Violet menatap rumah besar-bisa dibilang mansion mewah dan terkesan elegan tapi juga modern. Zero tersenyum kecil melihat Violet yang sedikit gugup, hanya sedikit karena semuanya tertutupi oleh wajah yang terkesan dingin itu."Tidak apa, orang tuaku ramah. Lagipula mereka mengenal Paman Rega dan juga Tante Fira, mengingat mereka selalu bekerja sama dalam bisnis"
"Mama, Aku pulang" Ucap Zero setelah memasuki mansion dengan tangan kiri menggandeng tangan kanan Violet.
"Oh sayang, Kau lelah? Oh astaga! Siapa gadis cantik ini?" Tanya seorang wanita yang masih terlihat muda di usianya yang tidak bisa dibilang muda. Rambut panjang dan bergelombang itu tampak membuatnya terlihat lebih muda, juga warna rambut berwarna coklat tua. Bibirnya tersenyum dengan warna lipstik yang cerah.
"Mama, ini Violet. Anak dari Paman Rega dan Tante Fira, dia kekasihku" Mama Zero menganga tidak percaya. Mimpi apa dia sampai memiliki calon menantu secantik Violet.
"Violet Tante" Ucap Violet sambil tersenyum. Senyuman yang sangat menawan, benar-benar tulus dan indah di pandang.
"Astaga Kau cantik sekali, beruntungnya putraku bisa menjadi kekasihmu nak. Ayo duduk, kalian pasti lelah"
Mereka bertiga duduk di sofa ruang keluarga, bukan ruang tamu. Beberapa pelayan mulai membuatkan camilan kecil dan juga minuman untuk kedatangan Violet.
"Sejak kapan kalian berpacaran hm? Tanggal berapa? Hari apa? Apa Zero romantis? Atau menjengkelkan?"
"Masih satu minggu Tante, tanggal 22 kemarin, hari Sabtu. Zero sangat romantis, dia mengucapkan 'I Love You' kepadaku setiap jam" Jawab Violet penuh kejujuran. Zero sampai malu sendiri kepada Mamanya.
"Benarkah? Padahal dia sangat menjengkelkan, dia itu suka makanan pedas tapi tidak berani menggigit cabai, suka kebersihan tapi tidak mau bersih-bersih, suka asam tapi tidak suka lemon. Bukankah itu sama saja gila?"
Violet tertawa kecil mendengar gerutuan Mama Zero-yang Violet ketahui bernama Alena. Zero menghela nafas, bukanka seharusnya Mamanya itu bercerita sesuatu yang membanggakam darinya? Agar Violet sedikit lebih terkesan kepadanya. Tapi..
"Bagaimana kabar Fira? Aku sudah tidak lama bertemu dengannya. Terakhir kali Aku bertemu dengannya saat pesta ulang tahun kantor yang dia dirikan"
"Mama baik, dia sering berolahraga bersama Papa di pagi hari"
"Oh romantis sekali, andai Mike juga mau olahraga di pagi hari bersamaku" Keluh Alena sambil menghempaskan tubuhnya ke sofa.
"Bukankah Papa dan Mama selalu olahraga malam? Untuk apa lagi olahraga pagi?" Sebuah bantal melayang ke kepala Zero dengan sempurna. Violet tertawa, bahagia sekali keluarga ini.
"Papa pulang!" Terdengar suara langkah yang semakin dekat dengan keberadaan mereka bertiga.
Seorang pria paruh baya menenteng tas kerja kemudian menatap Violet dari atas sampai bawah, Violet yang berdiri dari duduknya menatap Zero bingung.
"Kau?"
"Papa, kenalkan dia–" Tangan kanan Mike terjulur menyuruh putranya untuk diam. Suasana menjadi hening yang membuat Violet gugup, apa dia membuat kesalahan? Tapi apa?
"Kau Violet?" Violet mengangguk dengan camggung. Gadis itu membungkuk kecil dan memperkenalkn diri.
"KAU ANAK REGA DAN FIRA? OH MY GOD!!! MIMPI APA AKU SAMPAI BIDADARI DATANG KESINI???"
Mungkin ini yang dimaksud Zero kalau Papanya itu menakutkan. Mike itu terlalu lebay mungkin? Alena melempar suaminya dengan bantal sofa.
"Tidak usah membuat malu, bersikap yang sopan. Kau membuat Violet takut Mike! Aku tidak akan membantumu kalau Fira akan menendang pantatmu lagi!!"
Mike berdehem, dia masih ingat saat Fira menendang pantatnya karena ia membuat lelucon yang tidak lucu. Niatnya hanya menggoda Rega dengan bercanda bersama beberapa gadis cantik yang datang ke pesta, tapi Rega mengatakan pada Fira bahwa Mike menyuruhnya untuk bercanda dengan gadis-gadis itu dan Fira langsung menendang pantat Mike. Alena dengan wajah malu mau tidak mau membantu suaminya untuk berdiri. Itu semua ulah Rega, padahal Rega sendiri yang mengusulkan untuk bercanda dengan para gadis. Mike masih dendam kepada Rega, ia akan ganti menendang pantat laki-laki itu lain kali saat bertemu.
"Ayolah Alena, Kau membuatku mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu itu. Aku ngeri sendiri mengingatnya." Mike bergidik mengingat wajah Fira.
"Paman Mike sudah lama mengenal Mama?"
"Ya bagaimana ya. Aku mengenalnya sejak dia pacaran dengan Rega dulu, itu sudah lama tentu saja. Dia dulu itu terkenal dingin dan cuek, tapi saat bersama Rega dia seperti es yang terkena sinar matahari. Meleleh, dan itu sedikit menggelikan"
"Itu berarti Paman teman dekatnya Papa?" Violet mulai banyak bicara, dan Zero menyukai saat Violet banyak bicara seperti sekarang. Apalagi saat gadis itu bicara sambil menggigit kukis rasa coklat yang disediakan.
"Tentu saja, Aku dan Rega kenal sejak Sekolah Dasar. Dia itu nakal, saat SMP pun kami satu sekolah dan anehnya selalu satu kelas. Saat SMP dia mendapat julukan baru, Sweet Playboy. Rega dulu sangat gencar mendekati perempuan, apalagi gadis itu secantik bidadari. Dia akan berdiri paling depan saat mendengar kata cantik dari teman lainnya. Tapi saat SMA dia mulai berubah, Aku tidak tahu apa yang terjadi. Tapi setauku dia habis putus dengan kekasihnya saat SMP akhir. Dia tidak seperti dulu yang gencar mendekati perempuan, tapi sejak kedatangan Mamamu. Dia kembali ceria seperti dulu, saat tahu mereka berpacaran Aku pindah ke London karena pekerjaan orang tuaku dulu. Dan kami juga berpisah, kembali bertemu saat Ace dan Zeevana dulu berusia 17 tahun. Saat itu Fira hamil dirimu 9 bulan, dan saat itu Zero berusia 2 tahun." Mike berhenti bercerita kemudian terkekeh kecil.
"Kenapa Papa tertawa? Apa ada yang lucu?" Tanya Zero kesal. Pasalnya Mike tertawa menghadapnya.
"Mungkin Kau tidak ingat Zero. Kau pernah menangis kencang karena tidak mau berpisah dengan Fira. Bukan Fira sebenarnya, tapi Kau suka berceloteh asal-asalan ke perut Fira. Lebih tepatnya berceloteh kepada Violet. Saat akan pulang, Kau kembali menangis dan akhirnya Kau menginap disana dengan tidur memeluk perut Fira. Ah itu lucu sekali, saat itu Rega menyalahkanku karena Kau menangis dan tidak mau berpisah dengan Fira. Tentu saja Rega tidak akan bisa bermesraan dengan Fira karena ada Kau"
"Ya, Zero itu menjengkelkan sejak kecil memang" Alena menimpali dengan mata melengos. Menatap putranya yang kini tengah mengusap rambut Violet dengan mesra, seakan tidak malu dengan keberadaan kedua orang tuanya.
"Berhenti! Jangan langsung masuk Tuan!!"
Mereka berempat menoleh kearah pintu mansion saat mendengar keributan entah apa.
"Tunggu Tuan! Jangan langsung masuk!!"
"Pokoknya Blandon mau ketemu Kak Vio!! Kak kosong tadi culik Kak Vio pakek mobil Kak Vio!! Kak kosong itu jahat, dia ambil Kak Vio dali Blandon. KAK KOSONG!!! BLANDON DATANG BUAT AMBIL KAK VIO LAGI!!! "
TBC.
Brandon be like : siap 69!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Violet✔
AçãoGadis itu... Mengerikan... "Touch my family, and you die" *---* [SEQUEL A & Z] Start : 28 Juni 2019 Finish : 18 Mei 2020 Kalian akan membaca cerita yang dipenuhi kekerasan, kata-kata kasar yang tidak boleh kalian tiru. Dan juga kisah cinta rumit...