Intruduce Him is my fiance

416 30 0
                                    

"Hi...guys...Long time no see..."sapa Mook pada yang lain dari pagar pembatas backstage.
GunSmile, Ssing, Thiniti, Toptap, dan Krist menatap kearah orang yang berseru memanggil mereka.
"Mook..."Lee langsung menghampiri Mook dengan sangat bahagia terpancar diwajahnya, secara spontan membuat yang lain melirik ke arah Krist.
Toptap berjalan dan berdiri disisi Krist.
"Tanganmu gemetaran, kau bisa pegang lenganku."bisik Toptap
"...."Krist menatap Toptap mengumpulkan segala kekuatannya untuk berpegangan lengan Toptap.
Tubuhnya terasa lemas, tidak ada sepatah kata yang keluar dari mulut Krist. Krist hanya mematung berdiri ditempatnya. Semua menghampiri Mook di pagar pembatas bersama Lee yang lebih dahulu menghampirinya.
Diikuti Toptap yang mengikuti dibelakang bersama Krist. Setelah acara pembukaan selesai Singto diminta ayahnya untuk memanggil Krist.
Saat menuju pagar pembatas, Singto melihat Krist berdiri sangat dekat di samping Toptap.
Toptap untuk sesekali menepuk-nepukkan tangannya ke tangan Krist atau memainkan jemarinya membentuk pola di punggung tangan yang sangat menggodanya untuk digenggam erat oleh Toptap.
Sesekali menggoda Krist hingga Krist walau terlihat kesal tetapi membuat Krist tersipu malu.
Singto merasa kesal,
"Ini orang...selalu saja mendekati Kristku...aku bisa merasa...dia menyukai Kristku."gumam Singto geram.
Tanpa pikir panjang Singto menghampiri sekumpulan orang yang asyik berbincang. Memberi salam kepada semua orang yang secara otomatis semua memusatkan perhatian kepada Singto.
Singto menatap tajam pada Toptap. Semua memperhatikan sikap Singto yang tidak suka dengan Toptap, termasuk Krist yang juga terkejut dengan kehadiran Singto, Krist tersadar bahwa dirinya masih melingkarkan tangannya di lengan Toptap.
Toptap menyadari Singto menatapnya dengan tajam, dengan sengaja melingkarkan tangannya pada pinggang Krist menatap sinis dan senyum menyeringai sebagai tanda 'perang' untuk Singto.
"Apa yang kau lakukan Kitten?"Krist tersenyum canggung dengan bibirnya berbisik pada Toptap
"Kau tahu, aku sangat mencintaimu..."Toptap mengerlingkan matanya ke arah Krist yang semakin memicingkan matanya. Yang lainpun spontan menatap heran pada Toptap.
"au...jing-jing...?"goda Ssing karena Toptap tidak biasa bersikap seperti ini.
"Deep in my heart..."Toptap membentuk jemarinya dengan pola hati lalu memberikannya pada Krist.
"Thank...Kitten...aku tahu kau seperti ini untuk menghiburku."batin Krist
"Dia duluan yang memulai, Lihat... Dia menatapku seperti Singa yang ingin memakanku hidup-hidup...hehehe..."bisik Toptap
"Phi Sing..hehehe...dia hanya bercanda ogh..."jelas Krist tersenyum canggung
"Kau tahu aku serius sangaat...sangat mencintaimu..."Toptap memegang dagu Krist sembari tersenyum.
"Ohy...aku belum mengenalkan Phi Sing kan...ini teman-temanku...phi...ini Toptap, ini Gunsmile, ini Thiniti, ini Ssing, Ini Lee dan ini Mook. Dan ini Singto Pracahya, tunanganku."Krist melepaskan tangan Toptap yang melingkar di pingangnya, dengan candaan melayangkan sikunya pada Toptap sembari tersenyum.
Krist berdiri disamping Singto. Walau Singto dan sahabat-sahabat Krist sudah mengenal sekilas dan mengetahui kejadiannya namun belum secara resmi Krist memperkenalkan tunanganya itu kepada sahabat-sahabatnya.
"Swadde ka~...Saya Singto Prachaya, tunangannya Krist, salam...Maaf bisakah saya meminjam Krist sebentar. Karena orang tua kami ingin bertemu sebentar."tanya Singto menatap kepada yang lainnya.
"Ohh, keluargamu ada di sini untuk melihatmu Krist?Oklah. Kita masih ada waktu senggang 30menit lagi. Temuilah mereka Krist. Sampaikan salam kami untuk mereka ya. Daaan terima kasih telah melihat pertunjukan kita."Thiniti melihat jam tangannya mereka akan menjadi Band penutup 1,5jam lagi.
Thiniti ingin ikut untuk memberi salam namun melihat kedatangan Singto Thiniti berpikir mungkin maksud hati memanggil Krist agar sedikit 'privat'.
"Terima kasih, bro...aku pergi dulu"Krist memberi salam pada sahabat-sahabatnya dan pergi bersama Singto yang memberi salam kepada sahabat-sahabat tunangannya ini sebelum mengikuti Krist yang sudah berjalan duluan.
Singto yang sudah berjalan disisi Krist menggenggam erat tangan Krist. Krist yang tersipu malu menatap Singto yang tersenyum padanya.
Krist tersipu malu melepaskan pegangan Singto dan berjalan cepat meninggalkan Singto. Namun Singto menggoda Krist, mengejarnya dengan memanggil 'sayang'.
Krist celingukan melihat sekitar dengan raut muka tersenyum sesekali memandang kesal dengan Singto yang terus menggodanya dengan memegang tangan Krist yang selalu ditepisnya karena tersipu malau.
Dibalik itu ada 2 orang yang tak lepas dari interaksi Krist dan Singto. Kekesalan Krist terlihat berbeda dengan yang dulu. Interaksi keduanya terlihat hubungan mereka sangat akrab seolah tak ada kecanggungan Krist meluapkan segala emosinya kepada Singto, tunangannya itu.
"Ooh...Waow...They look so sweet..."gumam Mook melihat kemesraan Krist dan Singto dengan menelangkupkan kedua telapak tangan di depan dagunya.
"Krist sudah bertunangan?aku turut berbahagia untuknya... Prince sebaik Krist memang serasi sekali mendapatkan Pangeran setampan itu. Siapa tadi??Si..."Mook yang juga teman Krist sangat girang, kepulangannya ke Bangkok mendapatkan kabar berita hal baik seperti ini.
Dahulu Mook sempat naksir karena ketampanannya sewaktu di sekolah menengah. Kedekatan Mook dan Krist sebagai sahabat terkadang disalah artikan teman-teman perempuan Mook yang lain sebagai kekasihnya.
"Singto. Singto Prachaya... Kami dengar dia dijodohkan dengan pria itu dari kecil."sahut GunSmile. Sekarang mereka berkumpul di stand terdekat dari panggung.
"ou...so sweet..takdir mempertemukan mereka..."sanggah Mook girang. Mook sangat menyayangi sahabatnya, Krist.
Mook sangat berharap Krist bahagia dengan tunangannya. Walau Mook yang polos tidak mengetahui dilema yang terjadi pada persahabatan ini.

You're my music [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang