Beach Moment3

450 34 0
                                    

"Bank...nomer kamarmu berapa?"tanya Krist
"Maaf Phi...Bank diminta Mae untuk tidak memperbolehkan phi masuk ke kamarku. Mae mengancam kalau Bank membiarkan phi masuk kamarku. Mae akan menghukumku. Jadi...Tidak bisa."jawab Bank sukses mengerjai kakaknya.
"au...Bank!!!Aduch...gimana nich?"Krist merasa putus asa.
"Salah sendiri sok 'jual mahal' sama phi Singto. Kalau begitu phi hubungi phi Singto, tanya kamarnya berapa?"Bank terkekeh menertawai kakaknya yang terkena batunya sendiri.
"Yach!!!aku tidak 'jual mahal' pada si Singto sialan itu. Aku tidak suka padanya. Aku membencinya. Sangat membencinya. Dan aku tidak punya no handphonenya" jawab Krist
"au...phi kan tunangannya...no handphone saja phi tidak punya. Lalu kenapa?ahh sudahlah...ok...aku kasih phi no phi Singto. Tetapi phi tanya sendiri ma phi Singto. Phi...minta maaf pada phi singto, atau di rayu sana...atau gimana gitu...Dasar...kenapa aku punya kakak sebodoh ini. Hahahaha"ejek Bank.
"Yach!!!Sialan kau Bank!!!"Krist menutup telephonenya. Tak berselang lama chat dari Bank terkirim. Krist save no Singto.
"Telephone gak ya...dia besar kepala lagi."gumam Krist mantengin handphonenya
"Kalau Mae tau, aku bisa dimarahi Mae habis-habisan." gumam Krist menggoyangkan handphonenya sembari mondar-mandir.
"Aachk!!!ok!!!tenang Krist. Tinggal pencet. Tinggal rayu dia dikit...dikit..."Krist mantengin handphonenya dan meyakinkan dirinya sendiri.
Petugas Reseptionist yang sedari tadi memperhatikan tingkah laku Krist menjadi terkekeh kecil melihatnya.
" Pria itu imuut sekali."Petugas 1
"Ada apa?"Petugas2
"Pria ituuu...imuut...dan tampan sekali..."Petugas 1
"Dia tamu kita?"Petugas 2
"Mungkin. Dan sepertinya ada masalah dengan tamu yang sudah berada di kamar."Petugas 1
"Hey...Fokus...fokus..."Petugas 2. Akhirnya keduanya fokus dengan pekerjaan mereka.
Butuh 10menit Krist ragu dengan rasa gengsinya atau Krist lebih memilih dihukum Maenya nanti. Krist lebih memilih meleburkan rasa malunya dan mulai menghubungi Singto.
Kriing Kriing Kriing
My Love Calling
Singto sudah lama memiliki no handphone Krist. Dan menamainya 'My Love'. Untuk sesaat Singto membelalakan matanya tidak percaya, bahwa tunangannya menghubunginya.
"Sayang...darimana dia tahu...ahh...pasti dari Bank...pasti dia mau tanya no kamar ini...heemt...tunggu sebentar ya sayang...aduch...aku ingin segera mengangkat telephonenya..." Singto yang hendak menuju kamar mandi berubah jadi memantengin handphonenya melupakan segala rasa sakit yang diterimanya tadi. Cinta itu gila. Mampu meluluhkan segalanya termasuk rasa sakit menjadi rasa rindu.

You're my music [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang