"Hey...sepertinya Krist bertengkar lagi dengan Si Singto itu."Gun menunjuk ke arah Krist diiyakan anggukan kepala yang lainnya. Semuanya memperhatikan Krist.
"Tetapi...orang tua kita sudah menunggu di rumah. Mae dan Pho juga sudah di rumah. Apakah aku harus pulang sendiri? Kau pasti juga tahu Mae dan Pho menunggu kita?"Singto tersenyum bahagia.
" Kau sudah bertemu dengan orang tuaku?"tanya Krist
"Sering. Dirumahmu, dirumahku, makan malam keluarga, bahkan aku masuk ke kamarmu yang super berantakan itu."jawab Singto datar.
" Hah!! K..k..kau masuk ke kamarku!!!Berani sekali kau masuk kamar orang lain tanpa izin!!!"nada Krist mulai meninggi
"Aku sudah mendapat izin dari Mae!!! Sampai Mae menarik tanganku memperlihatkan kamarmu yang super berantakan itu. So..."jawab Singto tapi kini tersenyum menyeringai.
" Mae...!!!"Suara Krist meninggi, hingga teman-temannya berlari menghampirinya.
"Ada apa, Krist?"tanya Gun yang secepat kilat berlari menghampiri Krist yang sebenarnya karena rasa penasaranya yang lebih tinggi.
Krist terkejut ternyata suaranya menimbulkan banyak perhatian orang sekitar. Krist meminta maaf.
" ahhh...tidak apa-apa."jawab Krist sekenanya.
"Ayo..."tanya Singto
"Kemana?"Lee, Toptap, Gun, Ssing dan Thiniti serempak bertanya.
"Ke....uum..uum..."Krist lalu membekap mulut Singto.
"Teman-teman...aku pergi dulu...kita undur dulu acara kita.. Maaf...bye...."Krist melepaskan bekapannya lalu menarik tangan Singto menjauh dari teman-temannya. Singto memberi salam pada yang lain menampilkan senyum manisnya.
"Ada sesuatu diantara mereka berdua. Tidakkah menurut kalian begitu?"Gun meyakinkan dengan yang lain yang diiyakan dengan anggukan oleh yang lainnya, membuat Gun semakin penasaran. Semua menyadari Lee merasa sedih melihat kedekatan keduanya. Gun menepuk-nepuk bahu Lee.
Lee hanya bisa melihat kepergian Krist yang menarik tangan Singto. Singto tersenyum melihat tangan Krist yang menggenggamnya erat, lebih tepatnya menarik Singto menuju ke area parkir. Lalu Krist berhenti, berbalik menghadap Singto dan terkejut heran mendapati Singto yang sedari tadi tersenyum melihatnya. Lalu menyadari bahwa dirinya sendiri lupa melepaskan tangannya dan buru-buru melepaskan genggamannya.
"Ja..ja..ngan besar kepala ya!!!aku belum setuju dengan pertunangan ini!!!"jawab Krist ketus.
" Kata Mae dan Pho kita sudah dijodohkan dari kecil oleh kedua orang tua kita. Dan kedua orang tua kita bersahabat."jelas Singto menoleh ke arah Krist dan kembali dalam kemudinya.
"Aku sering ke rumahmu. Mae memintaku ke rumah waktu kamu libur sekalipun. Tetapi kamu selalu sibuk dengan band kamu. Mae juga bercerita Mae sedih bila kamu pulang sampai larut malam terus atau kau menginap di rumah temanmu. Aku pernah sekali tidur di kamar mu waktu kau menginap di rumah temanmu. Orangtuaku, Mae, Pho, aku dan kamu berencana liburan bersama. Nah kamu malah pamit tidak pulang waktu itu karena ada jadwal ngisi acara dengan band mu. Aku tidur dikamarmu yang berantakan itu. Kasihan Mae..."Singto menggepengkan kepalanya.
" Hey...kau tidak menyentuh barang-barangku kan?!!"tanya Krist selidik mendekat, menunjuk dan memicingkan matanya.
"Sedikit...aku pakai kasurmu...aku pakai dan mencium bantalmu...aku pakai baju piyamamu...itu Mae yang berikan padaku...aku...menyukaimu..."Singto yang berhenti di traficlight mendapatkan kesempatan. Singto menarik tekuk Krist dan menciumnya. Memaksa masuk ke dalam rongga-rongga mulut Krist. Krist membelalakan matanya lalu meronta agar terlepas dari ciuman itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're my music [COMPLETED]
RomanceWarning : Terkhusus 17+ Dibawah umur dilarang keras!!! Kalian tetep baca. Thank you~ Cast : Krist Perawat Singto Prachaya Toptap Lee Thanat Thiniti GunSmile Ssing Off jumpol Gun Attaphan You're... is my music