SIV - 27

18.9K 1.5K 377
                                    

Komen kalian banyak, jadi ciki semangat ngetik 💜


***


Brandon melompat kedalam mobil dan duduk dengan tenang di kursi yang sangat empuk itu, bocah itu kini tengah memakan buah anggur merah yang juga entah dapat dari mana. Fira bahkan lelah mengurusi cucunya itu, Violet mengendarai mobil dengan pelan. Hanya ada tiga orang didalam mobil, Violet, Fira dan Brandon.

Jika kalian bertanya kemana Varo dan Vero, mereka berdua sedang dirawat oleh beberapa dokter akibat luka di kaki mereka. Sangat disayangkan jika harus dibunuh, karena Violet membutuhkan budak yang pintar. Mungkin mereka berdua masih perlu latihan kepada Violet.

Violet menghentikan mobilnya saat jalanan sangat ramai dan dipenuhi orang yang bergerombolan, membuat semua kendaraan terlihat penuh di jalan. Karena hari sudah malam, orang-orang disana memegang senter, dan juga senter dari ponsel masing-masing.

Fira turun dari mobil sambil menggandeng Brandon yang asik mengunyah, tidak terlalu memikirkan kejadian yang ada dihadapannya. Violet menerobos gerombolan manusia dan melihat apa yang terjadi didepan.

Dua kelompok geng sedang beradu mulut, Violet menaikan alisnya saat mengenali geng tersebut. Tentu saja ia kenal dengan bawahannya sendiri, Black Rose dan juga Black snake. Dua kubu itu terus saling beradu mulut.

Mereka menghentikan adu mulut mereka saat Violet berdiri di tengah-tengah mereka. Sebuah informasi, semua kelompok tersebut adalah perempuan. Tentu saja mereka lebih memilih adu mulut, tidak seperti laki-laki yang langsung adu fisik.

"Siapa yang menyuruh kalian mencari keributan di tengah jalan?" Tanya Violet sambil menatap seluruh bawahannya. Mereka semua menunduk takut. Violet menatap Maya.

"Mereka menjelek-jelekan nama Black Rose" Jawab Maya dengan takut, meskipun Maya adalah sepupu Violet. Gadis itu juga takut saat Violet marah, apalagi saat mata birunya terlihat lebih kelam.

Violet beralih menoleh kearah Black Snake, musuh bebuyutan Black Rose. Sedangkan semua anggota Black Snake memasang wajah angkuh.

"Apa kalian akan memasak? Kenapa menaruh tepung di wajah kalian?" Tanya Violet yang membuat semua orang meledakkan tawa mereka.

Brandon tergelak sambil memegang perutnya, bocah itu menepuk aspal jalanan saking gemasnya. Fira melirik cucunya. Bocah ini sungguh luar biasa, kira-kira akan jadi apa dia di masa depan? Fira mengedikan bahu acuh.

"Hey! Kau jangan sok cantik, siapa Kau?" Tanya salah satu anggota Black Snake dengan nada suara yang membuat kuping Violet berdengung, dan itu sangat menganggu.

"Aku? Aku Violet, ketua Black Rose. Ada apa? Sepertinya bibir kalian harus di jahit agar tidak bisa menjelekan nama Black Rose"

"Heh! Black Rose memang geng jelek, dulu geng itu bernama Black Blood. Dan kini berganti menjadi Black Rose. Apa-apaan? Nama yang jelek sekali, dan Black Blood? Heh, mana ada darah hitam. Konyol sekali!"

Violet menoleh dan menatap Fira yang tengah memejamkan matanya, gadis itu terkekeh kecil.

"Kalian membangunkan harimau yang sedang tidur" Ucap Violet dan berjalan mundur.

Fira berjalan pelan, ketukan high heels di jalanan sangat terdengar. Entah kenapa, semakin lama semakin lambat. Lebih terdengar seperti sebuah jam yang membunyikan detik.

Brandon berjalan mengikuti Fira, bocah itu mengusap jidatnya saat Fira menghentikan langkahnya membuat Brandon menabrak kaki Fira. Mengambil senjata api dari salah satu anggota, Fira mengisi peluru di pistol yang berukuran besar. Dan tanpa aba-aba langsung menembak seluruh anggota Black Snake yang berjumlah dua puluh orang.

Yang menjelekan nama Black Rose tadi, seorang ketua. Kehilangan kedua matanya karena peluru Fira yang tepat mengenai sasaran. Padahal jarak mereka melebihi 5m. Dan juga peluru yang masuk kedalam mulutnya, darah langsung membanjiri jalanan saat Fira terus menembak semua anggota Black Snake. Tidak ada kata ampun, karena Fira sangat menyayangi nama gengnya dulu. Meskipun kini sudah berganti.

Fira menodongkan pistolnya kepada semua orang yang sedang memegang ponsel dan memvideo apa yang ia lakukan.

"Buang ponsel kalian. Ingat, buang!"

Semua orang membuang ponsel mereka hingga hancur, ada satu orang yang memasukkan ponselnya kedalam tas yang ia gunakan. Wanita itu berteriak saat satu peluru mengenai matanya, berteriak sambil berlari meminta tolong. Darah mengalir mengenai wajahnya. Bahkan ada darah yang tertelan karena wanita itu sibuk berteriak.

Fira mengembalikan senjata api milik bawahannya, wanita itu menatap semua bawahannya dengan bibir terkatup rapat.

"Kembali ke markas, tidur dan jangan lupakan tugas kalian besok pagi"

"Baik boss!"

Brandon membulatkan bibirnya saat menatap dihadapannya yang lebih terlihat seperti danau darah, karena semua anggota Black Snake mati dengan badan yang berlubang karena peluru. Bocah itu kembali makan anggur merahnya, tiba-tiba ia mendongak dan menatap anggota Black Rose yang lumayan cantik. Menyodorkan tangan mungilnya yang terdapat anggur merah.

"Kakak cantik mau anggul gak?" Tanya Brandon sambil mengedipkan sebelah matanya, persis seperti apa yang diajarkan Rega kepadanya. Gadis yang ditanyai Brandon menggeleng sambil tersenyum tipis.

"Brandon makan aja, kakak udah kenyang"

"Yaudah"

Semua anggota bubar dan pergi menuju markas, jalanan sudah kembali normal. Violet menatap Fira yang masih terlihat menahan amarah. Gadis itu berjalan menuju mobil sambil menyeret Brandon. Saat didalam mobil, Fira lebih banyak diam. Wanita itu butuh pelampiasan yang lebih bagus, karena Violet tahu. Black Blood menyimpan banyak kenangan bagi Fira, dan orang tadi dengan seenaknya menjelakan nama Black Blood dihadapan Fira.

Violet menatap Brandon melalui kaca spion, ternyata bocah itu sudah tidur. Cepat sekali, batin Violet.

***

Penjaga pagar mansion segera membukakan gerbang yang memiliki tinggi lebih dari 7m, Violet segera turun dari mobil dan menggendong Brandon yang terlihat nyenyak sambil mengemut jari jempolnya layaknya bayi.

Pintu mansion terbuka, menampilkan Ace yang tengah tersenyum lebar kearah Fira dan Violet. Kedua perempuan itu saling menoleh bingung.

"Kayla hamil dong, Brandon bakal punya adik" Ucap Ace tiba-tiba membuat Brandon bangun dari tidurnya. Bocah itu melototkan matanya dengan lucu.

"Hah? Blandon di buatin adik? Kok gak bilang? Mana tepungnya? Ayo bikin baleng-baleng!"














Tbc.


O.

Buat yang mau gabung ke grup WA👇

Ikuti tautan ini untuk bergabung ke grup WhatsApp saya: https://chat.whatsapp.com/GI8KhKfWqisGCjAc9UzFI1

Dibuat ramai ya....

She Is Violet✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang