Not forgive to you

461 22 0
                                    

Kapten Tul meringkus Toptap. Yong memborgol tangan Toptap.
"Saudara Toptap Jirakit. Anda kami tahan. Sesuai surat perintah penangkapan anda. Anda kami tahan."ucap Yong
"Sebagai warga negara kau berhak mengajukan seorang pengacara. Atau negara akan mengajukan pengacara untukmu."jelas Yong lalu membawa Toptap ke dalam mobil polisi. Yang telah di hubungi oleh Kapten Tul disaat pertengkaran Amp dan Toptap tadi.
"Sialan!!!Bangsat kau Singto!!!Kau menjebakku!!!"teriak Toptap. Singto mengajak Krist untuk berdiri lalu mendudukkannya di Kursi. Mengambil air mineral disamping joknya. Lalu meminumkannya pada Krist hingga terlihat tenang kembali.
Krist merasa tenang kembali. Krist mencoba mengatur napasnya secara perlahan. Sesekali meneguk kembali air mineral yang dipangkunya.
Kapten Tul menghampiri Singto...
"Terima kasih...Saudara Singto...berkat rencana anda...kami dengan mudah meringkus saudara Toptap dengan mudah..."namun Kapten Tul terkejut dengan sebuah tamparan.
"PLAK!!!PLAK!!!"
Krist menampar Singto 2kali di pipi kiri dan pipi kanannya dengan keras sembari menangis...
"Kau!!!Apa kau bilang!!!Kau merencanakan semua ini!!!Kau ingin membuatku mati!!!Aku Benci Kau!!!Aku membencimu!!!"Krist pergi meninggalkan Singto berjalan tanpa arah. Diikuti Singto yang berlari mengejarnya.
"Krist...tunggu..."Singto mengejar Krist.
..........
Kapten Tul dibuat sangat terkejut. New menghampiri sang Kapten sedangkan Tay menghampiri AmpPhuri.
........
AmpPhuri memberi hormat layaknya seorang prajurit.
"Terima kasih."Tay memberi hormat.
"Yes. Sir."jawab AmpPhuri.
"Tugasmu selesai. Laporan terakhir laporkan setelah ini. Aku tunggu."perintah Tay.
"Yes. Sir."jawab AmpPhuri lalu meninggalkan tempat itu.
.......
New menghampiri Kapten Tul
"Ada apa dengannya?"tanya Kapten Tul merasa heran.
"aaahhh..Biasa Pak. Masalah rumahtangga."jawab New dengan santai.
"Ooh. Terima kasih. Untuk tindak lanjutnya. Diharapkan mengikuti prodesur hukum. Selamat malam. Dan terima kasih." New menjabat tangan Sang Kapten dengan menggoda. Sang Kapten dengan cepat melepaskan karena merasa takut. Lalu memberi hormat pada Tay sesuai prosedur kepolisian. Lalu pergi meninggalkan tempat itu.
"Sepertinya...Sing akan sulit menenangkannya...dia benar-benar marah...mungkin dengan kita juga..."gumam New merasa sedih. Tay merangkul bahu New.
"Beri dia waktu...Ayo..."Tay membawa mobil Singto dan New membawa mobil suaminya.
.......
Krist terus berjalan sampai ke jalan raya. Menghentikan sebuah taxi. Singto yang akhirnya bisa mengejar Krist. Terlambat karena Krist sudah menutup pintunya.
"Jalan Pak..."perintah Krist
"Baik Tuan..."jawab sang supir taxi.
"Krist...!Krist...!"Singto terus berlari mengejar taxi yang di tumpangi Krist.
"Tuan itu...?"sang supir taxi mulai berjalan, mencoba untuk bertanya.
"Terus jalan Pak."jawab Krist yang masih menitikkan air matanya.
"Baik. Tuan. Kemana?"jawab sang supir yang melihat Krist menangis dari balik kaca, tetap melajukan taxinya.
"Jalan Triple xxxx...."jawab Krist
"Baik. Tuan."jawab sang supir taxi.
"Kit...maafkan phi....maafkan phi..."gumam Singto yang duduk di tepi trotoar jalanan. Menelangkupkan kedua tangannya di dahi.
Terus berulang menggumamkannya.
Singto tahu kesalahannya. Dan menerima kemarahan Kit.
Rasa trauma yang belum sembuh dari diri Kit. Kini Singto menambahnya dengan menjadikan Krist sebagai umpan. Walau itu untuk kebaikan Krist sendiri. Karena Singto melihat, betapa seluruh tubuhnya gemetaran hebat setelah menampar dirinya.
Bukan amarah atau tamparan tadi. Tetapi rasa takut Krist yang bertambah hebat dibanding sebelumnya. Bukan rasa sakit yang dirasakan Singto.
Tetapi keterkejutannya melihat kaki dan tangan Krist yang terlihat jelas gemetaran yang dirasakan Krist. Menusuk seluruh hatinya. Singto tidak memperdulikan yang ternyata orang yang lalu lalang memperhatikannya.
.....
Sebuah mobil berhenti didepannya. Namun Singto tidak juga memperhatikannya setelah Tay membunyikan klakson mobil Singto. Membuka jendela...
"Masuk. Cepat."teriak seorang jendral yang membuat Singto langsung masuk ke dalam mobilnya sendiri.
Tay kembali melajukan mobilnya. Diikuti New dari belakang.
"Sing...apakah dia..."Singto mengangguk.
"Ini salahku...aku tahu...tetapi orang itu semakin berbahaya...aku takut kehilangannya..."gumam Singto meletakkan kepalanya di kaca pintu mobil, menitikkan air matanya. Merasakan penyesalannya yang mendalam.
"Sing...maukah untuk sementara waktu kalian berpisah. Bukan...tapi...beri dia waktu..."pinta Tay. Singto langsung menatap Tay tajam. Tatapan yang selalu membuat orang takut. Termasuk dirinya sebagai seorang sahabatnya.
"Tidak!!!Semarah apapun Kit padaku!!!Aku tidak akan pernah meninggalkannya!!!walau aku harus terluka sekalipun!!!"jawab Singto tegas.
"Ok...kalau begitu. Hadapi dia. Ingat. Semarah apapun tunanganmu nanti. Kau harus siap menerimanya. Dan...itu tidak akan berlangsung cepat...perlu 3minggu atau sebulan atau bahkan sampai bertahun-tahun.Mengerti?!"ucap Tay. Singto mengangguk.
.......
Krist datang ke rumah dengan menangis dan pucat pasi. Mae yang menyambutnya dengan senyuman berubah dengan penuh tanda tanya. Lalu mengikuti Krist masuk ke dalam rumah.
"Kit...mana Sing?kenapa kau pulang sendiri sayang?"tanya Mae.
"Aku membencinya Mae!!!Aku benci!!!Aku benci!!!"jawab Krist langsung membaringkan tubuhnya.
Mae melihat tubuh Krist masih gemetaran. Krist terus menangis. Menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Mae menghampiri di sampingnya, duduk di tepian ranjang.
"Kitty~...ini Mae...sayang~..."Mae mencoba secara perlahan membuka selimutnya. Memeluk putra kesayangannya. Pho dan Bank yang merasa khawatir, setelah melihat Krist dalam pelukan Maenya. Pho dan Bank turun ke lantai bawah.
Tidak berselang lama. Kabar penculikan Krist sudah menjadi topik pembicaraan di media sosial. Saluran televisi yang belum padam langsung menayang pemberitaan tersebut.
Host A : Selamat Petang. Info New yang terkini. Telah terjadi penculikan seorang actor berbakat dan ternama. Di sebuah area parkir Mal xxx. Yang dilakukan oleh tersangka Toptap yang juga seorang actor dan musisi ternama. Sekaligus sahabat karib sang penculik. Tersangka tersebut sekarang telah tertangkap di kepolisian Bangkok. Belum terdapat keterangan pasti dari pihak kepolisian atau perusahaan yang dinaungi sang actor. Dugaan sementara dilatar belakangi balas dendam. Mari kita lanjutkan videonya....
"CEKLEK." Pho mematikan televisinya.
"Mampus itu orang."umpat Bank.
Dering telephon terus berbunyi. Pho juga memutuskan telephone rumah.
Setelah itu datang Singto beserta Tay dan New. Setelah memberi salam. Tay dan New dipersilahkan untuk duduk.
"Swaddekap Pho. Perkenalkan ini  Tay dan New sahabat saya. Mereka yang membantu saya menangkap Toptap malam ini. Bla...bla...bla..."Pho mendengarkan dengan seksama. Setelah semua kronologi yang terjadi pada malam ini tersampaikan pada Pho. Dengan lembut Pho menepuk bahu Singto yang duduk disampingnya.
"Terima kasih Sing...Kau telah membantu dan menolong Krist sampai sejauh ini. Pho sangat berterima kasih padamu."Pho memeluk Singto.
"Kalau begitu kami pamit terlebih dahulu Pak Sangpotirat. Kami masih harus melanjutkan untuk mendatangi kantor kepolisian sebagai keterangan saksi."Tay dan New menjabat tangan Mr. Sangpotirat dan memberi salam pada Bank yang sedari tadi ikut mendengarkan.
"Terima kasih Saudara..."Pho Krist mencoba mengingat.
"Tay dan New. Pak."jawab Tay
"Terima kasih Saudara Tay dan New. Telah membantu putra saya dalam menangani dan menangkap pelaku kasus ini hingga tertangkap."Pho menjabat tangan Tay dan New
"Tidak apa-apa Pak. Saya hanya membantu saja. Ini juga atas permintaan sahabat saya. Saya sangat prihatin dengan keadaan putra anda sekaligus tunangan sahabat saya."Pho memeluk Tay dan New bergantian.
"Terima kasih."ucap Pho Krist dalam pelukannya.
Tay dan New berpamitan untuk pergi meninggalkan rumah Keluarga Sangpotirat yang didepannya sudah dipenuhi para wartawan. Dimana Ayah Singto menambah penjagaan dalam Keluarga sahabatnya kini.

You're my music [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang