Party2

400 33 2
                                    

Krist datang bersama Singto disambut duluan yang lainnya. Kembali Krist merasakan sesak didadanya ketika melihat Lee duduk di samping Mook di sofa.
Singto mencari sumber penglihatan Krist,
"Apakah Kit sebenarnya memiliki perasaan pada gadis itu?"sedari tadi batin Singto bertanya-tanya, melihat kedekatan keduanya. Dan juga Krist sedari tadi memandang gadis itu. Gadis itu memanggilnya...
"Kit...sini..."Mook melambaikan tangannya.
Singto memegang jemari Krist hingga membuat Krist terkejut dan menatap wajah Singto yang tersenyum padanya seolah mengatakan...
"aku ada disini untukmu..."batin Singto
"Ini orang...dasar...selalu saja...mencari kesempatan dalam kesempatan."batin Krist membiarkan apa saja yang diperbuatnya.
Krist merasa malas berdebat dengannya karena hatinya sedang galau. Krist tidak akan merasa kesal atau marah lagi dengan apa yang diperbuat Singto, tunangannya ini.
Membiarkan semua itu dan lebih memilih berjalan menghampiri teman-temannya. Toptap memasang tampang horornya ke arah Singto. Singto membalas dengan menyeringai senang.
Krist merasa malas berada di party ini. Dadanya serasa sesak. Lee benar-benar tidak menganggapnya ada.
"Apakah aku hanya sebagai 'pengganti' kekosonganmu?"batin Krist berdampingan dengan Singto yang duduk di depan Lee, Mook dan Toptap.
"Ohy...Pho meminta kita berdua untuk memberitahukan kalian semua. Esok hari datang ke rumahku. Kami sekeluarga mengundang kalian semua teman-teman Krist sebagai perayaan 'Party Pertunangan' kami."Singto mengawali pembicaraan pesta malam ini.
Toptap terkejut semakin menampangkan tampang horornya. Singto semakin senang menatap Toptap yang terkejut.
"Kau itu...kalian ini kenapa?"Krist mendekatkan bibirnya ke telinga Singto, berbisik setelah dirinya memperhatikan gerak-gerik Singto tertuju pada Toptap, sahabatnya. Namun karena hembusan napas Krist terasa di telinga Singto, spontan merasa geli...
"Ihhh..."Singto menggidikkan kepalanya...
"Hey...Kit...mau umbar kemesraanmu di depan kami..."goda Off
"Papi..."Gun merangkulkan tangannya ke leher pacarnya ini menempelkan bibirnya di leher Off yang diam saja diperlakukan seperti itu oleh pacarnya ini.
" 55555..."tawa gemuruh yang lain.
"...."Krist memerah menutup rasa malunya di bahu Singto. Singto tersenyum memiringkan kepalanya melirik Krist yang tersipu malu.
Malam ini Singto selalu mencari cara untuk mendapatkan perhatian Krist dari saat Krist makan Stowberry cakenya. singto menatap Krist untuk meminta sesuap saja, lalu mengangkat alisnya
"enak..."menganggukkan kepalanya.
"Tentu saja enak...ini buatan Gun...Gun phi Sing suka stroberry cake kamu..."Krist melemparkan pujian Sing ke Gun, hingga Singto tersipu malu lalu tersenyum ke arah Gun.
"Terima kasih. Besuk aku bawakan untuk Party kalian. Krist pernah belajar ogh. Tapi....5555"Gun membayangkan waktu pertama kali belajar membuat cake yang ada semua hancur berantakan
"Guuun...."Krist mendelikkan matanya
" Yang ada hancur to..tal...5555...."Off menambahi kalimat Gun
"55555...."yang lain ikut tertawa. Krist menyembunyikan rasa malunya lagi dibahu Singto, dan tangan kanan Krist memegang tangan Singto, dimana Singto sedari tadi menaruh tangan kirinya di paha Krist.
"Krist duet donk dengan pacarmu?"pinta Off
"Setuju!!!"tambah Gun dan Mook berbarengan.
"Phi Singto ini pemalu...ya kan phi..."Krist mengedipkan matanya memberi isyarat agar menolak permintaan teman-temannya.
"erR...ee...ee..."Singto jadi ragu padahal ingin menyanyi berdua dengan Krist
"Krist...jangan coba-coba memberi kode pada pacarmu!!!"sahut GunSmile
"Ya!!!awas kau Kit!!" timpal Off
"Ok..."Singto menginterupsi tanda setuju. Krist melepaskan lengan Singto dari pahanya dengan muka kesalnya. Singto menggoda tunangannya, memiringkan wajahnya ke tepat di muka Krist dengan senyumannya.

You're my music [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang