SIV - 18

20.3K 1.7K 294
                                    


***

Seorang guru wanita memasuki kelas, lipstik nya semerah tomat matang yang membuat Brandon mengernyit jijik. Apalagi melihat guru tersebut terlihat mengesalkan. Violet menatap datar guru tersebut, guru itu adalah guru baru. Pantas saja sikapnya terkesan tidak sopan.

Semua murid juga beranggapan sama, guru itu masuk kedalam kelas dengan wajah jutek, mengunyah permen karet. Dan mulai pembelajaran tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Tulis dan hafalkan" Ucapnya setelah menuliskan sesuatu di papan tulis. Mata guru tersebut berhenti kepada Brandon.

"Kenapa ada anak kecil disini?" Tanyanya dengan nada suara yang cempreng, mampu membuat amarah Violet membuncak.

"Dia adik saya"

"Kemana orang tuanya?"

"Mereka di rumah, tapi adik saya ingin ikut dengan saya" Violet berusaha menahan amarahnya. Tidak baik membantah seseorang yang lebih tua darinya didepan anak kecil. Brandon menatap guru tersebut dengan garang. Awas aja, Blandon bikin kamu kapok nanti.

Semua murid mulai menghapalkan rumus bahasa Prancis yang diberikan guru tersebut, karena Violet sudah hafal. Jadilah ia memilih menatap Brandon yang tengah mengunyah makanan. Violet mengernyit, darimana Brandon mendapatkan makanan? Violet membuka tas kecil milik Brandon, keripik kentang, lolipop, susu kotak, dan coklat. Gadis itu menatap datar adiknya, Brandon membalas tatapan Violet dengan tatapan polos.

Dengan sambil mengunyah, bocah itu menjulurkan keripik kentangnya kehadapan Violet.

"Kakak boleh cicip kok" Ucapnya. Violet yang juga tergoda dengan bau harum keripik kentang itu juga ikut memakannya.

"Hey! Keluar kalian, tidak boleh makan didalam kelas!" Ucap guru tersebut dengan nada nyaring.

Kai dan Vanya meringis kecil. Ibu Guru ini mencari mati. Violet mengambil ponselnya yang ia taruh di saku seragam.

"Pecat guru baru ini, sifatnya benar-benar memuakan"

Tidak sampai dua menit, lima satpam memasuki kelas dan langsung menyeret guru baru itu. Tanpa belas kasih, Guru tersebut menjerit sambil mengatakan sesuatu yang membuat Violet dan semua murid kesal.

"Dia melarangmu makan dikelas tapi sendirinya mengunyah permen karet, benar-benar tidak sopan" Gumam Vanya.

Mendengar keributan, semua murid di sekolah keluar dari kelas mencari tahu apa yang terjadi. Sebagian dari mereka tertawa dengan bahagia. Brandon yang juga keluar dari kelas ikut tertawa. Bocah itu tertawa sambil mengunyah makanan, tangannya kotor karena bumbu dari keripik kentang yang ia makan.

Sebagian siswi mulai mendekati Brandon, mereka ingin mencubit pipi menggemaskan Brandon. Bocah itu hanya diam dan memasang wajah tampan saat dirinya di foto-foto oleh siswi-siswi yang mendekatinya. Kai menatap datar bocah kecil itu. Harga dirinya bisa turun karena kalah dengan bocah kecil.

Violet yang merasa gemas dengan perlakuan Brandon hanya bisa diam.

"Makasih kakak-kakak cantik" Ucap Brandon dengan tampang minta di gampar.

Brandon memasuki kelas Violet dengan wajah angkuh, bukannya terlihat sombong. Bocah itu malah terlihat menggemaskan membuat sebagian siswi menahan diri untuk tidak menggigit Brandon.

"Brandon, duduk" Mendengar suara dingin Violet. Brandon segera duduk di bangku samping Violet berada. Bocah itu diam, tapi mulutnya tidak bisa berhenti mengunyah.

"Tulis rumus di papan tulis itu" Perintah Violet sambil menunjuk papan tulis dengan jari telunjuknya. Brandon mengangguk kemudian mengambil polpen berlian milik Violet.

She Is Violet✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang