***"Fira? Nama tante mirip thama nama Mama Aku" Bocah itu mengerjap dengan mata berbinar.
"Emang iya? Kebetulan mungkin ya? Oh iya, sekarang Violet gak usah sedih lagi. Violet punya Tante yang bisa dipanggil Mama" Violet mengangguk dengan semangat.
"Violet! Kamu dimana? Yuhuuu! Violet!" Suara cempreng itu terdengar dari dalam mansion. Violet menoleh kearah mansion dengan mengerjap, bocah itu yakin kalau suara tadi adalah suara Yuri, Tantenya.
"Mama–eh kok hilang?" Gumam bocah itu melirik disampingnya yang kosong. Tidak ada lagi sosok wanita tinggi yang cantik dengan lipstick merah darah. Violet mengerjap dan menatap sebatang coklat berada di atas bangku tempat wanita tadi berada. Violet mengambilnya dan menggendong boneka anjing pemberian Martin. Queen mengikuti langkah Violet dengan menggonggong kecil.
Dari kejauhan, wanita tinggi tadi tersenyum kecil. Memandang mansion dengan tatapan nanar, kemudian menutup kaca mobil dan menghilang dari keramaian jalanan.
Yuri menatap Violet dengan garang, yang dibalas tatapan tidak berdosa dari Violet. Yuri mengoceh, tapi Violet mengangguk sambil mengunyah coklatnya.
"Thudah?" Tanya Violet dengan tatapan datar.
"Hah?" Yuri ternganga. Violet berjalan pelan menuju lantai atas dengan kaki mungilnya. Sedikit susah karena sambil membawa boneka besar.
"Tante ngomong teruth, yang penting 'kan Vio kembali dengan thelamat" Rutuk Violet dan masuk kedalam kamar, melompat sedikit untuk meraih knop pintu. Mark yang mendengarnya dari sofa menggeleng gemas.
"Biarkan saja Yur, Kamu gak bakal menang kalau debat sama bocah itu" Yuri mengangguk dan berjalan menuju sofa. Kembali menimang Kai yang tengah tidur. Bocah laki-laki yang kini berusia tiga tahun.
"Mark, Kamu tahu gak Papa kemana?" Tanya Yuri, Mark menoleh sekilas kearah istrinya.
"Dia bilang ada rapat di Markas Black Blood, tapi 'kok belum kembali juga ya" Gumam Mark terheran-heran.
"Mungkin penting banget"
Violet menyalakan iPad miliknya dan mulai bermain games dengan fokus, membiarkan Queen yang tengah menggonggong dan berusaha untuk melompat keatas ranjang. Bocah itu sangat fokus, sehingga tidak menyadari bahwa ada sebuah bayangan dari balik gorden.
Bayangan tinggi seorang laki-laki dengan badan kekar, laki-laki itu menekan tombol earshot dan mengatakan sesuatu dengan pelan.
"Saya menemukannya Boss"
"Aku akan menembakmu jika Kau melakukan thethuatu, pergi atau mati" Badan laki-laki itu menegang sempurna dan menoleh kebelakang, melihat bocah mungil itu menatapnya tajam dan menodongkan pistol kearahnya.
"A-aku ak-akan p-pergi, j-jauhkan pistol itu dariku"
Laki-laki itu pergi, takut peluru tersebut mengenai dirinya dan pasti tubuhnya akan meledak tak berbentuk, Violet menurunkan tangannya dan menatap pistol tersebut dengan polos.
"Padahal kan' ini pithtol mainan, memang terlihat nyata. Kkkk~ Paman Irfan terbaik" Violet terkikik geli dan melanjutkan permainannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Violet✔
ActionGadis itu... Mengerikan... "Touch my family, and you die" *---* [SEQUEL A & Z] Start : 28 Juni 2019 Finish : 18 Mei 2020 Kalian akan membaca cerita yang dipenuhi kekerasan, kata-kata kasar yang tidak boleh kalian tiru. Dan juga kisah cinta rumit...