Benih-Benih Peduli?

102 12 1
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Allahumma sholli'ala sayyidina muhammad wa'ala ali sayyidina muhammad.

Mohon maaf dgn kesalahan saya, mohon diarahkan.

📣Mengandung kegajean yang membuat kalian bosan.

Selamat membaca😆

°°°

Rasulullah Saw bersabda:

Tidaklah seorang mukmin rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang sakit atau kesedihan (kesusahan) sampai duri yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan Itu Allah menghapus dosa-dosanya. (HR. Bukhari)

°°°

Faricha, Nindy dan Tessa bergerak cemas setelah tubuh Dhani dibawa oleh beberapa orang rumah sakit. Mereka juga sudah bilang kepada pihak sekolah, dan sebentar lagi mereka akan sampai.

"Aku merasa bersalah banget, Nin," ucap Faricha cemas. Nindy memandang Faricha iba, baru pertama kalinya ia melihat Faricha seperti ini, diselimuti rasa bersalah.

Nindy hanya mengelus bahu Faricha berulang kali.

"Jangan merasa bersalah gitu dong, Cha. Semuanya karena kecelakaan, lo nggak bersalah. Dhaninya aja yang nggak sopan, nyerobot makanan orang gitu aja, kualat kan," ucap Tessa.

Faricha mendongak ke arah Tessa yang berdiri. "Orang sakit kok dibilang kualat, tidak baik, Sa!"

"Iya-iya, kan bisa jadi, Cha," ucap Tessa.

"Khawatir banget lo," ucap Tessa lagi.

Faricha hanya tak acuh dengan ucapan Tessa.

Tak lama kemudian, Rudy dan dua orang guru yang kebetulan tidak ada jadwal mengawasi datang.

"Dhani kenapa?" tanya Rudy setenang mungkin.

"Alerginya kambuh kali, Pak," balas Nindy.

Faricha mendongak ke arah tiga orang dewasa itu, lebih tepatnya ke arah Rudy.

"Dhani punya alergi ya, Pak? Alergi ikan?" tanya Faricha.

Rudy mengangguk. "Sebenarnya bukan ikan saja, tapi semua hewan laut," balas Rudy.

Faricha menggigit bibir bawahnya merasa bersalah.

"Ehm ... Pak, saya minta maaf," lirih Faricha.

"Tidak perlu minta maaf, kalian juga nggak tau kalau anak saya punya alergi. Semua ini mungkin sudah takdir, jangan merasa bersalah seperti itu," ucap Rudy.

Faricha mengangguk. "Terimakasih, Pak."

"Iya."

Bu Killa melihat jam tangannya. "Kalian bertiga kembali saja ke sekolah. Dhani sudah ada kami yang menunggu, kalian bisa jenguk sepulang sekolah," ucap Bu Killa.

Mereka bertiga mengangguk, Tessa mengajak Nindy dan Faricha berjalan mengekorinya.

"Kita naik angkot nih?" tanya Tessa.

FarichaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang