SIV - 39

19K 1.4K 167
                                    


Violet menatap bangunan besar dihadapannya yang masih tampak bersih dan terawat, sebut saja Mansion milik keluarga Fransisco dulu. Violet tahu masa lalu Fira, saat Fira diusir, dan ditelantarkan dijalanan. Violet marah, tapi itu dulu. Zero yang berada disamping Violet menatap mansion itu takjub.

"Sepertinya akan betah berada disini selama satu minggu" Ucapnya kemudian melangkah masuk dengan menggendong Brandon. Violet melirik laki-laki itu yang berjalan mendahuluinya. Violet kemudian menyusul Zero dan berjalan di belakangnya.

Mereka disambut dengan senyuman para pelayan yang ada disana, Zero balas tersenyum hangat dan terkesan sopan. Sedangkan Violet langsung melengos duduk di sofa. Beberapa pelayan menaruh jenis minuman yang berbeda di meja untuk Violet minum.

"Taruh kopernya di kamar" Perintah Violet yang harus dilaksanakan.

"Sebuah informasi boss, Nyonya Fira menyuruh Anda dan Tuan Zero untuk satu kamar. Dan Tuan Muda Brandon di kamar lain"

Violet membuka matanya dengan pelan, Zero yang hendak minum langsung menjauhkan bibirnya dari gelas. Kedua orang itu saling berpandangan dengan diam.

"Nyonya Fira yang menyuruh?" Tanya Zero kepada kepala bodyguard. Laki-laki dengan tubuh tinggi, badan kekar dan tatanan rambut yang rapi itu mengangguk. Kemudian membenarkan kaca mata hitamnya dan melangkah berjalan kelantai atas. Diikuti bodyguard lain yang membawa koper.

Violet mengerutkan alisnya sambil berpikir, apa sebenarnya rencana Mama? Gumamnya kemudian kembali memejamkan matanya. Zero menatap seluruh isi mansion dengan decakan kagum, mansionnya kalah dengan mansion yang ia tempati saat ini. Laki-laki itu tidak sengaja menatap Violet yang tengah memejamkan matanya, Zero kemudian menyadari sesuatu. Bahwa Violet juga bagian dari sekian banyak orang yang malas.

"Cepat mandi" Ucap Zero yang membuat Violet membuka matanya.

"Kau bilang kepada siapa?"

"Tentu saja padamu, cepat mandi" Violet menatap Zero dengan tatapan datar, Zero menelan ludahnya susah. Violet tidak suka di perintah.

"Oke"

Violet berdiri dari duduknya kemudian memasuki lift menuju lantai atas, beberapa bodyguard menganga tidak percaya, begitupun dengan Zero. Laki-laki itu tersenyum kecil melihat Violet yang sudah masuk kedalam lift.

Brandon mengerjapkan matanya yang masih terasa berat, bocah itu menguap kecil. Zero langsung menurunkan tubuh Brandon ke sofa dengan cara melempar.

"Bal-bal banget sih?" Gerutu Brandon sambil menggaruk pantatnya, matanya melengos kearah Zero.

"Heh, Kamu pikir gendong Kamu gak berat apa? Mana tidur aja gak bisa diem lagi, Kamu kapan bisa diemnya sih?" Ucap Zero menggebu-gebu.

"Kalo lagi pup" Jawab Brandon dengan polos. Zero menipiskan bibirnya dengan sabar.

Brandon mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan, mata bulatnya mengerjap polos. Bocah itu melompat dari sofa kemudian berlari keliling ruangan. Pantat seksinya tampak terus bergerak karena dirinya yang terus berlari.

"Iiiih, glandma sama glandpa dulu kok hitam sih?" Gumam bocah itu setelah menatap foto pernikahan Fira dan Rega.

"Ini siapa ya?" Tanya Brandon saat melihat foto Davin yang terpajang dengan bingkai lumayan besar letaknya berada disamping foto pernikahan Rega dan Fira.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
She Is Violet✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang