SIV - 28

18.7K 1.6K 496
                                    


Semua mata tertuju kepada Brandon yang masih melototkan matanya dengan penuh binar, Violet yang masih memasang wajah datar langsung pergi menuju lantai atas. Brandon mengerjapkan matanya dengan polos, mendongak menatap Fira yang juga menatapnya. Kemudian beralih menatap Ace yang memasang wajah datar.

"Kok diem? Ayo buat dedek bayi! Pakai tepung, telus dikasih pewalna yang ping. Bial dedeknya cantik" Ucapan Brandon membuat Ace dan Fira ingin menggaruk dinding saja.

"Brandon, udah ya? Ayo ke lantai atas" Ajak Fira sambil menggandeng tangan mungil Brandon. Bocah itu mengernyit heran, membuat keduanya alisnya mengkerut tinggi.

"Kok ke lantai atas? Ke dapul dong, glandma gimana sih?" Ucap Brandon dengan nada menjengkelkan. Fira menghentikan langkahnya membuat Brandon mendongak menatapnya, Ace sudah memegang perutnya dan tergelak sepuasnya.

"Brandon mau grandma goreng?" Pertanyaan Fira membuat Brandon melepaskan tangannya dari tangan Fira. Bocah itu berlari kecil ke lantai atas.

"Glandma selem ih, dia masih malah gala-gala kakak tepung tadi ya?" Gumam Brandon sambil memegang pembatas tangga.

Bocah itu membuka pintu kamar milik Ace dan Kayla, memperlihatkan Kayla yang tengah berbaring lemah dengan wajah pucat. Disampingnya ada Rega dan Violet.

"Loh? Mama kenapa?" Tanya Brandon dan melompat ke atas ranjang. Membuat ranjang bergoyang dan Kayla bangun dari tidur nyenyaknya. Rega menatap Brandon jengah, bocah itu memang tidak bisa diam kecuali saat tidur.

"Brandon, Mamamu sedang sakit. Diam disana" Tidak mendengarkan ocehan Rega, Brandon malah memeluk tubuh Kayla dengan erat.

"Mama sakit ya? Maafin Blandon, apa kalena Blandon nakal Mama jadi sakit?" Ucap Brandon dengan wajah memelas. Kayla mengusap rambut putranya dengan lembut.

"Brandon gak nakal kok, adik Brandon yang nakal" Ucap Kayla membuat Brandon melotot kecil.

"Mana adik Blandon? Kok Blandon gak liat?" Tanyanya sambil menyibak selimut.

"Di perut Mama"

"Hah? Kok bisa? Tepungnya Mama telen?"

Kayla terkekeh, sedangkan Rega dan Violet memasang wajah datar. Ingin menghujat tapi cucu sendiri. Batin Rega dari hati yang paling dalam.

Fira dan Ace masuk kedalam kamar, wanita yang tidak lagi muda itu menuju Kayla berada. Mengelus perut Kayla dengan pelan.

"Semoga satu ini berhasil sempurna" Gumam Fira membuat Rega tergelak keras. Brandon mengerjap dengan polos, kemudian ia mennyentuh perut Kayla dengan jari telunjuknya. Ia menekan-nekan kecil perut Kayla.

"Di perut Mama ada adik Brandon, dia masih kecil" Ucap Kayla menjelaskan. Brandon masih mengerjap bingung.

"Kok bisa ada di pelut?"

"Tanya sama Papa kamu sana" Ucap Kayla dengan kesal, hormon ibu hamil memang sering berubah-ubah. Ace mengerjap kecil saat Brandon menghampirinya dengan wajah bingung.

"Papa! Adik Blandon kok bisa ada di pelut Mama? Buatnya juga gak bilang Blandon, Blandon mau punya adik cantik. Ayo ajalin Blandon buat adik"

"Anu... Brandon.... Papa sakit perut, tanya sama grandpa aja ya." Ace berdiri dari duduknya dan berlari keluar rumah. Brandon yang hendak menuju ke tempat Rega berada menghentikan langkahnya saat Rega bersuara.

"Brandon tanya sama ponsel aja ya? Grandpa mau ketemu klien" Ucap Rega kemudian keluar dari kamar.

Ih jahat, Blandon 'kan mau tanya. Brandon beralih menatap Violet yang tengah memejamkan matanya. Dengan pelan ia menghampiri Violet dengan kaki mungilnya. Violet membuka matanya tiba-tiba, Brandon berhenti melangkah. Bocah itu mengatupkan bibirnya saat melihat mata Violet yang tidak bersahabat. Mundur perlahan, Brandon memilih untuk melompat kembali ke ranjang dan memeluk Kayla, bocah itu memejamkan matanya.

She Is Violet✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang