Until The End

354 16 37
                                    

[Renggang]

Hari-hari berlalu, kesibukan Kit menyita waktunya untuk berdua dengan Singto. Namun Kit masih bisa jalan-jalan dengan teman-temannya. Membuat Singto sudah geram menahannya.
Apalagi kedekatan Krist dengan Toptap menjadi pembicaraan di media sosial. Hingga tersiar kabar pula keduanya menjalin hubungan. Walau keduanya sudah mengkonfirmasi bahwa hubungan keduanya hanya sebatas sahabat atau 'teman dekat' saja.
Singto merasa hal ini tidak bagus untuknya.
"Melihat pria itu selalu mendekati tunanganku. Apakah Krist juga menyukainya?Kit bilang mencintaiku...tetapi...aku takut...Krist akan menyukainya...itu selalu membuatku cemburu. Aku meyakinkan Krist bahwa dihatinya hanya ada aku. Aku harus berbuat sesuatu."gumam Singto
Kriiing Kriiing Kriiing
"Hallo Namtan. Bisa kita ketemu ke cafe. Ada yang ingin ku katakan padamu. Tetapi jangan sampai ketahuan Kit."pinta Singto.
"au. Ok.ok.ok. Bisa. Tapi mungkin agak malam."jawab Namtan.
"Ok. Aku masih di kantor. Kalau kau sudah selesai hubungi aku."balas Singto.
"Ok. Phi..."
"Ehem..."Singto memotong pembicaraan, mengingatkan Namtan untuk tidak melanjutkan perkataannya. Karena Singto tahu Namtan bersama Krist saat ini di lokasi studio melatih vokalnya.

[Plot Singto End]

Drrrt Drrrt Drrrt
Sendding message from Kitten
"Kit kau sudah sampai di Dorm?" tanya Toptap tengah malam
"U'um. 10menit yg lalu."Kitty
"Aku capek."Kitty
"Ngantuk."Kitty
"Ingin tidur."Kitty
"Ok. Good Night. Sweet dreams. Kitty~."balas Kitten.
Keesokan harinya jadwal syuting 1x dengan Baifern. Toptap merasa kesal dengan Baifern yang sedari tadi menempel pada Krist. Dari make up sampai take adegan.
Baifern tahu ada mata dingin yang selalu menatapnya. Hingga membuat Baifern lebih ingin mengganggu Toptap.
"Kau kenapa fern?"Krist merangkulkan tangannya di leher lalu menjitak dahinya, hingga mengaduh kesakitan.
"au...sakit phi...tidak ada apa-apa. I miss this so much..."jawab Baifern merangkul lengan Krist lalu menunjuk lesung pipit Krist.
Krist menjauhkan wajah Baifern dari dirinya dengan menepuk dahi Baifern.
Saat take Baifern mulai...
Toptap mulai mengajak bicara serius dengan Krist. Menanyakan beberapa adegan dengan Krist. Dan melafalkan dialog bersama Krist.
"Kit...hari ini jangan lupa janji kita ya..."Toptap mengingatkan janji yang dibuat dulu dengan Krist.
"Janji?"Krist mengernyitkan dahinya.
"Menemaniku malam ini. Kau kan sudah janji padaku. Tuh kan...lupa...~"Toptap cemberut.
"Ohy..maaf aku lupa. Ok.ok."jawab Krist.
"Nanti aku menjemputmu."Toptap sesekali melirik Baifern dalam mengambil beberapa adegan.
"Uum..."jawab Krist kembali fokus dalam dialognya.
"Cut. Ok. Bagus fern."puji sang sutradara.
"Kit...take..setelah begini..bla..bla..bla..."Krist fokus dengan penjelasan sutradara.
Toptap duduk bersama Baifern.
Saling melempar kilatan-kilatan tajam diantara keduanya.
"Aku tahu kau menyukai Phi Kit..."Baifern menancapkan pisau didepannya.
"Jangan naif...kau juga bukan?"balas Toptap.
"au...akhirnya kau menunjukkan taringmu padaku. Kau baik sekali menyembunyikannya. Seharusnya kau mendapat penghargaan itu."kini Baifern menancapkan pisaunya ke dada Toptap.
"Tentu saja. Aku sangat mencintainya. Aku akan terus mencintainya. Aku sangat bersabar untuk membuatnya mencintaiku."balas Toptap.
"Wow. Bagaimana bila tunangannya tahu?"sindir Baifern.
"Wow. Kau juga menggali!!!munafik!!!Kau tidak tahu apa-apa?"balas Toptap.
"Apa yang tidak ku ketahui?"tanya Baifern yang kini dirinya benar-benar penasaran.
"Kalau kau ku kasih tahu. Kau akan mundur dari medan perang ini?"tanya Toptap.
"Tidak. Aku rasa 'Kita' rival yang sepadan. Tidak ada kata menyerah. Bukan begitu?"tantang Baifern
"Kau...rival??!"Toptap menyeringai.
"Tentu saja. Bukankah waktu itu kau mengibarkan 'bendera perang' padaku. Kau pelupa rupanya?!"Baifern semakin tajam lidahnya.
"Waah...aku lupa. Karena setelah itu aku tidak menganggapmu ada."balas Toptap.
"Kau belum memberitahuku apa yang tidak aku tahu."tanya Baifern.
"Kenapa juga aku harus memberitahumu??!"jawab Toptap.
"Karena kita memiliki 'rival' yang lebih kuat dan ada di hati Phi Kit...bukan begitu?"selidik Baifern.
"'rival'?!"Toptap terlihat bingung...
"Stupid!!!Tunangannya phi Kit...Pengusaha Muda yang tersohor itu."jawab Baifern kesal
"Stupid!!!Singto...'rival'?!"Toptap tertawa lebar. Membuat yang lain menoleh padanya termasuk Krist. Toptap langsung meminta maaf.
Krist melihat kedekatan Toptap dan Baifern dari yang biasanya bertengkar atau saling menatap tajam, membuat Krist tersenyum lega.
"Katakan!!!"Baifern mencium hal yang tak wajar.
"Ok. Ok. Itu 'Fake'."tetapi Toptap mengarahkan isyarat untuk tutup mulut dan mengunci rapat-rapat.
"Tapi tutup mulutmu. Anggap kau tidak tahu!!!Atau Kit akan membenci kita!!!Aku serius!!!"Toptap terlihat serius kali ini di mata Baifern. Baifern mengiyakan dengan anggukan.
"Phone..."pinta Baifern.
"Buat apa?!"Toptap menaikkan oktafnya.
" PLetak!!!"Baifern memukul kepala Toptap
"au. Yach!!!"teriak Toptap pada Baifern. Hingga kembali yang lain menoleh.
"Kalian!!!jauh-jauh dari sini bila bercanda mulu!!!"perintah Sang Sutradara. Toptap meminta maaf. Baifern cekikikan menahan tawanya sembari mengejek. Krist yang ikut melihat menjadi tertawa melihat kedekatan keduanya yang unik bagi Krist.
"Stupid!!!Aku ingin lebih tahu lebih jauh lagi!!!tidak mungkin disinikan!!!"bisik Baifern kesal. Toptap ogah-ogahan menyerahkan handphonenya. Baifern mengambil paksa handphone Toptap lalu meng'save' no handphonenya dengan nama 'Rival'. Apa yang terucap oleh Toptap semakin membuat Baifern penasaran.
.....
Hari menjelang malam...
Toptap sudah menjemput Krist yang terlihat sangat Tampan dengan kemeja putih dibalut Men's Suit warna senada. Toptap mengatakan akan meminta menemaninya di acara special. Jadi Krist harus berdandan setampan mungkin.
Sebuah Restauran milik Toptap. Tempat itu disulap menjadi terlihat mewah dan roumantis. Dipenuhi balon dengan warna putih dan merah muda. Dan hiasan-hiasan dengan tema merah muda.
Krist berhenti sebelum sampai ke tempat duduk yang hanya terdapat 2 kursi. Terdapat cake dimeja makan yang dihiasi strawbberry dengan cream warna merah muda.
Krist yang terdiam di tengah ruangan itu. Toptap menggenggam tangan Krist, memintanya untuk menuju meja makan itu. Menyalakan lilin
Lalu berjongkok...
"Kitty~ Hari ini hari special untuk Kita. Setelah malam indah kita dan hari-hari yang telah kita lalui bersama. Walau aku tahu kau masih terikat 'pertunangan'. Kita akan mencari cara agar kedua keluargamu dengannya tahu bahwa kau tidak menyukainya. Dan Aku...Aku yang akan meyakinkan Keluargamu. Bahwa kita selama ini saling menyukai. Maukah kau menjadi pacarku?"detak jantung Toptap berdetak kencang, walau agak sedikit gugup, semua berjalan lancar sejauh ini, Toptap berpikir Krist sedang terkesima.
Lalu mengambil cake itu dihadapkan di depan Krist.
" I love you...Kitty~"ucap Toptap mengisyaratkan Krist untuk meniup lilinnya. Krist meniupnya.
Toptap meletakkan kembali cake diatas meja. Merogoh saku celananya, mengambil sebuah kotak merah lalu membukanya. Sepasang emas putih tersemat di kotak merah itu.
"Kitten...aku...."Toptap memotong pembicaraan Krist.
"Kitty...tenang saja...aku tidak langsung memberitahu orang tua kita. Kita akan mencari cara nanti untuk memberitahukan semuanya."jelas Toptap mencoba meyakinkan keraguan Krist.
"Bukan. Maaf Kitten. Aku harus memperjelas semua ini. Aku mencintai Phi Singto. Aku mencintainya. Sangat mencintainya"Krist melepaskan tangan Toptap. Toptap bagai disambar petir. Toptap mengepal tangannya.
"Aku minta maaf apa yang telah aku lakukan. Tetapi...Orang yang aku sayangi saat ini. Orang yang sudah berada di dalam hatiku saat ini. Adalah Phi Singto. Aku dulu memang tidak menyukainya...tetapi..."Toptap....
++----------bersambung------------++

You're my music [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang