SIV - 06 (Flashback)

26.4K 1.7K 56
                                    

Lama ya, ada yg kangen ciki gak?

Eh, kangen Violet maksudnya.

Maaf ya lama, Ciki sekarang udh SMA. Jarang lagi punya waktu luang, mungkin akan jarang update juga. Cerita banyak yg gk keurus😭

***

Martin mengecup punggung tangan Violet kemudian melambaikan tangan kanannya dengan senyuman yang menghiasi wajah tampannya, sedangkan Violet mematung. Terkejut dengan yang terjadi barusan, memandang punggung tangannya yang dikecup Martin. Kemudian menatap buket bunga mawar merah yang segar dan harum.

Violet yang masih berusia dua belas tahun menelan ludah saat Fira menatapnya sambil berkacak pinggang didepan pintu, Violet berusaha menyembunyikan buket bunga pemberian Martin. Tapi usahanya pasti akan menjadi sia-sia karena Fira sudah mengetahui terlebih dahulu.

"Masuk" Perintah Fira dengan wajah datar, Violet menurut. Ia masuk kedalam mansion, kemudian berjalan menuju kamarnya sendiri. Rega mengernyit melihat buket bunga yang dipegang Violet. Saat hendak bertanya, Violet sudah menutup pintu kamarnya. Membuat Rega mengatupkan bibirnya tidak jadi bertanya. 

"Siapa yang memberinya buket bunga?" Tanya Rega setelah melihat Fira masuk kedalam mansion dengan wajah datarnya. Fira duduk di sofa, tepatnya samping Rega. Menyandarkan kepalanya di bahu suaminya, Fira menghela nafas.

"Violet berusia dua belas tahun, Martin berusia lima belas tahun." Ucap Fira tiba-tiba. Rega mengangkat alis tidak mengerti.

"Lalu?"

"Tidak apa-apa" Jawaban Fira sungguh membuat Rega bingung. Fira menghela nafas dan membenamkan wajahnya di dada bidang suaminya, Rega memeluk Fira dengan erat. Entah apa yang terjadi.

***

Zeevana mengusap perutnya yang besar sambil membawa paper bag, senyumnya tidak pernah luntur dari wajahnya. Wanita itu sedang bahagia karena Vernon akan segera pulang setelah satu minggu berada di Indonesia, urusan bisnis. Ingin menyambut kedatangan suaminya, Zeevana membeli bahan makanan dan berencana untuk menasakkan sesuatu yang spesial untuk Vernon.

Zeevana kembali melangkah dengan senang, lima puluh meter lagi dirinya akan sampai di mansion. Edward tiba-tiba menggongong keras membuat Zeevana tersentak kaget, Zeevana mengusap dadanya sambil menghela nafas. Gadis itu hendak melanjutkan langkahnya, tapi seseorang mencekal lengannya.

"Hai, lama tidak berjumpa. Bagaimana kabarmu?" Tanya suara tersebut dengan berbisik didekat wajah Zeevana. Wanita itu hampir berteriak saking terkejutnya. Sosok itu memakai masker yang menutupi wajahnya, Zeevana mengernyit heran.

"Kau mengenalku? Siapa Kau?" Tanya Zeevana sambil memperhatikan sekitar. Halaman sekitar sedikit gelap karena sekarang sudah malam. Sosok tersebut menyeringai dari balik maskernya.

"Kau lupa? Bagaimana Kau bisa melupakan Aku yang sangat tampan ini?" Zeevana meringis. Laki-laki ini benar-benar narsis, lagipula siapa dia?

"Maaf, karena Kau memakai masker. Aku tidak bisa mengenali wajahmu. Lagipula Aku tidak pernah dekat dan kenal dengan laki-laki lain"

Sosok tersebut masih mencekal pergelangan tangan Zeevana, sedari tadi Zeevana berusaha melepaskan tangannya. Tapi tenaga laki-laki dihadapannya sungguh kuat, Zeevana meringis saat mulai merasakan sakit di pergelangan tangannya akibat cekalan laki-laki itu sangat kuat.

"Lepaskan!"

"Aku tidak akan melepaskanmu, Aku sudah menunggumu bertahun-tahun. Tidakkah Kau mengingat diriku? Seharusnya Kau mengingatku, Aku memberimu kesempatan emas selama satu bulan. Kau ingat?" Zeevana mendongak menatap mata tajam pria tersebut.

She Is Violet✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang