SIV - 73

13.9K 1.4K 280
                                    


Violet memakirkan mobilnya dengan asal, ia kemudian membaringkan 3A di kereta dorong. Tiga bodyguard mendorong kereta dorong dengan raut wajah khawatir. Karena Violet khawatir, dan ditakutkan akan melampiaskan kepada para bodyguard.

"Cepat!" Sentaknya membuat tiga bodyguard terkejut. Baru saja dikhawatirkan, dan akhirnya terjadi.

Mereka mendorong dengan cepat sampai tiba di lift, Violet segera masuk dan menatap sinis orang-orang yang sangat lambat untuk keluar dari lift.

"Loh? Violet? Hei! Kenapa dengan mereka bertiga?" Tanya Zeevana yang kebetulan ada disana.

Violet yang terlanjur menekan tombol lift membiarkan Zeevana yang berteriak memanggilnya. Pintu lift tertutup membuat Zeevana geram.

"Dasar adik laknat" Geramnya kemudian mencoba menaiki lift selanjutnya.

Violet membuka ruangan Farissa dengan tenang, tidak memperdulikan Farissa yang sedang berbicara dengan pasien itu terkejut.

"Periksa anakku, Aku sudah transfers 10 milyar. Cepat!"

"Tunggu sebentar Violet," Farissa berucap gemas. Kemudian meminta maaf kepada pasien yang berada didalam ruangan, setelah memberikan obat. Pasien itu segera keluar dari ruangan dengan melirik Violet takut, apalagi bodyguard yang masih berjaga disana.

"Kalian bertiga jaga di depan pintu"

"Baik boss!"

Mereka bertiga segera keluar dengan patuh, Farissa meringis melihat badan mereka yang besar dan berotot. Mereka patuh sekali. Farissa segera memeriksa Aura terlebih dahulu.

"Kemarin malam ada pesta 'kan? Jam berapa mereka tidur?" Tanya Farissa.

"Pukul satu malam"

"Dan pagi harinya Kau memandikan mereka dengan air dingin?"

"Mereka yang meminta"

Farissa menghela nafas, kemudian mengusap dahi Aura yang panas.

"Jangan khawatir, Aku akan memberikan obat sekaligus vitamin. Jangan dulu memandikan mereka dengan air dingin, kurasa mereka alergi air dingin. Juga karena tidur larut malam"

Violet tercenung. Jadi ini karenanya? Dia sendiri yang membuat anak-anaknya sakit.

"Itu tadi Aula mau mandi ail dingin, jadi kak Alka sama Kak Azka juga ikut mandi ail dingin. Ini gala-gala Aula. Maaf ya mommy, mommy jadi sedih" Aura beranjak dari ranjang dan memeluk Violet.

"Tidak apa-apa sayang, Aura anak baik. Mau minta apa hm? Mama beliin apapun yang Aura minta"

"Aula dali kemalin mau belajal belenang, tapi malas" Aura kecil bergumam sambil memejamkan matanya. Violet bingung harus bagaimana.

"Nanti Mommy ajarin ya?" Aura menggeleng.

"Mau diajalin sama mommy sama daddy" Ucapnya dengan pelan, takut kalau ia terlalu merepotkan.

"Tapi daddy kelja, Aula bisa minta diajalin kalo daddy libul kelja" Violet mengangguk mengerti.

"Iya, mungkin besok daddy gak kerja. Aura bisa belajar berenang besok"

"Thank you mommy"

Violet tersenyum kemudian mengusap rambut Aura dengan gemas. Kemudian beralih menatap mata Azka yang berbinar, padahal badan bocah itu juga panas.

"Kenapa Azka?"

"Azka mau kak Brandon nginep di mansion sama Azka mommy"

"Iya gampang. Kalo Arka mau apa?" Arka mengusap matanya pelan.

She Is Violet✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang