SIV - 71

14.9K 1.4K 283
                                    


Acara tersebut hanya dilaksanakan bersama dengan semua anggota keluarga, sama sekali tidak mengundang tamu dari kolega bisnis maupun teman jauh.

Aura yang digendong Kayla hanya diam tapi mulutnya tidak bisa berhenti mengunyah, sedari tadi Kayla terus menyuapinya dengan kue maupun makanan. Quenza juga dari tadi sibuk menoel pipi kenyal Aura.

Arka sedang belajar bersama dengan Ace, dibantu juga dengan Zero dan Violet. Mereka harus sering membantu Arka, karena dia adalah calon penerus F'L Company. Yang sudah di putuskan oleh Ace, Fira, dan juga Violet.

Sedangkan Brandon dan Azka, dua murid Rega itu berkeliaran di belakang mansion. Melihat tetangga-tetangga mereka yang lumayan cantik menggunakan telescope.

"Waah, yang itu cantik kak" Seru Azka melihat tetangga mereka keluar dari rumah. Sepertinya akan bekerja. Brandon mengarahkan telescope-nya kearah yang ditunjuk Azka.

"Widih, Kamu pinter Ka. Cantik banget itu" Mereka berdua kemudian berhigh-five ria. Memperhatikan tetangga mereka yang kemudian hilang dari kerumunan jalanan.

"Yaah, hilang kak" :(

"Gak apa, besok cari lagi." Brandon mengusap rambut adiknya kemudian mereka masuk kedalam mansion. Betapa terkejutnya mereka saat melihat Rega yang berdiri dihadapan mereka dengan tinggi menjulang.

"Grandpa!" Azka berteriak senang dan memeluk kaki panjang Rega. Laki-laki yang beruban tipis itu terkekeh kemudian menggendong cucu kecilnya.

"Azka kapan datangnya hm?"

"Tadi, grandpa. Kita tadi habis liat kakak cantik" Bocah tiga tahun itu terus berceloteh. Yang juga ditanggapi oleh Rega.

"Ayo kedalam, pestanya mau mulai loh" Azka mengangguk dengan semangat. Brandon mengekori mereka berdua dengan tatapan tanpa ekspresi.

"Brandon, ayo bantu bakar daging" Brandon tersenyum saat Quenza menarik tangannya menuju taman.

Pesta akan diadakan di taman depan mansion, juga sudah ada sepuluh penghangat ruangan yang dipasang di taman. Tapi karena Rega ingin yang lebih hangat lagi, dia memilih untuk memeluk tubuh Fira. Sambil melihat anak dan cucu mereka yang beraktifitas.

"Terima kasih, jika saja Aku dulu gagal menemukanmu. Aku tidak akan bisa melihat pemandangan seperti ini" Rega berucap dengan genangan air mata.

Fira menoleh menghadapnya, mengelus dagu suaminya yang ditumbuhi bulu-bulu tipis. Wanita itu menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya dengan nyaman.

"Aku juga, jika saja Aku tidak bisa memaafkanmu. Mungkin Aku tidak akan melahirkan Violet dan melihat 3A yang memiliki sifat terbagi seperti sekarang"

"Terima kasih" Mereka berpelukan untuk berbagi kehangatan. Dibelakang mereka ada Violet yang bergabung memeluk keduanya. Disusul oleh Ace dan Zeevana. Kemudian Vanya, Brandon, dan 3A.

Zero yang melihat mereka tersenyum, terkadang kebahagiaan seseorang sangatlah sederhana. Berkumpul bersama keluarga.

Elein dan Quenza menatap keluarga besar itu dengan haru, ikut merasakan bahagia tentu saja. Mereka merasa beruntung karena di undang di acara keluarga besar mereka.

"Papa!" Christa berteriak nyaring mencari keberadaan Ace.

Ace yang dipeluk Brandon dan juga 3A itu tertutupi dan menghalangi pandangan Christa, gadis berusia lima tahun itu memilih untuk menghampiri Zero.

"Om ganteng" Panggil Christa kepada Zero, mengabaikan Kayla yang berada di belakang Zero.

Ya ampun. Zero mengelus dada terkejut, gadis kecil dihadapannya menampilkan cengiran imutnya. Suaranya benar-benar menggemaskan membuat Zero meraih tubuh mungil itu kemudian ia pangku.

She Is Violet✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang