Zero dan Violet saling bertatap dengan diam, Zero menghentikan mobil di pinggir jalan kemudian menoleh kebelakang. Dimana tuyul tadi yang entah kapan memasuki mobil dan duduk dibelakang."Siapa yang memakaikan dia baju?" Tanya Zero kepada Violet. Violet menggelengkan kepalanya tidak mengerti.
"Tempat bajumu tinggi, siapa yang mengambilkan?" Tanya Violet. Brandon mengayunkan kedua kakinya dengan wajah dibuat imut.
"Blandon 'kan udah besal, jadi Blandon ambil kulsi telus naik ambil baju"
"Yang pakein pampers?" Tanya Zero.
"Pake sendirilah!" Jawab Brandon ngegas.
"Gak usah nyolot asu" Gumam Zero kemudian melanjutkan mengendarai mobil dengan kecepatan sedang.
"Kak, Blandon lapel. Tadi belum salapan"
Tidak ada yang menyahut, membuat Brandon mendelik kesal. Bocah itu mengusap perutnya yang berbunyikan alarm, dia lupa membawa camilan tadi karena terburu-buru masuk kedalam mobil.
"Lapellapellapelapellaeplapellapellapel"
Violet membuka dashboard dan melempar beberapa chiki kearah Brandon, mata bocah itu langsung berbinar cerah dan menangkap bungkus chiki dengan tanggap. Kemudian memakannya dengan lahap, sepuluh menit kemudian. Lima bungkus chiki berserakan didalam mobil dan pelakunya kini sudah tidur dengan nyenyaknya.
"Baiklah, kita sudah sampai. Lalu, akan kita apakan bocah satu ini?" Tanya Zero sambil menghadap kebelakang menatap Brandon yang memejamkan matanya sambil menggaruk perutnya.
"Kita bawa saja, biarkan dia tidur di ruangan Kak Ace"
Kedua bodyguard membukakan pintu mobil Violet, kemudian membuka payung yang masih baru dan memayungi Violet dari sinar matahari yang menyengat. Zero mengucapkan terima kasih kepada bodyguard kemudian memilih untuk menggendong Brandon sendiri.
"Apa Mr. Roger sudah datang?" Tanya Violet kepada sekretaris wanita yang berjalan disampingnya dengan tergesa-gesa berusaha menyamai langkahnya dengan Violet.
"Sekretarisnya bilang sepuluh menit lagi Mr. Roger akan datang, mereka sedang dalam perjalanan"
Violet mengangguk kecil kemudian memasuki kantor pertama yang didirikan oleh Fira, gadis itu menatap ruangan yang tampak mewah meskipun bangunan itu sudah lama dibangun. Mama memang hebat. Violet menatap kamera CCTV mini yang terdapat di pojok ruangan, sangat kecil. Dan jika tidak diteliti, pasti tidak ada yang menyadari keberadaan kamera tersebut. Tidak hanya di pojok ruangan, tapi diseluruh sudut ruangan. Bawah meja tempat kerja karyawan, kursi, dan lainnya.
Brandon mengerjapkan matanya saat mendengar suara berisik, bocah itu melompat dari gendongan Zero kemudian mengusap rambutnya kebelakang dengan jari-jari bantetnya. Violet dan Zero menatap datar bocah yang sedang tebar pesona itu.
"Oh lucunya!"
"Apa? Apa itu manusia?"
"Itu tampak seperti boneka"
"Lucu sekali"
"Seperti anime versi nyata"
"Bukankah itu tampak seperti jamur beracun?"
Brandon menghentikan langkahnya kemudian memasang wajah garang, bocah itu mencari tahu siapa yang mengatai dirinya jamur beracun. Violet menyeret Brandon yang berhenti dan menatap garang semua karyawan, bocah itu diam saja dan tidak memberontak. Tapi matanya masih menatap beberapa karyawan yang sedang bergosip tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Violet✔
ActionGadis itu... Mengerikan... "Touch my family, and you die" *---* [SEQUEL A & Z] Start : 28 Juni 2019 Finish : 18 Mei 2020 Kalian akan membaca cerita yang dipenuhi kekerasan, kata-kata kasar yang tidak boleh kalian tiru. Dan juga kisah cinta rumit...