Loving me

439 33 1
                                    

Singto tidak lagi membawa Krist ke tempat yang dulu. Namun kembali ke rumah Singto yang lainya. Krist belum pernah kesini.
Rumah ini tidak terlalu besar dibandingkan rumah keluarga Suthilack tetapi... Sangat simple, megah dan sangat rapi didalamnya.
Singto mempersilahkan Krist untuk masuk kedalam.
"Selamat datang di rumahku."ucap Singto
"Rumahmu phi...?lalu aparment itu?"tanya Krist tidak percaya, diiyakan dengan anggukan kepala Singto.
"ahh...aku menyewanya agar lebih dekat dekat campus dan kamu."Singto tersenyum manis.
Yang mampu membuat Krist mengalihkan perhatiannya dari permasalahannya tadi.
Singto menarik tangan Krist melewati ruang tamu, ada lagi ruangan agak luas diluarnya terdapat kolam renang disisi satunya terdapat dapur luas nan megah dengan perabot yang mewah pula.
Lalu menaiki anak tangga.
Sesampainya di lantai atas ada 3ruangan. Singto membawa Krist ke kamarnya. Kamar ini sangat luas.
Terdapat tempat tidur King zise. Terdapat pula sofa panjang disudut jendela kaca besar dan tinggi. Diluarnya masih terdapat balkon yang luas.
"Kau mandilah dahulu."pinta Singto. Krist langsung masuk ke kamar mandi.
Singto menyiapkan bajunya sebagai baju ganti Krist sementara.
"Pakai itu saja. Ini teh hangat. Aku mandi dulu."Singto meletakkan teh hangat yang dibuatnya di meja depan sofa panjang.
Singto berlalu menuju kamar mandi. Krist mencoba teh hangat yang di tawarkan Singto tadi. Rasa hangat menjalar keseluruh tubuhnya. Aroma mint menenangkan hatinya. Pandangannya menerawang ke arah jendela, kembali teringat wajah Lee datar melihatnya walau mendapatinya hendak mencium sahabatnya.
Terdengar pintu kamar mandi terbuka. Singto yang keluar masih dalam keadaan telanjang hanya terlilit handuk di area victimnya. Krist yang melihat arah suara otomatis memalingkan wajahnya ke arah jendela.
"Bukahkah kau sudah melihatku tanpa sehelaipun."goda Singto
"Phi buruan pake bajumu."teriak Krist memerah
Kriing Kriing Kriing
Mae calling
Singto langsung menjawab telephone nya.
"Swaddeekhap Mae."sapa Singto menunjuk handphonenya bibirnya mengisyaratkan yang menghubunginya Mae Krist.
"Kitty bersamamu, Sing?"tanya Mae
"Iya Mae..."jawab Singto
"Kalian dimana?"tanya Mae
"Dirumah Singto, Mae."jawab Mae
"Lalu kenapa Mae, hubungi Kitty gak diangkat?"tanya Mae
"Kit...handphonemu?Mae menghubungimu tadi."tanya Singto. Krist berdiri berjalan menghampiri Singto yang berdiri di depan lemari, melirik Singto yang tersenyum karena tatapan horor Krist yang melihat Singto masih belum berpakaian, disampingnya terdapat gantungan untuk menggantung baju atau celana, langsung merogoh saku celananya.
Handphone mati lalu ditunjukan pada Singto.
"ahhh. Handphone Kit...baterai habis, Mae."jawab Singto
"Ya sudah. Tolong jaga Kitty, Sing...Mae agak was-was dengan temannya itu."pinta Mae
"Baik Mae. Selamat malam."Singto langsung berpakaian menggunakan celana  pendek dan kaos casual seperti biasa. Lalu duduk disamping Krist yang menerawang jauh ke arah jendela.

You're my music [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang