Onenight with you

759 54 0
                                    

Sembari membuka snack
"Kau kenapa baik padaku?"tanya Krist sembari minum minuman yang sudah di buka oleh Singto yang duduk di lantai samping Krist dan menyomot beberapa snack yang telah terbuka di atas meja.
" Kau sendiri kenapa selalu berpikir buruk tentangku?"tanya Singto balik.
"Hahahahaha...abis kau selalu membuatku kesal." Krist tertawa melihat televisi yang ditontonnya.
"Lalu bagaimana kompetisi besuk?"tanya Singto
" ohy...kita sudah sedikit dekat seperti ini bukan berarti aku lupa dengan tantangan kita..ok!"Krist menekankan Singto akan hal itu, mendekatkan wajahnya pada wajah Singto yang duduk dibawah, terlihat oleh Singto Krist sudah mulai mabuk tanpa sadar sudah meneguk beberapa minumannya. Singto berdebar-debar ketika hanya beberapa inci  dengan bibir manis didepannya kini.
"Oi..oi..ya..ya..sini..kau sudah mulai mabuk. Besuk kau harus tampil."Singto berdiri di depan Krist dan mengambil minuman yang digenggamnya. Krist menarik minuman itu
" Aku belum mabuk. Sinii..."Krist menarik minuman itu dari tangan Singto, hingga Singto juga ikut tertarik mendekatkan wajahnya lagi berdiri didepan Krist. Keduanya saling menatap. Keduanya saling berdebar. Keduanya melihat bibir didepanya. Singto tidak lagi mampu menahan.
Tangannya kanannya yang menahan tubuhnya disandaran sofa, tangan kirinya meletakkan minuman yang ada di tangan Krist. Krist melepaskan minuman yang diambil Singto tanpa penolakan. Tangan Krist memegang pinggang Singto. Singto mengangkat kaki kirinya menekuk di antara kedua kaki Krist menekan adikkecil Krist. Membuat posisi Singto lebih dekat di depan Krist. Pikiran keduanya sudah mulai meracu kemana-mana.
" Aku tidak mampu menahan lagi..."bisik Singto, tangan Singto mengusap pipi yang telah merona, lalu mengusap bibir manis yang ada di depannya sembari tersenyum menampilkan ketampanannya bagi Krist dengan ibu jarinya. Krist menarik ibu jari Singto dengan lidahnya.
"Bagiku hanya kau yang terindah..."bisik Singto.
Wajah Singto semakin dekat. Krist memejamkan matanya. Singto tersenyum ketika mendapat lampu hijau dari Krist. Mulut Singto mengecup bibir manis itu. Krist membalas dengan mengigit bibir Singto disaat Singto ingin melepaskan kecupan itu, hingga keduanya menikmati lumatan-lumatan itu.
"Ohhh ini sangat nikmat..."batin Singto
"Aku ingin lebih..."batin Krist semakin memperdalam lumatannya. Singto semakin menggila mendapat balasan menggodanya.

You're my music [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang