Why?

343 14 7
                                        

Toptap dan Krist berdua menuju restoran hotel&resort itu untuk sarapan. GunSmile, Ssing, Lee dan Thiniti sudah sarapan duluan. Hanya Krist dan Toptap yang agak datang terlambat. Krist secara terbuka sarapan pagi bersama sahabat-sahabatnya.
Tidak terlalu banyak orang. Jadi Krist bisa bebas tanpa ada gangguan dari pengunjung yang lain. Karena memang masih terlalu pagi. Setelah itu kembali ke kota Bangkok.
Krist meminta Namtan untuk menjemputnya di dorm. Krist meminta Namtan untuk mengantarkannya ke rumah Singto.
"Tumben...kau memintaku mengantarkan ke rumah tunanganmu. Bukannya kemaren kau kesal padanya."goda Namtan di dalam kamar Krist.
"Ya!!!aku masih kesal dengan Phi Sing!!!Mengingat sudah 9hari!!!Phi Sing belum juga menghubungiku."sungut Krist merebahkan tubuhnya.
"Hahaha...kau merindukan suamimu."goda Namtan. Krist melempar bantalnya pada Namtan. Ditangkap Namtan untuk tiduran di sofa.
"ohy...waktu kemarin aku lagi dikantor. Aku ketemu Baifern. Kalian akan ada project bersama bukan? Dia menanyakanmu? Sangat berharap bisa bertemu denganmu kembali. Dari dulu menunggu chat darimu. Tapi kau belum menghubunginya."jelas Namtan bercerita pada Krist tetapi masih asyik dengan handphonenya.
Kalau bersama dengan Krist di dorm. Namtan sedikit bernapas lega segala pekerjaannya. Untuk sekedar makan, tiduran, mandi dan berganti pakaian. Namun tidak untuk tinggal dengan Krist. Karena bisa-bisa Krist yang dibunuh pacarnya, Plustor.
Krist sangat mengenal baik Plustor. Terkadang dari dormnya lah sering menjadi tempat menjemput Namtan daripada ke Apartementnya yang jauh. Plustor dan Namtan pun sering pergi bareng bersama sahabat-sahabat Krist.
Karena Krist pasti membiarkannya beristirahat sebentar di dormnya. Krist tahu perkerjaan Namtan melebihi dirinya. Apalagi dengan jadwalnya Krist sendiri.
Namtan adalah gadis yang Simple. Cara berpakaiannya pun sangat simple. Celana jeans. Kaos casual. Tas dan agendanya. Namtan gadis super periang. Lebih sering jahil pada Krist.
Saat bertemu dengan Krist. Namtan sangat bersyukur Krist menerima tawarannya. Kantorpun semakin hari semakin bersemangat mengembangkan potensi Krist. Berkat kerja keras Namtan dan Krist. Dibawah nasehat Namtan, yang secara terbuka mengajari Krist. Bagaimana menjadi seorang actor yang profesional.
30menit kemudian...
"Ayo..."Krist merapikan tatanan rambutnya.
"Kemana...?"tanya Namtan malas-malasan di sofa. Lagi lagi krist melempar bantal ke arah Namtan.
Kriing Kriing Kriing
"Hallo. Phi Krist Perawat."panggil seseorang memastikan bahwa no yang ditujunya benar adanya.
"Hallo. Baifern. Swaddee...."Krist cukup terkejut, karena baru saja dia mengirimi pesan, langsung disambut dengan baik oleh baifern.
"Apakah kau ada waktu malam ini?Aku ingin mengajakmu makan malam."tanya Baifern antusias.
" Tunggu sebentar. Aku tanya managerku dulu."pinta Krist
"Ok. Phi..."jawab Baifern.
"Baifern. Mengajakku makan malam. Aku akan pergi sendiri saja. Nanti aku langsung pulang ke rumah. Tidak apakah?"tanya Krist kepada Namtan.
"Ok."balas Namtan.
"Baifern?"Krist memanggil
"Khap."Baifern masih setia menunggu.
"Ok. Aku ada waktu malam ini. Dimana?"tanya Krist
"Di Resto...."balas Baifern antusias.
Krist datang terlebih dahulu ke sebuah Restoran keluarga yang sangat mewah. Kedatangan Krist mengundang banyak perhatian.
"Tuan Krist Perawat...Silahkan..."Krist di ajak ke sebuah Ruangan VVIP. Diruangan itu sudah tersaji makanan nan mewah. Krist dipersilahkan untuk duduk.
Beberapa pegawai berlalu-lalang menyajikan menu yang lainnya pula.
Tak berselang lama begitu juga dengan Baifern yang datang mengundang banyak perhatian pengunjung. Yang langsung masuk di ruangan yang sama dengan Krist.
Untuk khusus ruangan VVip sangat tertutup dengan ruangan yang lain. Sangat mewah dengan pemandangan indah nan sejuk di dalam. Dengan nuansa Oriental yang sangat kental di setiap sudut ornamen atau hiasan, funiture dan dekorasinya.
"Swaddekhap..."Krist dan Baifern saling memberi salam. Untuk beberapa saat keduanya merasa canggung. Baifern yang di televisi terlihat anggun, ternyata orangnya sangat konyol. Akhirnya Krist dan Baifern merasa klop.
"Aku menonton tayanganmu semalam. Wow...aku sangat terkesan. You're a good entertainer Baifern..hahaha.."Krist tertawa terbahak-bahak.
"Kau juga Phi Krist...FM phi yang terakhir... I see post GMM...I know it, when we meet at first. You is Rissing Star."Baifern terlihat sangat berbinar-binar.
Baifern sangat kagum dengan kabaikan Krist waktu itu. Ditambah lagi saat ini mereka terjun di dunia yang sama. Penampilan Krist sekarangpun sangat berubah dengan yang dulu. Lebih tampan bila bertatap muka sekalipun.
Tiba-tiba beberapa orang masuk ke dalam, memasuki ruangan itu dan memberi salam. Krist dan Baifern sedikit terkejut.
"Pho...kalian..."Baifern terbata-bata. Seluruh keluarganya masuk dalam ruangan itu.
"Perkenalkan aku Ayah dan ini Ibunya Baifern. Mr and mrs Luevisadpaibul. Tadi Pho dengar ada tamu istimewa di Restoran kita. Jadi Kita sekeluarga bermaksud untuk menyambut Krist tentu saja." jelas Ayah Baifern. Sembari memeluk Krist menyambut Krist dengan hangat.
"Ohh...ini Restoran anda. Saya sangat tersanjung dapat undangan untuk menyantap hidangan yang special dan sangat istimewa ini."Krist melihat keluarga Baifern yang sangat antusias.
"Andai Krist berkenan...bolehkah kita photo bersama...sebagai kenang-kenangan bahwa actor setampan dan sangat istimewa ini berkunjung di Restoran kami. Mae fern sangat mengagumimu."pinta Ayah Baifern yang mendapat pukulan di bahu oleh isttinya karena terlihat tersipu malu.
"Pho...!!!"rengek Baifern
"Dengan senang hati Tuan Lue..."Ayah Baifern meminta salah seorang pegawainya untuk memphoto mereka semua.
Dan seluruh keluarga Baifern makan malam bersama dengan Krist. Saat kepergiannyapun mengundang banyak perhatian pengunjung yang lain.
Karena nota bene Nyonya Lue adalah penggemar Krist. Jadi sebelum bertemu dengan Krist Nyonya Lue meminta atau lebih tepatnya memaksa seluruh keluarganya untuk menyambut baik Krist.
Sesampainya Krist di rumah Singto, Krist merindukan rumah ini. Krist mulai jarang bermalam di Rumah ini karena setelah debutnya pertama. Krist disibukan dengan syuting, wawancara atau yang lainnya.
Krist mengingat kemesraannya saat bersama dengan Singto di ruang tamu, dapur dan kamarnya. Krist menumbangkan tubuhnya sembari mencium lalu memeluk bantal Singto.
Pagi-pagi sekali Krist sudah terbangun. Berharap Singto sudah disisinya. Namun kamar itu terasa kosong. Krist mengecheck handphonenya, Singto belum juga sending message dirinya. Krist mengecheck social media Singto. Namun tidak ada jejak post apapun dari si pemilik akun.
"Kenapa?"Krist membanting handphonenya untuk bersiap-siap dengan aktifitasnya hari ini. Karena hari ini Krist ada meeting untuk drama terbarunya. Terdengar suara, Namtan sudah memasuki gerbang pintu saat Krist sarapan pagi.
"Suamimu sudah kasih kabar?"Krist hanya menggeleng
"au...kau sudah sarapan?aku makan sereal saja kalau begitu. Buattin aku juga kali!!!"Krist memasang muka datarnya pada Namtan yang cemberut menyuap serealnya.
Sesampainya di kantor...
"Morning...Phi..."seseorang yang sangat dikenal, menyapa dan memeluk Krist dengan hangat pagi ini mereka bertemu kembali.
"Morning...fern."balas Krist yang juga menyapa dan memeluk Baifern dengan lembut.

You're my music [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang