Beach Moment2

453 32 0
                                    

"Maaf tuan, kami telah fuulbook sampai minggu ke depan. Kami bisa recomendasikan hotel terdekat di dekat sini. Akan kami bantu memanggilkan transportasi untuk anda, tuan." ucap pegawai hotel yang cantik itu dengan senyumnya.
Saat Krist dengan lesu menoleh ke arah Lobby Singto sudah tidak ada ditempatnya. Krist memandang sekitar namun tidak ditemukan juga Singto di area Lobby hotel.
"Maaf...untuk kamar Singto Prachaya di kamar berapa?"tanya Krist kepada petugas hotel. Petugas itu malah melihat ke arahnya lalu tersenyum khasnya seorang pegawai hotel.
"Maaf tuan, Kami tidak bisa memberikan informasi kepada anda."jawab Petugas itu
"Mampus aku. Aku tidak punya nomer Singto lagi."Krist menepuk jidatnya sendiri.
Krist menimang kalau dia menghubungi Mae atau Pho pasti Krist kena marah dan pulang nanti masih kena hukuman. "Lebih baik hubungi Bank saja. Bila aku tanya Mae atau Pho bisa-bisa aku kena marah lagi, belum lagi pulang nanti aku pasti dihukum karena si Singto sialan itu. Kenapa sich Mae suka sekali ma si Singto. Ngebet banget dijadikan menantu."gumam Krist.
Petugas hotel memandang Krist yang sedang bergumam gak jelas. Krist yang merasa ditatap tajam menoleh ke arah petugas itu lalu tersenyum malu sendiri.
Krist beralih ke sofa yang ada di Lobby hotel itu dan menghubungi Bank, adiknya.
"Hallo Bank, kau ada di kamar berapa?"tanya Krist
"Loh...Bukannya tadi Phi Singto nungguin phi di Lobby?"Bank balik bertanya, membuat Krist kesal mendengar nama Singto
"Kau ini. Ditanya malah balik nanya. Tadi memang Singto nungguin tapi aku tidak mau sekamar dengan Si Singto sialan itu. Dan sialnya lagi hotel ini fullbook sampai minggu depan lagi. Terpaksa ku cari dia. Ehhh, dia sudah tidak ada di Lobby. Sialan."gerutu Krist dan segala umpatannya. Bank malah tertawa sedari tadi mendengar cerita kakaknya.
"Hahaha...rasain kau Phi...sok-sokan 'jual mahal' ma phi Singto. Kena batunya kau, phi. Hahahaha"ejek Bank
"Sialan kau Bank, 'jual mahal'? Ma si Singto sialan itu? kakakmu itu siapa sich Aku pa Singto?kenapa semua orang membelanya. Cepat beritahukan kamarmu. Phi...capek nich."pinta Krist ketus.
" E. E.e.e....tidak bisa...Phi habis mengumpatku...aku tidak akan beritahu...Phi...kan sudah besar...tahukan cara meminta dengan sopan..."Bank jadi semakin ingin mengerjai Phi nya kini. Bank menahan tawa liciknya.

You're my music [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang