Iri?

95 13 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Allahumma sholli'ala sayyidina muhammad wa'ala ali sayyidina muhammad.

Selamat membaca

°°°

Ceklek

"Assalamu'alaikum."

Gadis itu menatap sekeliling rumahnya, terlihat ada yang kurang di sana.

"Bunda," panggil Faricha seraya berjalan menuju ruang tengah, lalu melemparkan tasnya ke sofa. Kakinya berlanjut menuju ke dapur.

"Bunda," panggil gadis itu lagi.

"Ekhem," dehemnya karena tiba-tiba tenggorokannya merasakan tidak enak. Faricha pun memutuskan untuk membuka kulkas guna mengambil air dingin.

Ia mengurungkan tangannya ketika melihat sebuah sticky note yang menempel di pintu kulkas.

Dek, kalau sudah pulang, harus langsung ganti baju. Kalau lapar, makanannya ada di lemari karena tadi pagi ada kucing masuk ke rumah. Baik-baik ya, di rumah. Bunda ada di rumah Paman Husain sama Ayah.

Salam sayang,

Bunda

Faricha tersenyum membacanya. Lalu tangannya melanjutkan aktivitas yang tertunda, membuka kulkas dan mengambil air dingin. Setelah itu, menarik kursi dan mendudukkan diri di sana. Tangannya meninggi di atas kepala, kepalanya menengadah bersiap-siap ketika ada air dingin yang masuk ke mulut.

Glek

"Alhamdulillah," ucapnya. Lalu berjalan untuk mengembalikan botol itu ke kulkas.

Ia melangkah menuju ruang tengah untuk mengambil tasnya, lalu berlanjut menuju ke kamarnya.

Faricha meletakkan tasnya di kursi belajar. Ia meraih ponsel pintarnya, memainkannya seraya membuka lemari untuk mengambil baju ganti. Salah satu kebiasaan buruk yang sulit dihilangkan oleh gadis itu, lebih sering teringat ponsel pintarnya dari pada yang lain.

Ia mendengus pelan ketika melihat pesan yang baru saja dikirim oleh Dhani.

Nanti sore ke lapangan deket rumah lo

"Ya Allah … aku capek," aduh Faricha seraya melemparkan ponsel pintarnya ke kasur.

Ia mendongak menatap ke arah jam yang berada di nakas. Menunjukka pukul 15.00, lima belas menit lagi ashar, menandakan bahwa waktu sore telah tiba.

"Dia robot atau apa sih? Pulang sekolah masa langsung ngajakin basket," gerutu Faricha.

Lalu berjalan menuju kamar mandi. Beberapa menit kemudian, ia keluar bertepatan dengan adzan ashar yang berkumandang dari mushola terdekat. Dengan gesit, Faricha mengambil mukena dan sajadah, lalu membawanya turun.

Ia menuju tempat wudlu yang berada di lantai dasar, karena tadi pagi ayahnya menasihatinya saat akan melaksanakan sholat subuh, "Kamar mandi adalah tempatnya syaitan bersarang, jangan wudlu di kamar mandi, karena hukumnya makruh bila membaca do'a di dalamnya."

Di dekat dapur, di sediakan tempat seluar 2×2m² yang memiliki dua keran air, yang biasanya digunakan untuk menampung air sebelum mencuci, dan juga untuk berwudlu.

Setelah itu, ia bergegas memakai kaos kakinya sebelum keluar dari rumah. Kaos kaki adalah salah satu pakaian wajib bagi seorang muslimah, karena aurat perempuan itu seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.

FarichaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang