SIV - 80 (END)

18.7K 1.5K 1.3K
                                    


Ciki bakal publish cerita Brandon kalo part 80 ini ada 2 ribu komen, terus ciki publish cerita Brandon. Sanggup gak? :v

Jahat ya?

Kalo gak sanggup gak papa, nunggu ekstra part 3A selesai. Baru publish cerita Brandon.

---

Merasa kehilangan tentu saja pasti, merasa sedih juga tentu pasti. Tapi mengingat perkataan putri bungsunya, Violet tentu akan menurutinya. Aura jarang sekali meminta sesuatu, dan kemarin gadis kecil itu meminta, agar tidak mempunyai seorang adik. Tidak apa, mereka bertiga sudah membuat hidupnya lebih berwarna.

"Kau mau Aku buatkan sesuatu?" Tanya Zero sambil mengusap rambutnya yang basah dengan handuk kecil. Menatap Violet yang duduk bersandar di ranjang. Jahitan di perutnya hampir kering. Dua hari lagi dia akan kembali beraktifitas seperti biasa.

"Tidak. Anak-anak sudah tidur?"

"Sudah, kenapa?"

"Aku ingin mereka tidur disini malam ini"

Violet memang sudah dipulangkan dua hari yang lalu, wanita itu sama sekali tidak betah berada di rumah sakit. Zero memakai bajunya dengan cepat, mengecup pelipis Violet kemudian keluar kamar untuk membawa 3A.

"Mommy mommy mommy!" Azka berteriak masuk kedalam kamar. Tawanya terdengar riang membuat Violet tersenyum kecil.

Zero menggendong Aura sambil berusaha mengejar Azka yang rencananya akan ia gelitik sampai bocah itu ngompol, seperti beberapa hari yang lalu.

Arka mengusap matanya yang susah untuk terbuka itu berjalan gontai menuju Violet. Sampai-sampai membuat Violet takut kalau Arka akan menabrak sesuatu karena jalannya yang tidak benar.

"Mommy" Seru Arka pelan kemudian teler di samping Violet. Terkekeh pelan, Violet mengusap rambut Arka agar segera tidur.

Matanya menatap Zero yang masih berlari kecil mengejar Azka yang terus berteriak. Aura yang berada di gendongan Zero masih setia memejamkan matanya, tangan kecilnya memeluk leher Zero agar tidak terjatuh.

"Udah dong daddy! Azka sakit perut" Keluh Azka, tapi masih tetap berlari.

"Iya udah, daddy juga capek"

Zero berjalan menuju Violet sambil melompat kecil, Aura berdecak kecil merasa terganggu. Ia langsung memeluk kaki Violet saat sudah berada di atas ranjang.

"Mommy cepat sembuh, Aula janji gak minta yang aneh-aneh kok"

"Iya sayang, besok mommy udah sembuh kok. Aura mau apa?"

"Gak mau apa-apa mommy, Aula cuma mau dipeluk daddy sama mommy nanti"

Violet tersenyum, sangat sederhana sekali permintaan putri bungsunya. Aura berada di tengah, disampingnya Arka dan Azka. Kemudian sebagai penyangga, Zero dan Violet.

"Selamat tidur daddy, mommy" Seru 3A bersamaan. Memejamkan mata 'pun mereka bersamaan, Zero dan Violet tersenyum gemas. Memeluk mereka bertiga dengan sayang, sangat penuh dengan kasih sayang.

---

Violet sudah bisa bergerak dengan bebas, bahkan kini ia sedang berenang dengan santai. Disampingnya Zero sedang mengajari Aura berenang, walaupun beberapa kali Aura sempat tenggelam karena malas menggerakkan tangannya.

Arka duduk di ban bebek yang lumayan besar sambil memakai kaca mata hitam, menganggukkan kepalanya berulang kali saat mendengar dentuman musik dari earphone-nya.

She Is Violet✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang