SIV - Extra Part (3A) III [Last]

18.6K 1.6K 2.4K
                                    

BACA DULU! PENTING!

Ciki seneng banget part sebelumnya banyak akun yang spam komen.

Makasih banyak ya kalian semua, ciki jadi semangat ngetik.

Niatnya kemarin mau update, tapi ciki ketiduran habis nugas, capek :(

Tangan pegel kebanyakan nulis, mendingan ngetik di microsoft aja kalo gini. Tapi tugasnya suruh nulis T^T

Kalo ada typo bilang yak, gak sempet revisi dan juga males >^<


Dan akhirnya permintaan kalian ciki kabulkan :) seneng gak? Bakal ada cerita 3A setelah extra part ini.

Komen part ini 3 ribu, cerita 3A ciki publish

Ciki jahat banget ya

Komen pake capslock gaes, biar gereget.

Komen setiap paragraf.








Happy Reading




---






Azka terus mengerucutkan bibirnya dan menggembungkan pipinya, mode marah kepada Violet yang menjewernya sepuluh menit yang lalu sampai kupingnya memerah.

"Ayo pulang" Ajak Violet kepada ketiga anaknya.

"Mama jangan deket Azka dulu" Violet mengangkat alis. Jika Azka memanggilnya 'mama'. Maka bocah itu benar-benar marah.

Azka dengan cepat melompat dari sofa dan berjalan terlebih dahulu menuju mobil. Zero menghela nafas jengah, putra keduanya itu benar-benar.

Aura berlari dengan cepat menyusul Azka, Arka membiarkannya. Tangan mungil Aura menggenggam tangan Azka. Dengan cepat Azka menoleh dan mengecup pipi Aura berulang kali. Kemudian memeluk tubuh mungil adiknya dengan erat.

"Azka"

Azka mendelik mendengar suara Violet memanggilnya, bocah itu segera menarik Aura menuju lift. Segera menekan tombol lift dengan random, belum sempat pintu lift tertutup. Satu kaki Violet masuk melalui celah sempit pintu lift, sehingga pintu lift kembali terbuka dengan lebar.

Azka mendengus pelan, menatap Violet dengan sengit.

"Oh marah, yaudah. Mobil mainannya mommy jual aja, lumayan buat beli mobil baru" Ucapan pelan Violet membuat Azka membuka matanya dengan lebar.

Bocah itu segera memeluk kaki Violet dengan erat.

"Jangan mommy" Ucapnya pelan. Suaranya terdengar serak ingin menangis. Violet tersenyum tertahan, Azka kembali memanggilnya 'mommy' yang artinya bocah itu tidak lagi marah.

"Zero, ada yang peluk kaki Aku. Tapi Aku gak lihat wujudnya, tolongin Zero" Ucap Violet mendrama. Yang Zero biarkan, laki-laki itu tidak ingin terlibat drama yang dibuat istrinya.

"Gak ada jatah nanti malam" Zero mendelik sempurna.

"Mana Vi? Kaki Kamu kayak ada yang peluk gitu? Tapi gak ada apa-apa tuh di kaki Kamu"

Kali ini Azka sukses menangis kencang, meronta dengan masih memeluk kaki Violet. Zero tidak tega sendiri jadinya, laki-laki itu melirik Violet yang juga meliriknya. Saling bertatapan dengan diam, seolah saling mengatakan 'gimana?'.

She Is Violet✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang