Pemuda Keren

63 11 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Allahumma sholli'ala Sayyidina Muhammad wa'ala ali Sayyidina Muhammad.

Aku minta maaf kalo alurnya aneh, lagi badmood n greget karena cerita ini udh dibuat setahun lebih nggak kelar2:v

Selamat membaca🤗

°°°

"Bismillahirrahmanirrahim, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."

Saat ini, sudah lebih dari seratus anak muda yang nongkrong di masjid, untuk berthalabul ilmi. Di tempat paling depan, sudah berdiri seorang pria berusia kepala tiga yang diundang oleh panitia kajian.  Semuanya memperhatikan ustadz itu dengan seksama.

"Pemuda keren menurut Islam itu siapa? Pemuda keren di mata Allah itu siapa, sih? Pemuda keren yang dibanggain Nabi itu yang kayak gimana, sih? Pemuda keren yang diceritakan dalam Al-Qur'an itu siapa aja? Ini yang akan kita bahas pada sore ini, menjelang waktu maghrib."

"Teman-teman yang dirahmati Allah subhanahu wa ta'ala, ada sebuah hadits. Nabi pernah menyampaikan tentang tujuh golongan manusia, yang akan mendapatkan naungan dari Allah di padang mahsyar, pada hari ketika tidak ada naungan, kecuali naungan Allah. Dan kita tau, padang mahsyar itu adalah sebuah tempat yang sangat luas, bahkan tidak ada lembah, tidak ada gunung, datar banget, nggak ada pohon, sedangkan matahari jaraknya dekat banget, di atas kepala kita. Sehingga ada orang yang tenggelam oleh keringatnya sendiri, karena saking semua orang kepanasan."

"Dan waktu itu kita akan berjalan tanpa mengenakan sehelai kain pun, tanpa memakai alas kaki apapun. Kita berjalan di bawah matahari yang sangat panas, menuju ke tempat hisab dengan perjalanan yang sangat jauh dan sangat lama. Bisa jadi seseorang berjalan kaki selama 1000 tahun, itu sangat cepat, ada yang berjalan 10.000 tahun, 50.000 tahun, dan lebih dari itu, dan sampai ratusan ribu tahun berjalan kaki, dan itu belum dihisab, teman-teman."

"Lalu, diantara kondisi manusia yang sangat-sangat sulit dan susah waktu itu, semuanya sibuk sendiri-sendiri, tidak ada yang peduli, nggak ada yang nolongin kita, likullimrihin minhum yauma 'idzin sya'nun yughnih, pada hari itu semua orang sibuk sendiri-sendiri, ada hamba Allah, yang akan mendapatkan keistimewaan dari Allah, dapat naungan Allah. Dia nggak akan kepanasan seperti yang lain."

"Pernah nggak kepanasan di luar rumah, terus tiba-tiba kayak ngadem di minimarket, pura-pura mau nyari belanja, padahal cuma mau ngadem doang?" Beberapa dari yang menghadiri pengajian cengengesan sendiri, mengakui pada diri sendiri yang seringkali melakukan hal itu. "Atau tiba-tiba yang dapat tumpangan dari temen kita, naik mobil yang udah ada a-cnya? Tiba-tiba masuk ruangan kantor yang ada a-cnya sehingga kita menjadi sejuk, dan kita ngerasa kayak ... nyaman banget setelah panas-panas, tiba-tiba ada yang mayungin, tiba-tiba bisa berteduh di bawah pohon, itu baru panasnya dunia, dibandingkan dengan panasnya padang mahsyar, itu nggak ada apa-apanya."

"Dan di padang mahsyar, udah nggak ada yang mayungin kita lagi di antara manusia, nggak ada pohon lagi untuk berteduh, nggak ada lagi mobil a-c, nggak ada lagi ruangan a-c yang kita nyaman di dalamnya. Di padang mahsyar, yauma la dhilla illa dhilluh, nggak ada naungan kecuali naungan Allah. Hanya ada tujuh golongan manusia, hamba Allah yang akan mendapatkan naungan."

"Tau nggak, dari tujuh golongan itu, siapa salah satunya? Nomor duanya adalah syabbun nasya-a fii ibadatillah, pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah, artinya pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah."

FarichaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang