SIV - 59

16.6K 1.4K 234
                                    


Hari ini adalah hari kembalinya Kayla ke rumah, karena dokter sudah memperbolehkan Kayla untuk pulang. Brandon sangat bersemangat untuk menyambut kedatangan adiknya ke rumah, bocah itu dari tadi duduk anteng di sofa kamar milik Tata. Kamar yang dipenuhi warna pink, warna kesukaan Brandon.

"Kak, Blandon mau tidul sama Tata malam ini"

"Hm" Violet menyahut pelan sambil fokus ke i-Pad yang saat ini dirinya tengah berkomunikasi dengan ketua anggota di seluruh penjuru dunia.

"Blandon gak boleh makan bulgel sama glandma selama satu bulan, kejam banget" Keluh Brandon sambil mengunyah buah apel.

Bahkan stok keripik kentang yang ia punya saat ini sudah Fira bakar sampai menjadi debu. Fira benar-benar marah saat mengetahui berat badan Brandon saat Fira menyuruhnya untuk timbang. Cemilan Brandon sekarang hanya buah, tidak boleh makanan berlemak. Lauk makan pun dipenuhi sayuran hijau yang Brandon benci, meskipun perut Brandon tidak lagi membuncit seperti dulu, pipinya tetap tembam dan masih membuatnya terlihat lucu.

Pintu terbuka dan menampilkan Ace yang sedang menggendong Christa yang tidur dengan cantik.

"Huaaa! Adik Blandon udah datang! Sini-sini sama kakak Blandon yang ganteng"

Bayi berusia satu minggu itu membuka mata saat mendengar suara cempreng Brandon, ajaib sekali karena tidak menangis. Ace melirik putranya agar diam, tapi Brandon semakin bersemangat dan melompat-lompat kecil saat Ace membaringkan Christa di ranjang bayi yang lumayan luas.

"Adiknya kok diem sih Pa? Kan Mau Blandon ajak main lobot, eh! Tapi kan adiknya pelempuan, Blandon ajak main masak-masakan aja deh, Blandon ngalah"

"Adiknya masih belum bisa bicara Brand" Ucap Ace dengan nada halus. Brandon mengernyit tidak suka.

"Kenapa?"

"Brandon dulu baru lahir juga gitu, belum bisa ngomong. Bukan cuma adik Brandon yang gak bisa ngomong. Kamu lihat Kanaya, dia udah tiga tahun aja masih belum lancar ngomongnya, Kamu sendiri belum bisa ngomong R"

"Ih yaudah, besok Blandon bisa ngomong R kok"

Violet melirik Brandon saat dengan percaya dirinya Brandon mengatakan hal tersebut, dia saja dulu butuh beberapa bulan agar bisa mengucapkan huruf S, sedangkan Brandon. Entahlah, siapa tahu Brandon besok bisa mengucapkan huruf yang sakral bagi bocah itu. Brandon menggembungkan pipinya kemudian bersandar di paha mulus Violet.

"Vi" Panggil Ace kepada Violet.

"Hm?" Violet berdehem, matanya masih menatap layar i-Pad dengan serius.

"Bagaimana kabar Liam?" Tanya Ace sambil menepuk pelan tubuh mungil Christa agar bayi itu kembali tidur. Brandon bahkan sudah terlelap di pangkuan Violet selama beberapa menit saja.

Violet menoleh kearah kakaknya, kemudian tersenyum manis yang malah terlihat mengerikan bagi Ace. Sejak awal Ace curiga kepada Liam, dan jujur saja Ace tidak menyukainya. Sikap Liam terlihat terlalu dipaksakan, tidak seperti Zero. Pokoknya Ace shipper RoLet, titik.

"Kemungkinan nanti malam dia kesini, Aku harus menjaga Christa. Kak Ace jagalah Kak Kayla, Brandon biar Zero yang menjaga." Ace mengangguk mengerti, dia mempercayakan Christa kepada Violet.

"Hei! Kalian tidak mengajakku mengobrol" Suara nyaring berasal dari pintu. Zeevana menyembulkan kepalanya dengan Kanaya di gendongannya.

Ace melotot garang, Christa yang hampir memejamkan mata kembali membuka matanya saat mendengar suara Zeevana, bayi itu bergerak gelisah karena mengantuk.

"Gak usah teriak" Geram Ace yang ditanggapi cengengesan oleh Zeevana. Wanita itu membiarkan Kanaya berjalan mengelilingi kamar Christa dengan kaki gemuknya.

She Is Violet✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang