SIV - 72

15.3K 1.5K 330
                                    

Semangat puasanya bagi yang menjalankan 💪

Semoga kalian di lindungi oleh yang maha kuasa, mari kita berdoa semoga wabah virus corona ini segera musnah. Amiiin.

Yang belum mandi absen dulu sini 🙋

Ciki seharin ini belum mandi, disini airnya dingin banget kek sifat doi-ohokohok

Siyap?

Happy Reading




***

Zero menghentikan mobilnya saat sampai di sekolah Brandon, bocah itu turun dari mobil setelah mengecup pipi Violet dan Aura. Azka melambaikan tangan dengan semangat kepada Brandon.

"Kak Brandon semangat sekolahnya, jangan cari cewek cantik. 'Kan udah ada kak Quenza" Azka berucap dengan senyuman polosnya. Brandon ikut tersenyum.

"Iya, dadah. Brandon sekolah dulu"

"Hm, yang pintar" Ucap Zero dan Violet barengan.

Brandon melangkah masuk ke sekolah melewati gerbang, beberapa gadis memekik saat Brandon melewati mereka. Zero tergelak saat memperhatikan Brandon yang malah mengedipkan matanya dengan genit. Laki-laki itu segera menjalankan mobilnya menuju mansion kediamannya.

Aura memperhatikan jalan sambil memeluk tubuh Azka dengan erat, Azka sendiri bingung dengan adiknya. Aura terus menempel kepada Azka setelah insiden Aura memukul kepala Azka dengan kepalan tangan mungilnya.

Sedangkan Arka melengos karena ia tidak dipeluk oleh Aura, Violet yang menyadari hal tersebut memeluk putra sulungnya. Arka tersenyum, kemudian menjulurkan lidahnya kepada Azka. Yang sama sekali tidak ditanggapi oleh Azka. Putra kedua Zero itu memilih untuk menggigit pipi adiknya dengan gemas.

"Sakit" Gumam Aura pelan. Azka tergelak kemudian mengusap pipi Aura sesekali memijatnya.

"Mommy, Arka mau minta adik lagi. Mereka berdua nyebelin" Ucap Arka membuat Zero tersenyum licik ☺

"Gak bisa Arka, Kamu udah punya adik dua"

"Nyebelin. Mommy biacanya celalu nurutin permintaan Arka. Cekarang kok nolak?"

"Buat adik itu susah,"

"Beli dong mommy, uang mommy kan banyak. Beli adik buat Arka ayok. Arka mau adik perempuan yang lincah, mau diajak belajar bareng"

"Adik itu gak bisa di beli, harus buat sendiri"

"Heuh, nyebelin. Mommy pelit cama Arka, becok Arka minta cama grandma aja." Arka melengos. Melepas pelukan Violet dari tubuhnya.

Violet menghela nafas, menatap Zero melalui spion mobil. Dan laki-laki itu tersenyum penuh arti.

Aura memejamkan matanya, kakak pertamanya itu memang rajin. Tapi sesekali merepotkan. Gadis kecil itu masih setia memeluk Azka sampai dirinya terlelap begitu saja.

"Lah, udah tidur?"


***

Brandon menatap komputer didepannya dengan tatapan fokus, ia sedang melakukan simulasi bersama dengan teman sekelasnya. Dua bulan lagi dia akan lulus, Brandon tidak sabar untuk segera lulus dan bertemu dengan gadis-gadis yang lebih cantik dan dewasa. Tapi bayangan wajah Quenza tiba-tiba melintas di otaknya. Bocah itu terkekeh pelan, kemudian kembali fokus.

Semalam dia memang tidak belajar, tapi otaknya mengingat jelas apa yang dijelaskan oleh guru pada saat pelajaran berlangsung.

"Psst, Brand. Nomor sembilan apa?" Bisik teman dekat Brandon dari samping.

She Is Violet✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang