Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma sholli'ala sayyidina muhammad wa'ala ali sayyidina muhammad.
Di mulmed ada lagu, itu lagu yg Dhani dkk nyanyiin yah
Bondan prakoso fade2black-Hidup berawal dari mimpi
Happy reading
※※※
Jika kamu berjalan, jangan fikirkan tujuannya tapi nikmati proses perjalanannya.
°°°
Hari tetap berlanjut sebagaimana Dia menjalankannya. Malam kedua perkemahan, merupakan malam yang paling ditunggu semua peserta, karena setiap kelas akan memberikan penampilan pentas seni yang telah mereka ajukan sehari sebelum berangkan ke perkemahan.
Api unggun mulai dinyalakan, membuat hawa dingin berangsur berubah menjadi hangat.
Setiap kelas dikumpulkan tersendiri, membicarakan bagaimana pentas seni mereka, serta dibantu oleh wali kelas masing-masing.
"Kenapa tidak didiskusikan?!" Ucap Pak Gana kesal ketika ternyata anak muridnya tidak menyiapkan apapun untuk pentas seni mereka.
"Pak, tinggal joget yang lain ngikutin apa susahnya sih," ucap Romi yang sukses mendapatkan delikan mata dari Pak Gana.
"Kalian mau apapun, terserah deh. Kalau nggak menampilkan juga kalian yang didenda, saya cuma dinasehatin," ujar Pak Gana.
"Dance aja gimana, Pak?" Tanya Nindy yang kebetulan ia adalah salah satu siswa yang mengikuti ekskul modern dance. Beberapa anak bersorak, karena tidak mungkin menampilkan dance jika pertunjukan kurang satu jam lagi.
"Joget aja, Pak. Temon holic gitu," ujar Danish membuat Pak Gana memegang kepalanya.
"Terserah kalian deh, saya akan kembali ke tenda panitia. Kalian diskusikan saja. Ingat ya, jangan mempermalukan saya!" Peringat Pak Gana, setelah itu pergi menuju tenda panitia.
"Tinggal temon holic aja udah," ucap Danish ketika Pak Gana sudah menghilang dari pandangan. Danish mendorong Zulfikar hingga berdiri di depannya. "Mau dipimpin Bang Zul. Ya kan, Bang?" Ucap Danish membuat laki-laki yang memakai seragam pramuka lengkap itu mendengus.
"Kalo ngajuin sesuatu, harusnya lo dong yang mimpin. Jangan suka nunjuk-nunjuk!" Ucap Olan. Danish memutarkan bola matanya jengah.
"Terserah gue lah, Bang Zul juga mau. Ya kan, Bang?" Ucap Danish sembari menepuk bahu Zulfikar.
"Siapa yang bilang?" Tanya Zulfikar membuat yang lain tertawa.
"Udah, lo aja yang mimpin kenapa sih? Kan lo juga jago goyang," ucap Dhani malas.
"Yang tadi yel-yelnya senggol-senggolan, mimpin dong," ucap Resti sambil menahan tawa. Yang merasa pun hanya mendengus, membuat yang lain tertawa.
"Apasih?"
"Terserah."
"Hei-hei," ucap Tessa yang baru saja datang.
"Hei tayo hei tayo, dia bis kecil ramah. Melaju melambat, tayo selalu senang," ucap gadis itu sambil bertepuk tangan. Membuat sorakan demi sorakan bersautan menyorak Tessa.
Faricha tersenyum kecil menyaksikannya sambil geleng-geleng kepala. "Ada apa, Sa?" Tanya Faricha yang kebetulan berada tepat di samping gadis itu.
"Oh ya guys. Kelas 10 MIPA 1 itu mau nampilin dance loh, keren banget. Terus 10 MIPA 2 nampilin drama, tentang maling ayam gitu. Kelas 10 MIPA 3 nampilin temon holic, sama 10 MIPA 4 nampilin nyanyi sambil gitaran plus ada beatboxnya. Kelas kita mau nampilin apa?" Tanya Tessa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faricha
Teen Fiction(Tamat) Belum revisi Faricha Lutfia Izza, seorang gadis yang cuek. Semua yang membencinya berbalik menjadi temannya setelah mereka menyakitinya. Semua orang yang abai padanya, menjadi temannya setelah ia berubah menjadi lebih baik. Dia, Faricha...