suport from us

389 22 0
                                    

Krist sudah menyiapkan telur gulung dan soup tofu untuk sarapan paginya. Pagi ini Krist memberikan pesannya ke nomor yang dituju. Kartu nama yang diberikan Singto padanya.
Krist memperkenalkan dirinya dengan Namtan. Disambut baik dengan Namtan. Namtan meminta Krist untuk menunggu sebentar. Setelah itu akan memberikan lewat pesan.
Namtan langsung memberikan respon dengan pesan singkat bahwa 3hari lagi akan ada audisi untuk drama series terbaru.
Krist terkejut karena bukan audisi sebagai musisi. Namun sebagai actor.
"Phi Sing...ini untuk audisi actor."Kit menyakan hal ini kepada Singto menikmati sarapan paginya dengan lahap.
"Lalu...?"tanya Singto
"Aku tidak bisa acting..."sanggah Krist.
"Apa bedanya saat kau beracting duet dengan temanmu dulu yang bikin penonton hanyut dalam lagumu."Singto mengingat saat Krist perfome untuk duet selalu memberikan chemistri kepada para penonton.
"au...itu..."jawab Krist ragu.
"Kit...acting atau musisi itu sama.  Kita memiliki jalur bisnis yang sama pula. Memberikan entertaiment untuk kepuasaan para fans. Dengan acting atau kecintaan kita terhadap lagu. Ini langkah awalmu. Kenapa tidak kau coba. Bagi Phi atau orang lain bisa melihat itu. Kit is Star. Phi bisa melihat itu dengan jelas. Ini lezat. Terima kasih sayang..." Singto menggenggam tangan Krist. Mengusap pipi yang lembut itu.
"Percayalah pada dirimu sendiri. Kau sangat berbakat dengan dunia entertaiment."Singto beralih membersihkan piring kotor diikuti Krist.
"Phi mungkin nanti aku pulang agak terlambat. Thiniti meminta kita berkumpul."jelas Kit membantu membilas peralatan makan yang sudah dibersihkan oleh Singto.
"U'um. Phi dari campus ke kantor. Nanti Phi jemput na...sekalian makan di luar?ayo kita berangkat"memeluk Krist dan mengecup keningnya.
Setelah Party mereka. Krist sekarang duduk disamping Singto selama di kelas. Yang juga membuat orang lain iri dengan kemesraan mereka. Lee selalu memperhatikan dari belakang.
Lee memang merasa menyesal dengan apa yang telah dilakukannya pada Krist. Terkadang ketika melihat senyum Krist, Lee merasa rindu di peluk dan diciumnya.
Semenjak itu Krist merasa canggung di kelas bila berpapasan dengan Lee. Hatinya masih terasa sakit. Hanya sebatas ucap salam. Krist memilih duduk disamping Singto.
Singto tidak menyadari ini. Singto hanya berpikir mungkin karena Krist sudah menjadi tunangannya kini Krist lebih menghabiskan waktunya bersama dirinya.
Saat kelas usai. Thiniti langsung menghampiri Krist di kelas.
"Hi...Kit~..Hi...Lee~...Hi...Sing...ayo kumpul~.."Thiniti memberi salam pada Singto dan Thiniti sedikitt mengangguk menatap Singto. Krist merasa janggal disini. Lee menghampiri ke arah meja Krist , Singto dan Thiniti duduk.
"Aku ke pergi dulu."Singto meninggalkan yang lain dan beranjak pergi. Suasana agak sedikit canggung diantara Lee dan Krist setelah kepergian Singto. Thiniti menarik mereka berdua menuju basecamp.
"Kalian ku minta berkumpul disini ada yang ingin ku katakan."GunSmile, Lee, Toptap, Krist dan Ssing menyimak dengan seksama.
"Kemaren aku bertemu dengan tunangannya Krist. Dia memintaku untuk pengertian semuanya. Krist mendapat tawaran untuk audisi. Dan katanya Krist sedikit ragu karena Kita. Secara pribadi aku tidak masalah dengan hal ini, selama kalian membicarakan terlebih dahulu tentang ini. Dan tidak bertabrakan dengan jadwal kita. Andai waktunya bertabrakan, Kita bisa membicarakan dengan merubah performa kita. Berlaku juga dengan kalian semua."Thiniti menjelaskan hal ini kepada yang lainnya.
"Phi Sing..."batin Krist
"Sial!!!Pria itu mendahuluiku. Dia selalu bertindak selangkah dariku."batin Toptap.
Krist berdiri...
"Eem...boleh aku bicara pada kalian."Krist berdiri dan menatap Thiniti meminta izin untuk berbicara yang dibalas Thiniti dengan anggukan.
"Aku mendapat tawaran audisi. Tetapi bukan sebagai musisi. Tetapi actor. Katanya itu untuk drama series nanti. Aku ingin mengikuti itu. Ini masih audisi. Belum tentu aku diterima juga, tetapi setidaknya aku ingin mencoba. Audisi itu 3hari lagi."jelas Krist
" Ok. Aku tak masalah. Thi...kita ada jadwal dihari itu?"tanya GunSmile.
"Untuk seminggu ini Kita hanya Show Street. Belum ada job terbaru. Kalian?"Thiniti menanyakan pendapat yang lain.
" Wow...Krist...aku tak masalah... Atau perlu ku jadi cheerledermu...55555..."goda Ssing
"Aku tak masalah."jawab Toptap, Lee mengangguk.
"Hahaha...ayo Ssing...kita pake Pom Pom...hahaha..."kelakar GunSmile.
"Mai!!!yang ada Kita masuk Reality Show. Atau acara Comedy...5555"balas Krist
"Berlaku untuk kalian juga...Kalian bicarakan saja...agar kita bisa mengatur jadwal yang lain. Ok?"pinta terakhir Thiniti
" Ok."yang lain serempak.
"Krist...dimana kau audisinya."tanya GunSmile
"GMM.."jawab Krist
" Wow...itu Perusahaan Entertaiment terkenal itu kan? Aku antar dech..."Ssing kagum
"Yach...aku yang nawarin Krist duluan..."Toptap menimpali
" Aku ikut kalau gitu.."balas Ssing
"Aku juga ikut."pinta GunSmile
"Aku juga..."Thiniti mengangkat tangannya. Serempak yang lain menatap Lee.
"Aku tidak bisa. Aku kerja. Ini kita sekalian latihan?"tanya Lee
" Ok."jawab Krist gembira
"Phi Sing...awas nanti."Krist menyeringai.
Di kantor Singto...bulukuduknya tiba-tiba merinding.
"Kenapa perasaanku tiba-tiba tidak enak ya..."gumam Singto meletakkan penanya lalu memegang tengkuknya yang tiba-tiba merinding

You're my music [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang