Violet tersenyum sarkas, dan Fira membenci senyuman putrinya yang sarat akan kekejaman, kesadisan, dan rasa tiada belas kasihan yang luar biasa. Wanita itu menghela nafas kemudian menyandarkan tubuhnya ke sofa.
"Aku tidak akan mengganggu rencanamu, mungkin Aku akan campur tangan saat Kau melebihi batas"
"Dan Aku akan melawan apapun itu"
"Violet!"
"Mama istirahat saja, jangan terlalu pusing memikirkan masalah ini. Mama sudah tua, istirahat di rumah jauh lebih baik daripada ikut campur"
"Violet, Kakak tidak tahu apa yang Kau rencanakan. Tapi tolong, jangan dekatkan Brandon dengan anak bernama Agatha itu" Violet diam sambil menatap mata Kayla yang berair, siap menangis.
"Kakak mohon Violet, jauhkan Brandon dari anak bernama Agatha" Dan akhirnya Kayla menangis. Fira dengan cekatan mengusap punggung menantunya, Kayla tidak boleh menangis. Jika Ace tahu, maka akan ada perdebatan sengit antara Ace dan Violet.
"Kayla, Kau menangis?" Suara datar Ace terdengar bersamaan dengan ketukan sepatu Ace dengan lantai marmer yang semakin mendekat.
"A-aku hanya ingin buah anggur" Ucap Kayla sambil tersedu-sedu. Ace menghela nafas kemudian memeluk tubuh istrinya.
"Aku akan membelikan satu karung buah anggur jika Kau mau"
"Tidak, Aku hanya ingin beberapa biji saja"
Violet berdiri dari duduknya dan berjalan keluar mansion. Fira menatap punggung putrinya dengan heran, tidakkah Violet lelah dan harusnya beristirahat di kamarnya. Zero berpamitan untuk menyusul Violet, Ace dengan senyuman tampannya mengangguk. Dia lebih setuju RoLet daripada LiVio.
Fira ikut beranjak dari duduknya dan berjalan keluar mansion untuk melihat kemana perginya Violet.
"Glandma, ikut" Fira menghentikan langkahnya saat suara lirih Brandon terdengar. Ada apa dengan bocah itu? Suaranya berbeda.
Fira menggendong Brandon yang beratnya entah berapa kilo, yang pasti itu membuat pinggang Fira sakit. Mendudukan Brandon di kursi penumpang samping kemudi, kemudian memasangkan seat belt kepada cucu kesayangannya.
Sepertinya Fira mulai mengerti tujuan Violet kemana, sementara itu di mobil Violet. Zero yang menyetir menoleh kebelakang setelah melihat dari kaca spion bahwa Fira mengikuti mereka.
"Biarkan saja"
"Tapi ada Brandon, apa dia juga harus melihat kematian Jennie?"
"Seharusnya kematian Jennie tiga hari lagi, tapi Aku mengubahnya menjadi hari ini"
"Ada sesuatu yang mengganggumu?" Violet menghela nafas lelah. Gadis itu memejamkan matanya, kemudian terbuka saat merasa tangan kekar menggenggam tangan kanannya. Zero mengusap jari-jemari Violet kemudian membawa tangan itu kearah bibirnya, dikecupnya pelan dengan sangat tulus dan hati-hati. Takut jika tangan Violet akan hancur digenggamannya.
"Aku mencintaimu"
Violet tertawa kecil, pernyataan itu adalah pernyataan ke-99 kali yang sama sekali tidak membuatnya bosan. Violet balas mengecup punggung tangan kiri Zero.
"Aku juga mencintaimu"
Kata-kata itu bukan hanya sekedar kata-kata, mungkin sudah biasa dikatakan oleh orang di seluruh dunia. Tapi Violet lebih suka saat Zero mengatakan hal tersebut kepada dirinya, hanya kepadanya. Tidak boleh ada yang mengganggu hubungannya dengan Zero, jika iya. Tolong segera katakan kepada Violet, dan dia akan segera menebas siapapun itu, atau membakarnya, mencincang tubuhnya, memasak tubuhnya yang hancur, mencungkil matanya, ataupun menguras darah di setiap tubuhnya kemudian merebusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Violet✔
ActionGadis itu... Mengerikan... "Touch my family, and you die" *---* [SEQUEL A & Z] Start : 28 Juni 2019 Finish : 18 Mei 2020 Kalian akan membaca cerita yang dipenuhi kekerasan, kata-kata kasar yang tidak boleh kalian tiru. Dan juga kisah cinta rumit...