Violet menggendong Brandon yang terlelap dengan nyenyak di pundaknya, gadis itu berjalan menuju kamarnya setelah memastikan keadaan Kayla aman. Violet membaringkan tubuh mungil Brandon ke ranjang, kemudian menyelimutinya. Gadis itu berjalan menuju kamar mandi.Sebuah bayangan melintas melewati luar jendela, sosok bayangan yang terlihat besar dan tinggi. Sosok tersebut menatap bocah kecil yang terlelap begitu nyenyaknya, kemudian mengeluarkan sebuah alat kecil yang berada di saku jaketnya. Sosok itu dengan perlahan membuka jendela dengan alat kecil tadi. Setelah berhasil membuka jendela, sosok itu mulai melangkah masuk.
Kaki panjangnya melangkah dengan pelan, telinganya mendengar suara gemercik air dari kamar mandi, tangan kekarnya dengan perlahan mengangkat badan mungil Brandon. Dengan pelan sosok tersebut berbalik badan.
"Hai, good night" Sapa Violet kemudian menghidupkan lampu kamar. Sehingga terlihat sosok laki-laki dengan tinggi 180 meter, memakai masker sehingga menutupi wajahnya, juga memakai topi.
"Mau Kau bawa kemana bocah itu?" Tanya Violet, dengan perlahan gadis itu memutari sosok dihadapannya. Gadis itu mencebikan bibirnya.
"Tidak ada untungnya Kau membawa bocah itu. Pintarnya sangat melampaui batas, Kau tidak akan mendapatkan keuntungan" Ucap Violet kemudian duduk di ujung ranjang.
Sosok tersebut tetap diam di tempatnya berada, badan kekarnya sedikit gemetar yang membuat Violet terkekeh.
"Bawa saja bocah itu jika Kau bisa" Ucapan Violet terdengar seperti lampu hijau bagi sosok laki-laki tersebut. Sosok itu dengan cepat berlari menuju jendela, tapi sayangnya jendela tersebut terkunci.
Pintu kamar Violet terbuka, menampilkan Ace dengan wajah datarnya menatap sosok laki-laki yang sedang menggendong putranya. Violet tersenyum tipis, gadis itu memilih untuk berbaring di ranjang sambil memakai selimut.
"Beraninya Kau menyentuh putraku" Ucapan Ace terdengar sangat dingin, suasana kamar juga lebih terasa dingin.
"Kau mau uang?" Tanya Ace, sosok tersebut menggeleng.
"Aku hanya di perintahkan bossku" Jawab laki-laki tersebut.
Brandon menggeliat pelan, sepertinya bocah sangat tidak terganggu dengan keadaan saat ini.
"Heemm, Blandon mau punya adik cantik" Gumam bocah itu dalam tidurnya, kakinya menendang-nendang kecil. Violet tergelak pelan, Ace tetap dengan wajah datarnya.
Sosok tersebut maju, kemudian menaruh Brandon di ranjang. Samping Violet berada.
"Lain kali Aku akan kembali" Ucap sosok tersebut kemudian berlari mendekati jendela dan memecahkan kacanya, entah dengan alat apa. Menimbulkan suara nyaring yang membuat Brandon bangun dari tidurnya.
Bocah itu mengusap matanya pelan, kemudian mengerjap sambil menatap Violet dan Ace yang juga mengawasinya.
"Kenapa sih? Blandon tetap imut 'kan meskipun lagi tidul?" Tanya Brandon sambil memeluk Violet. Mengacuhkan Ace yang masih berdiri di ambang pintu. Dengan lirikan tajam Ace menutup pintu dan kembali kekamarnya.
Violet menggoyangkan wajah Brandon dengan gemas, ingin sekali membenturkan kepala bocah itu yang saat ini tengah terkikik geli.
"Kak Vio sayang gak sama Blandon?" Tiba-tiba pertanyaan tersebut keluar dari mulut Brandon. Violet kembali menatap Brandon dengan lekat.
"Kalau kakak gak sayang kamu, dari dulu kamu udah kakak bunuh karena ngeselin" Lagi-lagi Brandon cekikikan. Bocah itu menutup mulutnya sambil terkikik.
"Tidur, sudah malam" Brandon mengangguk kecil kemudian membenamkan wajah mungilnya dibadan Violet. Kakinya memeluk tubuh Violet layaknya bantal guling.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Violet✔
ActionGadis itu... Mengerikan... "Touch my family, and you die" *---* [SEQUEL A & Z] Start : 28 Juni 2019 Finish : 18 Mei 2020 Kalian akan membaca cerita yang dipenuhi kekerasan, kata-kata kasar yang tidak boleh kalian tiru. Dan juga kisah cinta rumit...