Kampung Halaman (2)

106 15 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Allahumma sholli'ala sayyidina muhammad wa'ala ali sayyidina muhammad.

Selamat membaca

°°°

"Aduh aduh aduh."

Faricha berlari tergopoh-gopoh dengan tangan yang masih membawa piring makannya ke arah ruang tamu.

"Kamu kenapa?" tanya Faricha seraya meletakkan piringnya yang masih penuh ke meja.

Nana memegangi mata sebelah kirinya.

"Matanya perih?" tanya Faricha yang dibalas anggukan oleh Nana. Mata Faricha menatap gelas yang ada di meja, ada sebuah bunga berwarna putih setengah tenggelam dalam air di gelas tersebut.

"Kamu pakai ini?" tanya Faricha lagi. Lagi-lagi Nana mengangguk.

"Itu bunga kitolod, manfaatnya untuk mengurangi rabun mata. Kalau diaplikasikan memang perih banget," ujar Nana. Tangannya sudah lepas dari matanya, namun mata kirinya masih terpejam.

"Tidak bisa dibuka matanya?" tanya Faricha lagi.

"Bisa, tapi perih banget, Mbak." Faricha mengangguk.

"Aku pakainya setiap pagi, dan alhamdulillah … setelah beberapa minggu ini aku pakai, penglihatanku semakin membaik," ujar Nana.

Perlahan mata kirinya terbuka, lalu ia meringis pelan.

"Tapi kok, aku tidak pernah lihat kamu pakai kaca mata ya?"

"Aku memang ndak pakai kaca mata, Mbak. Aku pakai lensa, karena malu kalau pakai kaca mata, kerudungnya jadi jelek," sahut Nana.

"Kalau Mbak mau pakai juga, Mbak Faricha bisa ambil bunganya di samping rumah Mbah Putri, biasanya tumbuh di pondasi rumah atau di pembatas rumah, banyak kok," ucap Nana. Faricha hanya mengangguk.

"Mas Farikhin tidurnya dimana?" tanya Nana yang tidak melihat sepupunya setelah pulang dari makam kemarin.

"Di rumahnya Mbah Putri, yang bekas kamarnya Bibi Nia," balas Faricha. Nana mengangguk.

"Ayo, aku kenalin Mbak Faricha ke teman-temanku," ucap Nana lalu menyimpan gelas yang terdapat bunga kitolod itu ke lemari kayu yang berada di pojok ruangan.

"Aku kan belum makan, Na. Nanti saja, agak siangan dikit, tidak enak juga sama Bibi," ucap Faricha, lalu ia mendudukkan diri di kursi, kemudian menyatap makanannya yang sempat tertunda karena aduhan dari sepupunya.

°°°

Deva Dwi Y
Kamu disana berapa hari?

Enam hari

Seminggu dong

Tidaklah, seminggu mah 7 hari

Cepat pulang ya

Aku kangen

InsyaAllah

FarichaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang