mungkinlah. Atau gini saja."Krist melumat bibir Singto. Singto membalas lumatan itu. Krist tahu Adik Singto sudah menegang sewaktu dirinya duduk di pangkuan Singto.
"ahhh..janji untuk menjaga jarak dengan pria itu."Krist mengangguk, lalu mengecup bibir manis didepannya yang selalu membuatnya ketagihan saat ini.
" Janji?"tanya Singto lagi
"Janji."jawab Krist, lagi-lagi langsung melumat bibir manis Singto.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're my music [COMPLETED]
RomanceWarning : Terkhusus 17+ Dibawah umur dilarang keras!!! Kalian tetep baca. Thank you~ Cast : Krist Perawat Singto Prachaya Toptap Lee Thanat Thiniti GunSmile Ssing Off jumpol Gun Attaphan You're... is my music