SIV - 62

18.3K 1.4K 333
                                    


Violet menatap gaunnya yang bermandian berlian, tatapannya memang datar, tapi matanya tidak bisa berbohong jika tatapan datar itu juga menyembunyikan tatapan kekaguman. Fira tersenyum mantap saat melihat hasil rancangan ternama yang ia pesan khusus dengan mengandalkan uangnya.

Beberapa orang membantu Violet untuk memakai gaun pengantinnya yang benar-benar mewah, bahkan mereka memekik saat melihat gaun bermandian berlian itu baru sampai dengan diantar sebuah helikopter pribadi milik Fira.

"Sangat cantik" Puji Fira setelah Violet selesai memakai gaunnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sangat cantik" Puji Fira setelah Violet selesai memakai gaunnya.

"Terima kasih Mama" Violet memeluk Fira dengan erat. Hari ini dia akan menikah, dan dia akan tinggal di mansion milik Zero yang laki-laki itu beli dengan hasil kerja kerasnya.

Fira mengusap air matanya dengan cepat, sedih, senang, khawatir, semuanya bercampur aduk. Sebentar lagi tanggung jawab Violet akan menjadi milik suaminya, Fira merasa bahwa Violet baru saja lahir, tapi kini dia sudah akan menikah dengan orang yang ia cintai.

Fira tidak sedih menikahkan Violet di usia yang masih muda, karena laki-laki yang putrinya cintai adalah Zero. Laki-laki yang Fira akui memiliki tanggung jawab yang besar.

Rega yang berdiri di ambang pintu mengusap air mata yang mengalir di pipinya, kemudian dengan senyuman andalannya ia memeluk kedua wanita yang begitu ia cintai.

Ace dan Zeevana bergabung dan mereka saling berpelukan, Violet memejamkan matanya. Air matanya mengalir begitu saja, pertama kalinya ia menangis setelah kepergian Martin. Sudah lama sekali, Violet tidak menangis. Dia merasakannya, merasakan kasih sayang dari anggota keluarganya.

"Adikku akan menikah, aku tidak sabar menggendong ponakan yang lucu" Gurau Ace setelah mengusap air mata yang sedikit mengalir. Zeevana memukul pundak Ace dengan geram.

"Mengganggu suasana dasar"

Acd tertawa kecil, kemudian menunduk saat seseorang menyelinap di antara pelukan mereka. Brandon dengan cengiran bodohnya memeluk Violet dengan erat.

"Nanti Brandon jarang ketemu kak Vio dong" Ucap bocah itu dengan nada bergetar.  Siap menangis, jika tidak Violet sentil kupingnya.

"Jangan cengeng, jarak mansion kak Zero hanya beberapa meter saja dari sini. Kalau Kau ingin bermain ke sana, minta supir untuk mengantar, kau paham?" Brandon mengangguk kecil, nanti siapa yang akan membelanya dari Fira jika tidak ada Violet. Bocah itu merengut.

Ace menatap datar putranya, saat ia ijin bekerja di luar negeri selama dua bulan, Brandon sama sekali tidak memasang wajah sedih. Bahkan malah terlihat senang saat ia akan berangkat.

"Satu jam lagi acaranya akan dimulai, biarkan mereka merias Violet terlebih dahulu. Kalian ke pantai saja dulu"

Mereka mengangguk patuh, Fira menyuruh perias untuk segera merias wajah Violet. Wanita itu duduk di ranjang hotel. Hote yang letaknya ada disamping pantai, lebih tepatnya hotel yang ia beli agar mempermudah pernikahan Violet dan tidak ada orang yang mengganggu.

She Is Violet✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang