SIV - 77

14.2K 1.3K 284
                                    


"Daddy, kapan grandpa bangun?" Azka yang berada di pangkuan Kayla bertanya kepada Zero. Sedari tadi bocah itu tidak menyadari lirikan mata tajam Ace karena Azka berhasil menarik perhatian Kayla.

"Nanti Azka" Ucap Zero berusaha bersabar sambil mengelus rambut Aura, ini adalah pertanyaan kelima yang sama dari Azka.

"Daddy, Aula ngantuk" Ucap Aura pelan, matanya beberapa kali terpejam.

"Sini sama Om" Ucap Ace sambil menggendong Aura. Menimang pelan membuat Aura memejamkan matanya, benar-benar tidur. Selagi mendapat posisi yang nyaman, gadis kecil itu akan tidur dengan mudah.

Arka yang membaca buku cerita melirik Aura, dia ikutan mengantuk melihat Ace mengelus rambut Aura.

"Daddy, Arka juga ngantuk"

Zero tersenyum kemudian memangku Arka, menepuk punggung kecil putranya agar segera tidur. Azka yang masih berada di pangkuan Kayla melirik wanita itu.

"Kenapa? Azka ngantuk juga?" Tanya Kayla dengan nada lembut. Gelengan dari Azka membuat Kayla mengernyit.

"Terus kenapa?"

"Azka lapar aunty, mau makan"

"Aunty pesankan makanan ya, tunggu sebentar" Kayla berkutat dengan ponselnya untuk memesan makanan, sekalian juga untuk semua keluarga.

"Tidak perlu" Ucap Violet setelah membuka pintu, dibelakangnya ada tiga bodyguard yang membawa bungkus makanan.

Aura membuka matanya saat mendengar suara Violet, gadis kecil itu merentangkan kedua tangannya kepada Violet. Yang disambut dengan kecupan kecil di wajah Aura oleh Violet.

"Papa!" Suara itu. Aura mengenali suara cempreng yang baru saja muncul dari balik pintu.

Christa berlari dan bersembunyi di belakang kaki panjang Ace, sebisa mungkin menghindari tatapan Aura yang entah kenapa membuat gadis kecil itu takut.

Ace menggendong Christa dengan memberikan kecupan di seluruh wajah putri kecilnya. Christa mengusap wajahnya merasa jijik saat ludah Ace mengenai wajahnya.

"Papa jolok ih!" Ace memejamkan matanya. Kupingnya berdengung mendengar suara putrinya, sungguh luar biasa.

Zeevana masuk kedalam ruangan sambil menggandeng Kanaya, diikuti oleh Vernon yang juga membawa bungkus besar berisi makanan.

Semua keluarga berkumpul di ruangan Rega sambil makan makanan yang masing-masing dibawa oleh Violet dan Vernon.

"Brandon dimana?" Tanya Violet kepada Zero. Laki-laki itu menyuapi Arka yang baru saja bangun dan sekarang sibuk membaca komik.

"Di ruangan Mama Fira"

Violet mengangguk kemudian beralih menatap Azka yang mengunyah pizza dengan pipi menggembung, Violet mengayunkan tangannya menyuruh Azka untuk menghampirinya. Azka melompat dari pangkuan Kayla membuat wanita itu sedikit terkejut, Azka mengecup pipi Violet sehingga menimbulkan saos pizza di pipi Violet.

"Azka panggilin Kak Brandon ya, di ruangan sebelah. Suruh makan, ada makanan"

"Kak Quenza juga?"

"Iyadong"

Azka mengangguk sambil mengambil lagi satu potong pizza, kemudian berjalan sambil makan. Langkah kecilnya membawanya ke ruangan Fira berada.

"Kak suster cantik!" Panggil Azka membuat gerombolan suster yang asik bergosip menoleh secara bersamaan. Mereka saling melirik bingung, suster mana yang dimaksud keturunan Zevallo tersebut.

"Itu kakak yang tinggi, lehernya tingi juga, pipinya agak tembem. Sini!" Suster cantik itu mengerjap, kemudian suster lainnya mendorongnya agar segera menghampiri Azka.

She Is Violet✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang