SIV - 49

17.4K 1.3K 164
                                    


Brandon melepas kedua sepatunya dan juga kaos kaki yang ia gunakan secara sembarangan, kemudian berlari menuju lemari pendingin sampai menimbulkan suara keras dari marmer. Violet membiarkannya saja, dia lelah mengurus Brandon yang sepertinya tidak memiliki rasa lelah. Zero menghela nafas pelan.

"Brandon, kenapa sepatunya dibuang? Taruh di tempat sepatu biar rapi"

Brandon yang sedang meneguk jus buah menoleh sebentar kemudian kembali fokus meneguk jus buah apel yang menyegarkan, kakinya menghentak-hentak kecil dengan mata bulat yang menjelajahi dapur yang selalu terlihat bersih.

"Bibiiik! Blandon mau dibuatin susu lasa coklat ya! Yang hangat, jangan panas. Blandon gak suka, Blandon tunggu di kamal ya!"

"Siap Tuan Muda" Pembantu yang sedang memotong sayuran memberi hormat dengan sopan. Padahal jarak mereka dekat, tapi entah kenapa Brandon sampai berteriak kepadanya.

Brandon mengangguk kemudian berlari menuju kamarnya yang terletak di lantai atas, sebelum itu. Ia menatap Zero sebentar, kemudian memberikan flying kiss kepada Zero dengan wajah menyebalkan. Kaki mungilnya kembali berlari menaiki tangga, yang untungnya tidak tersandung.

Zero menghela nafas kemudian mengambil kedua sepatu Brandon yang berserakan di lantai, kemudian menaruhnya di rak sepatu.

"Brandon bilang dia besok ingin ke tempat pemandian" Ucap Zero sambil duduk didekat Violet, tangan kanannya meraih remot kemudian menekan tombol power di remot tv.

"Hm, dia juga bilang ingin mengajak Agatha agar dia memiliki seseorang yang bisa ia manfaatkan sebagai pelayan" Violet menjelaskan dengan wajah datar, Zero tertawa pelan.

"Untuk dijadikan pelayan? Bukankah disini ada lima puluh pelayan? Kenapa malah menyuruh Agatha?"

"Wakaranai"(Aku tidak tahu)

"Masih kecil tapi sudah pintar memilih seseorang. Kau tahu siapa gadis itu bukan?" Tanya Zero kemudian memeluk tubuh ramping Violet. Mereka berdua menonton acara tv yang menampilkan Drama Korea yang bergenre romantis.

"Ya, Aku tahu siapa Agatha. Dan mungkin Mama sedang menyelidikinya"

"Bagaimana kalau Tante Fira mengetahuinya?"

"Mungkin, dia akan menjauhkan Agatha dari Brandon"

"Benarkah? Aku tidak tahu permasalahannya, tapi melihatmu yang sepertinya melakukan hal sebaliknya dari Tante Fira. Aku semakin bingung, Kau malah berusaha mendekatkan mereka berdua"

"Akan kuceritakan nanti malam"

"Hm, harus ada tambahan. Kau mau?"

"Apa?"

"Aku membeli sesuatu tadi? Barang yang disarankan Tante Fira"

"Kau mau mati ya?"

Zero terbahak kemudian semakin mengeratkan pelukannya dengan Violet, Violet tertawa kecil kemudian merapikan rambut Zero yang sangat berantakan.

Gadis itu mengecup bibir Zero kemudian tersenyum, dulu dia berpikir bahwa dia tidak akan lagi merasakan cinta dari seseorang. Apalagi sampai memiliki hubungan sebagai kekasih, dulu dia pikir Martin adalah laki-laki terakhir yang ia cintai. Tapi nyatanya Violet salah, Zero merubah semua pikiran buruk Violet.

"Terima kasih, Aku mencintaimu" Ucap Violet pelan, Zero tersenyum jahil.

"Hm? Aku tidak dengar, coba ulangi sekali lagi"

"I love you"

"One more again"

"I-L-O-V-E-Y-O-U!"

She Is Violet✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang