Kriing Kriing Kriing
Mae calling
"Mae..."Krist mengambil handphone Singto yang seperti biasa selalu diletakkan Singto disampingnya dan seperti biasa Krist yang menjawab tanpa rasa canggung di hati Krist atau keberatan dari Singto.
"Swaddekhap Mae..."jawab Krist
"Krist, sekalian mampir belikan Mae...bla...bla...bla..."Mae memesankan beberapa yang dibutuhkan Maenya.
"Iya Mae..."jawab Krist
"Ohy Kit...Kau tidak lupa dengan janjimu bukan?"tanya Singto
"Janji...janji apa, Phi...?"tanya Krist melupakan janjinya pada Singto.
"Rewardku..."Krist langsung teringat.
"Ya.ya.ya...Phi mau aku lakuin apa?"tanya Krist
"Nanti...waktu kita umumkan di depan teman-teman...Kissing me 3x..."Singto mengerlingkan matanya.
"Tak bisa diganti yang lain?Kado special misalnya?atau Dinner?"Krist mendelikkan matanya, dibalas Singto dengan gelengan kepala. Krist dan Singto sampai di Mall terdekat membelikan beberapa pesanan Maenya.
Singto membawakan keranjang troli, meminta Krist merangkul lengannya agar terlihat seperti pasangan pengantin baru.
"Phi...."Krist menunjuk ke bawah. Diiyakan Singto dengan anggukan. Krist menghela napas... Dengan gugup mendekati Singto. Jantungnya berdebar sangat kencang. Telinga dan wajahnya terlihat sangat memerah.
"Naraaak...."Singto mencubit pipi Krist. Singto tidak peduli dengan orang yang berlalu lalang menatap keduanya.
Ada yang beberapa tersenyum geli. Ada yang hanya menatapnya. Ada remaja yang mengatakan mereka 'pasangan serasi'
"Photo..."Singto menahan lengan Krist saat hendak berjalan Krist memasukan beberapa snack kesukaannya.
"Photo juga...?"Krist menatap horor ke arah Singto yang tersenyum manis. Krist dengan malas mengambil handphonenya lalu mengambil beberapa pose, langsung berubah mengubah mode kesalnya dengan senyuman manisnya.
Dengan segala cerocosan Singto, kurang dekat, kepala kurang mendekat, hasil kurang pas bla...bla...bla...pada kenyataannya cuma terambil hanya 3jepretan.
"Phi...itu...itu..."Krist menunjuk beberapa tempat yang dituju.
"Sepertinya...ini melebihi pesanan Mae..."Sindir Singto
"Tentu saja...ini kan pesanan 'tunangan' Phi...yang imuuut ini untuk persediaan di 'Rumah Kita' yang baru."Krist mengerlingkan matanya karena memasukkan banyak sekali snack.
"Rumah Kita..."Singto berbinar-binar.
"Rumah...Baru...Kita..."bisik Krist menggoda, menghembuskan napasnya ke telinga Singto yang membuatnya gemas ingin mencium tunangannya ini.
"Kit...bagaimana tawaran wanita itu?"tanya Singto.
"Menurutmu bagaimana Phi..."tanya Krist
"Aku ingin tahu dulu, Kamu sendiri, apa yang kamu inginkan?"tanya Singto
"au...aku tanya, Phi...malah balik tanya...?"jawab Krist
"Bukan. Hanya saja. Dengan begitu aku tahu saran apa yang bisa kuberikan padamu."jelas Singto.
"Aku ingin. Band Kita bisa terkenal tentu saja. Tetapi bila jalannya yang kita harus lalui secara step by step it's ok...I enjoy it too... I Love so much this Band. We grow up together, We fight with time, We normaly Band. Kadang kita bertengkar hal sepele, soal lagu misalnya. But until now...Kita masih saling menjaga satu sama lain. Kalau aku sendiri. Tidak."jawab Krist dengan menggebu-gebu semangat dan penuh keyakinan 100%.
"Impian ya...Phi...setuju dengan Impian kalian yang bertumbuh bersama menjadi seorang Band. Tetapi Kesempatan tidak datang 2x Kit. Apabila kesempatan ini kau ambil dan kau bertumbuh didalamnya. Sesibuk apapun kau, apabila kau selalu mencari seminim mungkin kesempatan yang ada untuk bisa menggandeng teman-temanmu kalian bisa bersama lagi bukan?Semua bidang itu sama Kit. Kita sebagai pelaku bisnis bukankah kita mengambil langkah itu. Kita tahu Perusahaan itu bukan Perusahaan abal-abal atau fiktif belaka. Orang itu juga bukan penipu. Phi...sudah mengecheck kebenarannya...Karena dia bukan penipu. Wanita itu benar bekerja di Perusahaan itu. Namtan ya...dia menawarkanmu audisi di Perusahaan itu. Disaat itulah kesempatan kau ambil. Lakukan dengan segala performamu yang terbaik. Karena...Phi...juga sangat yakin Kit sangat berpotensi menjadi seorang 'Bintang'. Itu sich pendapat Phi..."Krist terpaku, terharu dengan penjelasan tunangannya ini. Krist mengeratkan pegangannya, menyenderkan kepalanya pada bahu Singto tersenyum manis menahan matanya yang berkaca-kaca.
"Kit..."Singto yang terkejut, lalu tersenyum memandang Krist, menepuk-nepuk pelan pipi Krist. Lalu Krist berdiri tegak dan mengecup pipi Singto, berujar...
"Terima kasih Phi..."Krist tersenyum manis menatap Singto lembut.
"Semangka..."Krist menunjuk, berlari ke arah Stand semangka karena wajahnya tersipu.
"Aku juga akan berusaha yang terbaik menjadi tunanganmu Phi..."batin Krist.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're my music [COMPLETED]
RomansaWarning : Terkhusus 17+ Dibawah umur dilarang keras!!! Kalian tetep baca. Thank you~ Cast : Krist Perawat Singto Prachaya Toptap Lee Thanat Thiniti GunSmile Ssing Off jumpol Gun Attaphan You're... is my music