SIV - 37

18K 1.5K 285
                                    

Violet melambaikan tangannya kecil kepada semua keluarga yang mengantarnya sampai depan pintu gerbang mansion, Brandon mengusap air matanya dengan tisu. Dia pasti akan merindukan Ace dan Kayla, tapi dia lebih memilih ikut dengan Violet. Karena satu jam saja dia tidak melihat Violet, maka pertanda bahaya.

"Jadi, Aku harus memanggilmu Zero atau Marcell?" Tanya Violet sambil melirik laki-laki disampingnya yang sibuk mengemudi. Brandon diam di kursi penumpang bagian tengah sambil memakan camilan. Baru satu menit perjalanan sudah makan. Gumam Zero melirik Brandon melalui kaca spion. Laki-laki itu kemudian beralih menatap Violet yang terlihat cantik dengan jaket yang terbuat dari kain yang lembut dan tebal.

"Panggil saja Zero, lebih simpel."

"Lalu kenapa saat sedang lomba sirkuit semua orang memanggilmu Marcell?"

"Aku melarang mereka memanggilku Zero,"

"Kenapa tidak denganku?"

"Karena Kau spesial Violet"

Violet tertawa kecil, gadis itu menoleh menghadap Zero sambil menaikan sebelah alisnya. "Spesial? Lalu kenapa Kau memperkenalkan diri di kelas dengan nama Zero?"

"Itu berbeda lagi, jika Aku memperkenalkan diri dengan nama Marcell. Kau akan curiga padaku, tapi sepertinya sama saja. Penyamaranku sudah terbongkar olehmu"

"Sayang sekali, pertama kali Kau menginjakkan kaki didalam kelas saja Aku sudah tahu siapa dirimu"

"Kau memang pintar, karena itu Aku menyukaimu"

Zero langsung mengatupkan bibirnya setelah keceplosan berbicara, Violet juga diam. Brandon mengunyah camilan sambil tersenyum gemas, kedua kakinya ia hentakkan saking gemasnya melihat kedua orang didepannya yang saling diam.

AYO TEMBAK!! Teriak Brandon dengan gemas. Bocah itu sampai mengambil camilan yang baru dan mengunyahnya dengan ngebut.

Setelah lama saling terdiam, Zero berdehem kecil. Wajahnya yang datar mampu menutupi kegelisahan dan rona merah yang ada di pipinya. Violet meremas tangannya tanpa disadari. Brandon merengut kecewa, kemudian tersenyum kecil. It's okay, selama satu minggu kita akan belsama kak Zelo. Blandon punya selibu satu cala buat comblangin meleka beldua.

Zero terus mengemudi mobil dengan fokus, Violet menoleh kebelakang dan mendapati Brandon yang tertidur dengan kaki mengangkang dan mulut menganga, di tangannya terdapat camilan yang belum habis. Violet menggelengkan kepala menyerah, biarkan Brandon dengan posisi seperti itu saja. Mereka kemudian sampai di Bandara Heathrow (LHR).

Bandar Udara Heathrow, juga dikenal sebagai London Heathrow (IATA: LHR, ICAO: EGLL), adalah bandara utama yang melayani Kota London, Britania Raya dan merupakan bandara tersibuk di negara tersebut. Di dunia, Heathrow adalah bandara tersibuk ke-5 di dunia.

Violet keluar dari mobil setelah salah satu bodyguard membukakan pintu, kemudian menuju tempat Brandon dan menggendong Brandon yang tidur nyenyak. Sepuluh bodyguard langsung datang dan membawakan koper milik Violet, Zero, dan juga koper mini milik Brandon.

"Biar Aku saja yang gendong Brandon" Ujar Zero kemudian menggendong Brandon tanpa beban. Seperti menggendong sebuah boneka, pikirnya. Violet berjalan disamping Zero selama menuju ke tempat tunggu. Sepuluh bodyguard dibelakang mereka mampu menarik perhatian penghuni bandara.

Brandon menggeliat kecil di gendongan Zero, bocah itu memeluk erat leher Zero dan kedua kaki yang memeluk pinggang Zero layaknya bantal guling.

"Huuumm mau bulgeeeell!" Oceh Brandon dengan mata tertutup. Violet menghela nafas kecil dan menyuruh salah satu bodyguard untuk membelikan burger di tempat terdekat. Waktu take off masih lima belas menit lagi.

She Is Violet✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang