SIV - 22

21.9K 1.9K 195
                                    

1800 kata. Karena ini part 22, dan itu angka favorit ciki. Ciki buat part ini panjang, gak panjang2 amat sih. Semoga kalian terhibur.






***

Hari ini adalah hari Minggu, karena itu Violet sedang bermalas-malasan di ranjangnya. Sebenarnya ia sudah bangun, tapi hawa yang dingin membuatnya enggan untuk meninggalkan ranjang dan selimut tebalnya.

Pintu kamar Violet tiba-tiba terbuka, Violet masih memejamkan matanya. Dia sudah tahu siapa yang datang, karena hanya Brandon yang berani membuka pintu kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Brandon dengan bedak tebalnya mengerjap polos sambil menatap Violet yang masih membungkus badannya dengan selimut, bocah itu menaruh botol susunya di nakas kemudian melompat ke ranjang. Membuka sedikit selimut Violet kemudian ikut berbaring dengan Violet.

Violet membuka matanya, kemudian membenarkan selimut yang sedikit terlepas dari punggungnya. Brandon memeluk Violet dengan tangan mungilnya, juga ikut memejamkan matanya.

Seseorang mengetuk pintu kemudian langsung membukanya tanpa menunggu perintah, Brandon langsung pura-pura tidur dan mendengkur. Fira mengangkat alisnya melihat putri dan cucunya yang belum bangun.

"Vio, bangun. Bantu kakakmu di Kantor" Ucap Fira kemudian membuka gorden jendela. Membuat sinar matahari masuk begitu mudahnya. Brandon mengernyit menutup matanya merasa silau. Violet membuka matanya dengan malas.

"Kenapa tidak Mama saja?" Tanyanya kemudian kembali memejamkan mata. Fira menghela nafas pelan.

"Mama juga ikut. Mama ingin memperhatikan keahlianmu disana"

"Pukul sebelas" Ucap Violet asal.

"Oke"

Fira keluar dari kamar Violet tanpa menatap Brandon, bocah itu mengerucutkan bibirnya merasa kesal. Padahal dia berpura-pura mendengkur demi menarik perhatian dari Fira. Violet yang gemas langsung menarik bibir mungil Brandon. Bocah itu mengeluh sakit.

"Sekarang jam berapa Bran?" Tanya Violet sambil memeluk Brandon layaknya bantal guling. Brandon menatap jam dinding di kamar Violet. Itu angka belapa ya?

"Jam enam" Ucapnya setelah melihat jam dinding, kemudian kembali menatap Violet yang masih enggan membuka matanya. Violet mengernyit, kemudian melirik jam dinding. Gadis itu terkekeh kecil kemudian mengusap rambut Brandon.

"Itu angka sembilan Brandon, Kau masih belum bisa membedakan mana angka enam dan sembilan?" Brandon menggeleng.

"Nanti akan kakak ajari, Kau mau ikut ke kantor?" Tanya Violet yang membuat mata Brandon berbinar. Bocah itu mengangguk dengan semangat.

"Mau mau!"

"Kalau begitu, cepat mandi. Kakak yakin Kau hanya membasuh muka kemudian memakai bedak"

Bibir Brandon melengkung, Violet memang tidak bisa di bodohi.

"Cepat mandi" Suruh Violet. Brandon menggeleng.

"Mandi sama Kak Vio"

Violet menghela nafas pelan, kemudian menggendong Brandon menuju kamar mandi miliknya. Violet mengikat rambutnya menjadi satu kemudian menjepitnya dengan jepitan rambut.

Brandon menuangkan sabun ke telapak tangannya, kemudian mengusap sabun ke seluruh badannya secara perlahan. Lama kelamaan, tubuh mungil Brandon tertutupi busa sabun yang tebal. Membuatnya terlihat lucu, Violet terkekeh pelan.

Dengan pelan Violet mengusapkan shampo ke rambut Brandon, bocah itu duduk diam disaat Violet mengusap rambutnya. Asik dengan busa sabun yang begitu lembut.

She Is Violet✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang