Bismillahirrahmanirrahim...
Allahumma sholli'ala sayyidina Muhammad.~~~<>~~~
Allah SWT berfirman:
قَوْلٌ مَّعْرُوْفٌ وَّمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّنْ صَدَقَةٍ يَّتْبَعُهَاۤ اَذًى ۗ وَا للّٰهُ غَنِيٌّ حَلِيْمٌ
"Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah Maha Kaya, Maha Penyantun."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 263)°°°
Setelah peristiwa Faricha mengomentari kiriman Dhani yang merupakan video Faricha saat dikejar anjing, hari-hari sekolahnya jadi cukup tidak menyenangkan dan juga hambar.
Dari mulai teman seangkatan yang ia saja tidak kenal sampai kakak kelas pun menghakiminya. Ketika ia bertemu dengan mereka, mereka bilang, "Lo do'ain Dhani masuk penjara, lo aja sana masuk penjara."
Saat itu, ia hanya diam, tak tau mau menjawab apa. Ia tau, semakin ia menjawab, akan semakin panas konflik yang akan ia hadapi, dan semakin banyak pula cacian yang akan ia dapatkan. Dan... ia tak tau, apakah ia akan kuat sampai kelas 12 atau tidak.
Ia lebih suka berdiam diri di perpustakaan ketika istirahat, tentunya bersama Resti dan Indana. Ia selalu mengambil tempat di pojok ruangan, karena perpustakaanya tidak terdapat kursi, dan hanya diperkenankan duduk di karpet yang telah disediakan.
"Aku ngantuk banget, ke UKS yuk!" Ajak Indana, lalu ia pun menguap dengan menutupkan tangannya di mulutnya.
"Mau apa? Memangnya kamu sakit?" Tanya Resti. Indana membalas dengan gelengan. "Biar bisa tidur di ranjang UKSlah, Res." Indana meringis tak berdosa.
"Hati-hati, nanti tiba-tiba ada cowok masuk lho," ucap Resti. Indana pun bergidik ngeri, "Hiii, nggak jadi deh."
Sementara Faricha hanya diam saja dengan majalah trubus yang menutupi wajahnya. Resti dan Indana memperhatikannya.
"Faricha tidur atau kenapa sih?" Tanya Indana kepo.
"Cha, kamu tidur nggak sih?" Resti menggoyang-goyangkan tubuh Faricha, dan membuat Faricha membuka wajahnya yang tertutup majalah.
"Aku lagi bacalah. Oh ya, kalau ngantuk tidur saja di sini, wajahnya tutup saja pake buku. Tidak kelihatan pasti," saran Faricha.
"Pintar kamu." Indana mengambil majalah dari rak di hadapannya, lalu menutupkannya di wajah.
"Oh ya, nanti kalau aku ketiduran bangunin ya, kan nanti pelajaran Biologi. Bisa dihukum sama Bu Sri," ucap Indana, dan langsung diangguki oleh Faricha.
"Kalau kami berdua lupa gimana?" Tanya Resti.
"Tenang, nanti ada Pak Heru yang bakalan bangunin." Indana langsung bergidik ngeri membayangkan apabila benar-benar Pak Heru yang akan membangunkannya nanti. Ia juga membayangkan bagaimana wajah marah laki-laki setengah baya yang menurutnya cukup menyeramkan.
"Jangan ya... nanti bangunin aku, please... semalem aku baru tidur tiga jam. Ngantuk banget," ucap Indana, lalu berlanjut dengan uapnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Faricha
Ficção Adolescente(Tamat) Belum revisi Faricha Lutfia Izza, seorang gadis yang cuek. Semua yang membencinya berbalik menjadi temannya setelah mereka menyakitinya. Semua orang yang abai padanya, menjadi temannya setelah ia berubah menjadi lebih baik. Dia, Faricha...