SIV - 70

16.4K 1.5K 430
                                    


Aura turun dari gendongan Violet kemudian membaringkan tubuh mungilnya ke sofa, dengan telaten Violet memasangkan selimut kepada Aura. Sudah hafal dengan sikap malasnya yang terlalu menurun kepada Aura.

"Aura diem disini ya? Mama mau bantu Papa masak" Aura mengangguk saja. Melihat Violet yang berjalan menuju dapur dan memasak bersama Zero.

Arka yang tidak memiliki kegiatan hanya bisa memainkan rambut Aura yang lebat, si bungsu dan si sulung memang lebih dekat. Tidak seperti...

"Ngeeeeeenggg!! Brum brum!! Ayo terbaaaang" Azka berteriak mengelilingi mansion, di tangannya ada ikan hias yang ia genggam dengan erat. Tentu saja, nasib ikan hias itu akan mati.

"Azka! Ikannya jangan dibuat mati terus" Tegur Zero sambil memegang pisau, Azka berhenti sebentar. Menatap Zero yang sama sekali tidak menakutkan.

"NGEEEEENGG!!" Semakin ramai saja.

Sudah wassalam, ikan hias itu mati karena genggaman Azka terlalu erat. Juga karena terlalu lama di darat, Violet menghela nafas. Ikan hias kecil seharga 90 juta itu mati kembali menyusul ikan hias lainnya.

"Mommy! Azka mau di beliin mobil mainan kayak kak Brandon. Yang ada berliannya itu, boleh ya mommy?" Azka berhenti dari kegiatannya sebentar, memohon kepada Violet dengan mata berbinar.

Violet ingat berapa harga mobil mainan yang diberikannya kepada Brandon sebagai hadiah, 3,3 triliun.

"Iya, besok mobilnya datang. Tapi Azka harus buang ikan yang mati itu, terus cuci tangan"

"Oke mommy"

Azka memberikan ikan hias yang mati itu kepada Edward, anjing milik Fira yang kini telah tinggal bersama Zero dan Violet sejak mereka menikah. Edwars langsung melahap ikan mini itu tanpa di gigit dengan gigi tajamnya.

Azka mengelus bulu halus Edward dengan sayang.

"Edward masih lapar ya? Azka ambilin makanan ya sebentar"

Kemudian Azka berlari kedalam mansion, Edward menunggu dengan bosan. Anjing itu menoleh kebelakang saat melihat anjing betina yang memanggilnya, Edward menghampiri anjing betina itu. Dan meninggalkan sekitar mansion karena akan berkencan dengan kekasih yang baru.

"Loh? Edward kemana? Hih dasar anjing, disuruh tunggu sebentar kok malah hilang" Azka melengos, kemudian membiarkan makanan Edward ia taruh di lantai. Bodo amat apakah anjing itu akan lapar atau tidak.

"Awas kalo balik nanti, Azka bakal tutup pintu" Padahal Edward memang tinggal di luar mansion, mungkin Azka lupa.

"Azka ayo makan! Sudah cuci tangan belum?!"

"Belum mommy"

Azka segera mencuci tangannya, kalau tidak Violet akan mengomelinya. Memang Violet jarang sekali mengomel, tapi sekalinya wanita itu mengomel dengan tatapan tajam. 3A akan diam dan menjadi penurut. Terutama Azka.

***

Brandon keluar dari kelas bersamaan dengan bel bunyi pertanda waktu pelajaran sekolah habis. Bocah berusia 12 tahun itu menyampirkan tas punggungnya di bahu sebelah kanan. Sedangkan tangan kiri ia masukkan ke saku celana. Dua bulan lagi dia akan lulus dari Sekolah Dasar. Dan sekarang adalah masa dimana Brandon sedang giatnya belajar.

"M-maaf kak, i-ini. B-uat kakak" Seorang gadis bertubuh mungil tiba-tiba berhenti di depan Brandon, sambil menyodorkan sebuah kotak berbentuk persegi panjang.

Brandon mengerjap, kemudian menerima kotak tersebut dengan senyuman manis.

"Terima kasih dedek manis" Gadis kecil itu tersipu malu, kemudian berlari sekencang mungkin menghindari Brandon.

She Is Violet✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang