SIV - 46

16.8K 1.3K 211
                                    


"Tunggu, siapa Kau? Tiba-tiba mengatakan rindu padaku?" Tanya Zero sambil menatap gadis dihadapannya dari atas kepala sampai bawah.

"Kau lupa? Aku Amira, mantan kekasihmu satu tahun yang lalu" Jawab Amira dengan nada menyolot. Brandon mengernyit jijik melihat gadis dihadapannya yang sangat jelek, kemudian beralih menatap Violet yang masih makan dengan anggun.

"Oh Amira ya? Kita berpacaran bukan karena cinta. Kau ingat itu, Aku memacarimu karena Ayah memperintahku. Hanya untuk perusahaan, tidak lebih"

"Tidak apa-apa. Aku bisa membuatmu jatuh cinta padaku" Ucap Amira penuh keyakinan. Violet menaruh sendok dan garpu dengan anggun, mengusap sudut bibirnya dengan tisu kemudian berdiri.

"Sudah? Ayo kembali ke ruangan" Zero mengangguk kemudian memeluk pinggang Violet mesra. Keduanya berjalan diiringi canda tawa.

Brandon menusuk pentol bakso berukuran lumayan besar menggunakan garpu, kemudian memberikannya kepada Amira.

"Nih Kak, kalo udah ngemis silahkan kelual dali kantol. Apa pellu Blandon panggilin Pak satpam? Ingat ya, Kak Zelo udah jadi milik Kak Vio, cali laki-laki lain gih. Dasal pengemis" Ucap Brandon dengan sinis kemudian pergi menyusul Zero dan Violet dengan kaki mungilnya.

Beberapa karyawan yang memperhatikan tidak bisa menahan tawa mereka, tawa mereka meledak sampai Violet bisa mendengarnya. Gadis itu tersenyum kemudian menatap Amira remeh. Punya berapa nyawa? Kecantikan seberapa? Kekayaan seperti apa yang berani melawan Violet?

Amira meremas tangannya kuat-kuat, dia tidak akan melupakan Zero. Dia pasti akan membawa kembali Zero, dia akan merebut Zero dari Violet. Dan mungkin, impiannya hanya akan terus menjadi impian.

Brandon menoleh kebelakang dan masih melihat Amira yang menatap kepadanya, bocah itu menggoyangkan bokongnya yang dilapisi pampers dan menjulurkan lidahnya mengejek. Siapapun pasti akan dibuat gemas oleh kelakuan bocah itu, kecuali Amira. Dia akan terus mengingat Brandon.

Wanita bernama Amira itu kembali ke tempat duduknya, dia memang bekerja di F'L Company sejak satu tahun yang lalu setelah ia putus dengan Zero. Saham perusahaan Ayahnya tiba-tiba merosot turun, dan mengharuskannya untuk bekerja demi membantu kebutuhan biaya hidupnya. Amira melotot saat layar komputernya menampilkan kata "GAME OVER!!!"

Yang berarti Amira sudah dipecat, dan tinggal mengemasi barang-barangnya dan segera keluar dari perusahaan. Dengan hati dongkol, Amira bergegas mengemasi barang-barangnya.

"Tidak apa, masih banyak lagi perusahaan yang akan menerimaku"

"YEAAAYYYY!!! DUA MILYAR BROOO, GAJI GUE DUA MILYAR" Teriak salah satu karyawan begitu melihat layar komputernya yang menampilkan jumlah nominal gajinya perbulan, karena sekarang sudah akhir bulan. Semua karyawan mulai menerima upah dari hasil kerja mereka masing-masing. Ada yang mendapat 2M, 1M, dan lainnya. Tergantung posisi dan kinerja masing-masing.

Amira semakin meremas tangannya kuat, dia tidak mendapatkan apa-apa bulan ini. Seorang perempuan dengan kaca mata hitam menghampiri Amira, kemudian memberikan sebuah amplop kepada Amira.

"Ini dari Nona Violet, dia juga menitipkan pesan. Jika Kau membutuhkan uang, minta saja kepada Nona Violet. Dia pasti akan membantumu, begitu katanya. Saya permisi" Ucap wanita berkaca mata hitam kemudian undur pergi.

Amira menatap amplop yang berada ditangannya, kemudian pergi menuju pintu keluar dengan perasaan dongkol.

Violet menatap Amira dari jendela kacanya, gadis itu tersenyum kecil. Sangat bahagia bisa melihat wajah sengsara orang yang ia benci, Zero memeluknya dari belakang. Laki-laki itu mencium rambut Violet yang wangi.

She Is Violet✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang