SIV - Extra Part (3A)

15K 1.4K 458
                                    


Aura menatap jam dinding yang menunjukkan pukul enam pagi. Dia menggoyangkan kedua tubuh kakaknya yang memeluknya layaknya bantal guling. Cairan yang keluar dari mulut Azka ia hiraukan.

"Kak, bangun"

"Hm"

Arka dan Azka mengusap mata mereka yang susah terbuka, mereka berdua sama-sama menoleh kearah jam dinding.

"Bentar, kakak ganti airnya dulu" Arka beranjak dari ranjang dengan melompat.

Bocah kecil berusia lima tahun itu menenekan tombol merah untuk mengganti air dingin menjadi air hangat, menguap kecil. Arka menunggu air itu sampai benar-benar hangat.

Azka mengusap air liur di sudut bibirnya dengan malas, matanya masih terpejam. Tangan kecilnya menggaruk pantatnya yang terasa gatal, kemudian mengupil.

Duk!

"Jolok!" Aura meninju pelan kepala Azka. Yang di tinju hanya menunjukkan cengiran bodohnya.

"Ayo mandi, airnya udah siap"

Azka menuntun Aura berjalan menuju kamar mandi mereka dengan langkah pelan, takut adiknya yang pemalas itu jatuh karena malas mengangkat kakinya.

"Kalian–" Violet menggantungkan kalimatnya saat mendapati ranjang yang kosong. Ia mendengar suara gemericik air dari kamar mandi. Wanita itu tersenyum kemudian menata seragam sekolah mereka dan juga buku mereka yang mungkin tidak akan digunakan. Secara mereka pertama kali masuk sekolah.

"Huahaha!" Violet melirik kearah pintu kamar mandi saat mendengar gelak tawa Azka.

Karena penasaran, Violet melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Ia membuka pintunya dengan perlahan. Pemandangan yang menakjubkan sekali. Tampak busa sabun memenuhi kamar mandi seluas lapangan itu dan juga tubuh kecil Azka.

"Mommy!" Azka berteriak, terkejut melihat kedatangan Violet.

"Azka, sabunnya mahal loh. Bubuk emasnya kok malah di jadiin mainan?"

"Sero loh, mommy. Ya gak Ka?" Ucap Azka meminta persetujuan Arka. Yang ditanggapi kedikan acuh dari putra pertama Casio itu. Sibuk memijat kepala Aura yang kini memejamkan matanya karena pijatan Arka yang luar biasa.

"Yaudah, seragamnya udah Mama siapin. Jangan lama-lama, nanti sakit" Violet berucap dengan penuh nada kelembutan.

"Yes mommy!" Ucap ketiganya serempak.

Violet tersenyum kecil kemudian menutup pintu kamar mandi. Meninggalkan 3A yang kini sibuk mandi.

"Udah, ayo" Arka menuntun Aura keluar kamar mandi. Meninggalkan Azka yang merengut karena ia belum selesai.

"Arka" Panggil Azka pelan. Arka berhenti melangkah, menoleh kearah Azka yang merengut. Arka menghela nafas kecil.

"Aura tunggu di kasur ya"

Aura kecil mengangguk kemudian berjalan pelan menuju ranjang. Arka dengan telaten membersihkan sabun yang menempel di tubuh Azka. Bocah itu memandikan adiknya dengan raut wajah datar, yang malah membuat Azka cekikikan.

"Udah, sana"

Azka berlari keluar kamar mandi kemudian menghampiri Aura yang menatapnya dengan diam. Dengan jahil Azka mencubit pipi gembul Aura sampai memerah, gadis kecil itu hanya diam saja. Aura sudah terbiasa. Toh, dia memang menggemaskan.

Mereka memakai baju masing-masing, pintu kamar kembali terbuka. Violet tergelak saat Azka terkejut karena kedatangannya yang tiba-tiba.

"Kaget mommy!" Rajuknya sambil merengut. Violet masih tergelak, wajah Azka benar-benar menggemaskan saat terkejut.

She Is Violet✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang