Salah seorang anggota mulai menyalakan korek api, satunya menata kayu dan disiram dengan minyak gas. Wajah Varo dan Vero semakin pucat dan pucat, mengetahui nyawa mereka tersisa beberapa jam saja.Violet menatap jam tangannya dengan raut wajah datar, gadis itu kemudian menatap Varo dan Vero sambil tersenyum sinis.
"Jika memang boss kalian akan datang, itu berarti nyawa kalian sangat berharga dalam kelompok. Jika boss-mu tidak datang, berarti kalian adalah sampah"
Fira mengangguki ucapan pedas putrinya, sekejam-kejamnya Violet. Gadis itu tidak akan senang saat seseorang menyiksa anggotanya, kecuali Violet sendiri. Egois memang, tapi dia adalah Violet. Peraturan apapun untuknya sangat tidak penting, karena Violet tidak suka di atur.
Mata Violet berkeliaran mengawasi ruangan, mencari keberadaan tuyul yang sekarang entah berada dimana keberadaannya.
Gadis itu mengangkat bahu acuh kemudian kembali fokus melihat kedua laki-laki kembar dengan memakan coklat batang sepanjang 35 cm yang didalamnya berisi karamel. Coklat tersebut dilapisi oleh emas yang dapat dimakan, harga coklat tentu saja sangat fantastis. Yaitu US$2.600 atau Rp36,7 juta.
Memejamkan matanya saat merasakan coklat dan karamel yang berada didalam mulutnya, Violet benar-benar pecinta coklat. Ia bahkan berencana membeli coklat yang memiliki harga US$1 Juta atau Rp140 Miliar. Sebenarnya Violet sudah memesan coklat tersebut, tinggal menunggu pesanannya jadi.
Fira yang berada disamping Violet menoleh dan menatap coklat milik putrinya, wanita itu mengangkat bahu acuh. Ia memang suka coklat, tapi sekarang dia ingin makanan yang pedas.
"Dimana makanannya? Aku sudah lapar, apa kokinya hanya satu?" Tanya Fira kesal. Sedari tadi dia menunggu makanan yang dia inginkan. Salah satu koki datang sambil membungkuk meminta maaf, kemudian menaruh piring yang berisi makanan ke meja dihadapan Fira.
"Maaf Nyonya, d-di dapur se-sedang ada masalah"
"Masalah?" Tanya Violet.
"I-itu, ada anak kecil yang menganggu koki utama yang sedang memasak"
Violet berhenti mengunyah, kemudian menghela nafas kecil.
"Bawa anak itu kesini"
"B-baik Nona"
Fira yang sudah bisa menebak sang pelaku memilih untuk diam dan langsung melahap makanannya, begitupun dengan Violet. Gadis itu melanjutkan makan coklat mahalnya dengan anggun.
Tidak lama, koki laki-laki yang berlapor tadi datang sambil menggandeng tangan bocah tengil yang kini tengah mengerucutkan bibirnya.
"Heh! Apa yang Brandon lakukan disana?" Tanya Fira gemas, Brandon yang masih mengerucutkan bibirnya enggan menjawab.
"Brandon, nenek sedang bertanya" Tegur Violet. Brandon langsung membuka mulutnya.
"Koki cantik gak mau suapin Blandon, dia bilang sibuk!" Ucapnya dengan nada suara yang tidak santuy.
"Koki cantik emang beneran sibuk, dia koki utama disini. Dia sibuk buat makanan, mana mungkin dia mau suapin Kamu. Lagian, Brandon 'kan bisa makan sendiri. Gombalin cewek bisa, masa makan perlu disuapin" Ucap Violet yang membuat Brandon melengos.
"Glandmaaaa~" Brandon merengek sambil memeluk kaki panjang Fira dari bawah meja. Fira yang sedang sibuk makan memilih membiarkan Brandon terus memeluk kakinya, Violet menjilati tangannya yang terdapat lumeran karamel dari coklatnya.
Brandon berhenti merengek kemudian menatap karamel yang berlumeran dari dalam coklat batang milik Violet, bocah itu menelan ludah.
"MAUUUUU!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Violet✔
ActionGadis itu... Mengerikan... "Touch my family, and you die" *---* [SEQUEL A & Z] Start : 28 Juni 2019 Finish : 18 Mei 2020 Kalian akan membaca cerita yang dipenuhi kekerasan, kata-kata kasar yang tidak boleh kalian tiru. Dan juga kisah cinta rumit...