"Kit...kalau sudah selesai message aku. Aku akan menunggu di cafe terdekat sini saja."Singto mendeklair dirinya tetap menunggu tunangannya ini.
"Iya....Phi"saat Krist akan membuka pintu mobil Singto menarik dagu Krist lalu mengecup bibir merah muda itu.
"Phi..."Krist yang terkejut dan tersipu malu memukul bahu Singto yang hanya tersenyum bahagia menepuk-nepuk bibirnya dengan jari telunjuknya.
Singto melesat melajukan mobilnya menuju cafe terdekat. Krist berdiri sesaat untuk mengambil napas dalam-dalam. Lalu mengetuk pintu. Beberapa saat Lee membuka pintu dan terkejut mendapati Krist didepan pintu.
"Krist..."suasana menjadi canggung.
Krist teringat kembali kejadian terakhir kali.
"Kenapa tidak langsung masuk saja."ucap Lee mempersilahkan Krist masuk.
"Ada yang ingin ku bicarakan denganmu, Lee. Kita bicara disini saja."Krist duduk di ruang tamu.
"Krist..."ucap Lee berbarengan dengan Krist manggilnya...
"Lee..."Krist kembali harus menata hatinya yang kini terasa sakit.
Lagi-lagi suasana menjadi canggung. Krist dan Lee terdiam untuk beberapa saat.
"Krist aku minta maaf soal semalam."Lee mencoba untuk memegang tangan Krist. Namun Krist menjauhkan tangannya.
"Lee...aku...aku ingin kita putus. Kita akhiri saja hubungan kita sampai disini. Kita tidak usah membahas soal semalam. Aku mengerti."pinta Krist yang matanya mulai berkaca-kaca lalu menetes tak terbendung lagi kuat-kuat oleh Krist. Krist mengusap air matanya.
"Maaf Krist...maafkan aku...aku..."Lee tidak mampu berkata apa-apa lagi. Rasa bersalahnya, sedikit rasa sayangnya juga pada Krist.
Lee sudah berpikir semalaman. Lee juga memutuskan apabila Krist meminta putus Lee akan siap menerima itu. Bila Krist memukulnya Lee juga akan siap menerimanya. Hatinya terluka dengan penolakan Mook. Hatinya terluka telah menyakiti orang yang mengisi hari-harinya.
"Lee...mulai hari ini...aku akan pindah hari ini juga...Mae memintaku untuk pindah. Aku juga terburu-buru untuk membantu Mae menyiapkan 'Party' nanti malam. Kau datang kan...Karena Mae meminta semua bisa datang."Krist mengusap air matanya lagi. Lalu beranjak ke kamar mengepaki semua barang-barang miliknya.
Lee membantu mengumpulkan semua barang-barang Krist termasuk kenangan mereka berdua. Krist melihat bingkai photo disaat pertama kali mereka jadian. Terkilas kenangan-kenangan indah bersama Lee. Airmata Krist kembali berurai tak terbendung.
Lalu meletakkan bingkai itu di tempat tidur. Krist memutuskan untuk tidak membawa kenangan-kenangannya bersama Lee itu di rumah tunangannya, Singto. Lee memperhatikan itu.
Setelah Krist selesai mengepaki barang-barangnya Krist langsung message Singto
Drrrt Drrrt Drrrt
Sending message to Singto
"Phi...aku sudah selesai mengepak. Phi...bisa menjemput aku sekarang."langsung terbalaskan dari Singto.
Drrrt Drrrt Drrrt
Message from Singto
"Ok. Honey..."balas Singto[PLOT SINGTO]
Krist searching cafe terdekat, lalu melajukan Coffe shop yang telah buka hanya memakan 1block dari tempat rumah teman Krist. Coffe shop itu sangat kecil dengan memiliki 2 lantai. Terlihat nyaman dan asri.
"Enak dijadikan tempat untuk membaca buku."batin Singto.
Seorang pelayan wanita datang dengan senyum lebarnya. Singto memesan Coffe Latte dan chesse cake setelah teringat saat Krist menyuapkan chesee cakenya.
Beberapa menit Pelayan itu membawakan pesanan Singto sembari memberikan secarik kertas kecil tertulis beberapa angka lalu dilihatnya sesaat.
Mengerti akan maksud darinya. Singto langsung mengembalikan kertas itu di nampan yang dipegang pelayan itu berujar...
"Maaf saya sudah memiliki tunangan."jelas Singto dengan bangga. Membuat pelayan itu beringsut dengan raut muka sedihnya.
Lalu datang seseorang wanita cantik menyapanya...
"Khun...yang kemarin bukan...?"tanya wanita itu hingga membuat Singto berdiri karena baru tadi pagi Singto memikirkan wanita cantik ini juga.
Keduanya duduk saling memperkenalkan diri.
"Saya Namtan. Namtan Tipnare. Saya Manager artis dan aktor di sebuah Perusahaan Entertainer GMMtv. Anda mungkin sudah tahu dari kartu nama yang saya berikan pada Khun waktu itu."Namtan mengulurkan jabatan tangannya lalu dibalas dengan Singto...
"Saya Singto. Singto Prachaya Ruangroj."Singto memperkenalkan diri disambut antusias dari Namtan.
"Wow!!!Beruntung sekali saya bertemu dengan Penerus Perusahaan Ternama Keluarga Ruangroj."Namtan sangat antusias.
"Lupakan!!!Kita kembali ke topik saja. Apakah Khun sudah menyampaikan kartu nama saya pada pemuda itu..."tanya Namtan penuh harap. Singto langsung menggeleng. Terlihat sendu dimatanya.
"Begini...saya melihat pemuda itu..."Singto menginterupsi namanya.
"Krist. Krist Perawat Sangpotirat. "jelas Singto
"Ya. Khun Perawat. Memiliki potensi sebagai bintang. Saya sudah melihat Khun Perawat di Show Street, beberapa event yang terkadang kebetulan, dan kemarinpun secara kebetulan saya melihat penampilan Khun Perawat lagi. Saya telah mendiskusikan ini juga dengan atasan saya. Saya sudah mendapat persetujuan itu. Tetapi...Saya berharap Khun Singto untuk memberitahukan Khun Perawat untuk ikut audisi nanti. Tetapi hanya Khun Perawat. Bukan Bandnya. Untuk waktu audisi nanti saya hubungi anda. Saya lihat waktu itu anda begitu dekat dengan Khun Perawat. Kalau boleh tahu..."Namtan yang menjelaskan dengan antusias. Di pertanyaan terakhirnya yang penuh rasa ingin tahu itu.
"Saya Tunangan Krist Perawat Sangpotirat."jelas Singto. Setelah itu interupsi datang dari bunyi handphone Singto yang bergetar
Drrrt Drrrt Drrrt
Message from My Lover
"Phi...aku sudah selesai mengepak. Phi...bisa menjemput aku sekarang."Singto tersenyum langsung membalas dengan cepat.
"Ok...Honey."balas Singto. Lalu kembali pada Namtan yang masih duduk dihadapannya ini.
"Maaf. Saya masih ada keperluan. Nanti akan saya coba memberitahukan pada Krist. Tetapi itu bukan janji."jelas Singto, terlihat ketegasan dari setiap perkataan Singto. Namtan hanya bisa mengangguk mengiyakan.
"Baiklah Khun Singto. Terima kasih."Singto meninggalkan Namtan untuk menjemput Krist.
Sesaat setelah kepergian Singto.
"Seperti rumor yang beredar...aura ketegasan Penerus Keluarga Ruangroj memang terkenal...sampai bulu kudukku tidak berkutik...aku sangat beruntung bisa bertemu dengannya. Andai aku wartawan atau paparazi pasti sudah berharap eksklusif mendapatkan wawancara dengannya."gumam Namtan antusias.[PLOT SINGTO END]
KAMU SEDANG MEMBACA
You're my music [COMPLETED]
RomanceWarning : Terkhusus 17+ Dibawah umur dilarang keras!!! Kalian tetep baca. Thank you~ Cast : Krist Perawat Singto Prachaya Toptap Lee Thanat Thiniti GunSmile Ssing Off jumpol Gun Attaphan You're... is my music