Bismillahirrahamanirrahim
Allahumma sholli'ala sayyidina muhammad wa'ala ali sayyidina muhammad.
Jangan lupa sholawat tibbil qulubnya😊
※※※
Allah lebih tau apa yang terbaik untuk makhluk-Nya, maka jalanilah takdirmu dan berkhusnudzonlah terhadap-Nya.
°°°
Pak Nendra melangkah ke tengah lapangan sambil membawa bola orange itu. Dhani dan Olan berada di depan, sementara Faricha dan Indana ada di belakang captain mereka.
Disini, sahabat dipisahkan. Dhani yang notabennya sahabat Olan harus menjadi lawan disini, begitupun Faricha dengan Indana.
Pak Nendra meniup peluit, lalu bola dilambungkan.
Hap!
Bola dapat tertangkap oleh Dhani. Laki-laki itu maju dengan bola yang terus memantul. Sementara Olan terus mencoba merebut bola dari tangan sahabatnya itu. Dhani menyeriangai, lalu dengan cepat bolanya ia lemparkan pada rekan timnya, Faricha.
Faricha menerimanya. Ia mencoba sportif dan sungguh-sungguh meskipun ia sedang grogi karena dilihat banyak pasang mata. Karena latihannya saja hanya Dhani, Resti dan Allah yang melihatnya.
Olan kini malah mengejar Faricha, mencoba merebutnya, namun Faricha melempar kembali kepada Dhani. Menurutnya, ia masih sangat awam dalam permainan bola besar ini, maka ia harus menyerahkan itu pada ahlinya, sementara ia juga memperhatikan laki-laki itu.
Indana maju, dan dapat merebut bola dari tangan Dhani. Faricha sedikit tak percaya melihatnya.
"Ayo, Cha. Kita saat ini sedang menjadi rival," ucap Indana lalu tersenyum. Faricha tidak membalas senyumnya, namun matanya mencoba memahami cara Indana mempertahankan bola dari tangannya.
Indana melemparkannya pada Olan. Membuat Dhani langsung menghadangnya, namun Olan berlari dan mencoba menshoot bola ke ring Dhani, namun gagal. Dhani tersenyum miring.
Dhani mengambil bola, dan melemparkannya pelan pada Faricha.
"Jangan sampe lengah, Far. Gue tau lo bisa. Buktiin ke gue, kalo yang gue ajarin selama ini nggak sia-sia!" Bisik Dhani pada Faricha.
"InsyaAllah," jawab Faricha. Sebenarnya, tubuhnya sedikit merasa risih karena saat itu jaraknya dengan Dhani kurang dari satu meter.
Faricha masih mendrible bola, mencoba maju dan memasuki daerah lawan. Olan langsung mengahadangnya, namun Faricha sanggup melewatinya, padahal dalam hati ia ketar-ketir apabila nanti ia banyak kesalahan.
Ia berlari menuju ring, dan tanpa pikir panjang, ia melemparkan bola menuju ring. Namun sebelum meluncur ke atas, Indana lebih dulu menangkapnya. Membuat Faricha merasa menyesal memiliki tubuh yang pendek.
Ia mengejar Indana yang sudah menjauh, lalu mencoba merebut bola tersebut dengan tekniknya sendiri. Ia menoleh sekilas kearah Dhani yang mengangguk saat netranya menangkap Dhani yang juga melihatnya.
Faricha berhasil merebut bola, hal itu membuat Indana melongo. Lumayan!
Dhani menangkap bola yang dilemparkan untuknya. Ia melangkah beberapa langkah, lalu menshoot bola orange itu hingga masuk ke dalam ring. Sontak membuat teman-temannya bersorak disusul dengan tepuk tangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/189364115-288-k277468.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Faricha
Teen Fiction(Tamat) Belum revisi Faricha Lutfia Izza, seorang gadis yang cuek. Semua yang membencinya berbalik menjadi temannya setelah mereka menyakitinya. Semua orang yang abai padanya, menjadi temannya setelah ia berubah menjadi lebih baik. Dia, Faricha...