Mas Tukang Urut Ganteng

132 25 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim...

Allahumma sholli'ala sayyidina muhammad wa'ala ali sayyidina muhammad.

Happy reading😆

°°°

Tak perlu jadi yang terbaik untuk dia, cukup berusaha agar menjadi yang paling baik untuk Dia.

°°°

Seorang pria mendatangi sebuah tempat dengan empat pembatas tinggi. Ia memarkirkan motornya di luar tempat tersebut, lalu memasuki sebuah tempat luas yang diaspal yang biasa disebut lapangan.

Di ujung timur dan barat terdapat tiang yang bagian paling atas terdapat papan yang di cat berwarna biru dengan ukuran 1×0,5 meter, dan terdapat cat berbentuk kotak, dan terpasang sebuah benda lingkaran berlubang, yang bawahnya terdapat jaringnya yang biasa dinamakan ring.

Ia membawa bola orangenya, lalu mendudukkan diri sambil meletakkan tas olahraganya. Lalu, ia mulai memantulkan bola tersebut sembari menunggu seseorang.

Duk duk duk

Ia mendrible bola orange itu dengan sangat pandai. Lalu memasukkannya ke dalam ring sebelah barat, karena sebelah timur terlihat sangat menyilaukan jika menatap kearah atas.

Ia pun mengambil ponselnya dari dalam tasnya, dengan membawa bola basket yang ia apit di kakinya saat ia mendudukkan diri.

Netra matanya menatap jam digital yang tertulis di home ponselnya.  Sudah pukul 08.55. Namun gadis itu tak kunjung datang, padahal ia sudah memaksanya untuk latihan hari ini.

Dhani menghembuskan nafas pelan. Ia bahkan meninggalkan acara hangoutnya ke sebuah villa bersama teman-temannya hanya agar bisa melatih gadis pendek dengan wajah yang dulunya selalu membuatnya kesal, gadis bernama Faricha Lutfia Izza.

Sejenak, ia berfikir, mengapa Dhani terlalu mudah meluangkan waktu untuk mengajari gadis itu olahraga yang biasanya dimainkan oleh orang dengan postur tubuh tinggi. Atau mungkin...

Ah, Dhani menggeleng mengenyahkan asumsinya yang sangat tak masuk akal. Mana mungkin?

Ia hanya menjalankan tugasnya, karena ia sudah berjanji dengan sukarela untuk mengajari Faricha, meskipun tak dibayar apapun, dan juga karena basket adalah mainan favoritnya.

Ia akan menunggu gadis itu hingga pukul 09.15, karena Dhani yakin bahwa jarak tempat ini dengan kediaman Faricha tak terlalu jauh, mungkin. Karena ia pun belum pernah ke rumah gadis itu, tau saja tidak.

Sembari menunggu, Dhani membalas chat dari Olan, Faris, dan beberapa anak lainnya, serta meladeni beberapa chat dari para 'fans'nya.

Matanya, tak sengaja melihat nama Faricha di aplikasi whatsappnya, dan ia teringat bahwa bukannya malam tadi ia baru saja bercekcok dengannya mengenai Faricha yang izin tidak latihan dan Dhani yang selalu memaksa agar tetap menghadiri latihan dari ini.

Ia pun membukanya. Dibawah nama gadis itu, tak ada tulisan 'online' melainkan 'Terakhir dilihat pukul 08.47', itu tandanya Faricha baru saja online beberapa menit yang lalu. Namun, mengapa gadis itu tak membaca pesannya?

FarichaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang