Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma sholli'ala Sayyidina Muhammad wa'ala ali Sayyidina Muhammad.
Selamat membaca🤗
°°°
Anak Ketceh
Silvana Putri
Istirahat pertama, kumpul di rooftop sekolah.Romi
Mau ngapain?Danish Pratama
Udah, turutin aja. Nggak usah kebanyakan tanya @RomiRomi
Yeuh😒👍
Zulfikar
Oke-okeFaricha menghela napas pelan, lalu menoleh ke arah Silva yang sibuk memainkan ponsel pintarnya tanpa berniat untuk membalas tatapan melasnya. Faricha tidak ingin keluar kelas, karena ia tidak yakin untuk tidak emosi karena mendengar cemoohan hampir seluruh siswi di sekolah ini.
Namun, di satu sisi, dirinya penasaran akan apa yang akan Silva perbuat saat istirahat pertama nanti, ia juga akan merasa tidak enak kalau tidak datang dengan dalih apapun, karena ia yakin, Silva juga sudah tau perihal para siswi yang mengatainya yang tidak-tidak.
"Inda."
Indana yang sedang menyalin catatan dari bukunya pun mendongak, menatapnya seraya tersenyum teduh. "Silva nggak bakalan bikin keputusan yang ngasal kok, insyaAllah."
Faricha mengangguk. Entah mengapa, hari ini ia merasa lemah sekali, diberi ujian sekecil itu saja sudah ciut. Ia menghela napas panjang, membiarkan semua terjadi atas sekenario-Nya.
°°°
Tet ... tet ... tet ...!
Bel istirahat pertama berbunyi, keenam siswa itu belum juga keluar dari kelas, mereka memilih menunggu teman sekelas mereka yang lain keluar terlebih dahulu, agar mereka lebih bebas bergerak.
Faricha menoleh ke arah Silva, gadis berambut dikuncir kuda itu mengangguk, mengintrupsi yang lain untuk segera ke luar dari kelas. Mereka tidak menunggu teman mereka yang berada di kelas 11 IPS 2, agar lebih cepat.
Mereka menyembunyikan Faricha di tengah-tengah agar tidak terlihat, secara gadis berhijab itu yang paling pendek di antara mereka. Beberapa siswa yang bersimpangan dengan mereka menatap kelima siswa itu dengan tatapan bingung, karena personil mereka tidak lengkap, apalagi tidak ada Faricha, padahal mereka sudah gatal untuk kembali mencemooh Faricha sesuka mereka.
"Huh, gerah."
Mereka sudah tidak menutupi Faricha saat sudah berada di tangga menuju ke rooftop. Mereka berjalan biasa, sementara Faricha mengipasi wajahnya yang berkeringat.
Sesampainya mereka di rooftop, pandangan mereka menemukan Olan yang sedang duduk santai seraya menikmati se-kaleng larutan berlogo hewan seraya menatap layar ponsel pintarnya dengan khusyu', sampai tidak menyadari kedatangannya teman-temannya.
"Assalamu'alaikum," salam mereka bersamaan.
Kepala laki-laki itu refleks menoleh, mendapati teman-temannya yang berbeda kelas dengannya datang.
"Wa'alaikumsalam."
Zulfikar dan Danish langsung mendudukkan dirinya di kedua sisi Olan, sementara ketiga gadis itu di bangku seberang, dan Ghoni di kursi single.

KAMU SEDANG MEMBACA
Faricha
Novela Juvenil(Tamat) Belum revisi Faricha Lutfia Izza, seorang gadis yang cuek. Semua yang membencinya berbalik menjadi temannya setelah mereka menyakitinya. Semua orang yang abai padanya, menjadi temannya setelah ia berubah menjadi lebih baik. Dia, Faricha...