Bukan Firaun
Chapter 11Shinichi buru-buru minum mineral waternya.
Suasana hening beberapa detik.
Selesai minum, Shinichi melirik wajah Yaroslav yang nyata sekali gak ada cool-coolnya. Bahkan tampak keringat di jidat-nya. Padahal di dalam Mall sini dingin. Shinichi aja memakai jacket.
"Boleh?" Yaroslav bertanya sekali lagi.
"Tapi kita baru kenal." Akhirnya Nurhala menjawab.
"Anti mau tahu apa soal ana?" tanya Yaroslav buru-buru. Dia takut Nurhala pamitan lagi, sedangkan kesempatan bisa ngobrol dengan gadis di depannya sangat langka.
Nurhala diam aja tidak berkata apapun. Shinichi juga gak berani ngomong apa-apa karena dia benar-benar gak nyangka, yang katanya mau me-recruit sekarang malah melamar.
"Kamu juga tidak kenal dengan saya." Nurhala berkata pelan.
"Kalau begitu kasih tahu ana semua tentang anti. Taaruf, iya kita taaruf." Yaroslav teringat metoda itu, pernah dibaca dari kumpulan artikel yang dikumpulkan Shinichi.
Nurhala bingung menjawabnya. Dia belum pernah melalui proses taaruf, selama ini baru Hasani aja yang pernah melamarnya, itupun tidak jelas.
Teringat Hasani, Nurhala menjadi sedih. Kesadarannya kembali hadir, keberaniannya terkumpul.
Diangkat wajahnya lalu bertanya ke ikhwan di hadapannya.
"Apa kamu mau nikah sama akhwat yang pernah berduaan saja dengan laki-laki di dalam kamar?" Nurhala bertanya tegas.
"Mereka ngapain?" tanya Yaroslav tegas juga.
"Saya pernah berada di dalam ruangan berdua saja dengan laki-laki. Apa kamu masih mau melanjutkan proses taaruf?" Nurhala ingin mengetes.
"Ana percaya anti pasti tidak seperti itu." ucap Yaroslav tegas.
"Kenapa kamu seyakin itu?"
"Karena...feeling." Yaroslav tidak tahu harus menjawab apa, dia tidak mungkin bilang kalau sudah tahu.
"Jadi begini ya akhi, Akmal tadi namanya? Jangan bikin akhwat itu baper. Main bilang-bilang mau melamar, lalu nanti mundur. Itu sangat menyakitkan dan juga memalukan. Kamu pastikan dulu kenal dengan saya. Pastikan dulu sudah siap menikah, baru berucap." Nurhala berubah jadi galak.
Shinichi pingin berdiri dan pergi tapi gak enak. Dia bisa merasakan kalau Nurhala marah.
"Bagaimana ana bisa mengenal anti kalau mau ketemu aja susah? Mau ngobrol susah? Dari tadi aja anti seperti mau pergi terus. Ana serius, ana tidak main-main. Ana yakin betul kalau anti pasti perempuan yang baik." Yaroslav berusaha meyakinkan.
Nurhala berdiri cepat.
"Kamu kenal Hasani kan? Tanya dia kalau mau kenal dengan saya." Nurhala berjalan meninggalkan kedua kakak beradik itu.
Yaroslav bengong, Sinichi bengong.
Beberapa detik kemudian Shinichi mengeluarkan suara.
"Melamar?"
Yaroslav merebahkan punggungnya ke sandaran kursi.
"Ya lo liat aja gimana susahnya ngomong sama dia? Gue harus putar otak supaya bisa merecruit dia."
"Melamar itu buat Married, Bang Yaroooooo." Shinichi gemes banget.
"Ya abis nikah baru direcruit." Yaroslav masih ngeles aja sih?
"Ghastly, Bang Yarooooo." Shinichi makin gemes.
"Dan kenapa lo pake ngaku-ngaku kembar? Bikin ribet aja." Yaroslav teringat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Firaun
RomanceSeorang perampok jatuh hati pada seorang akhwat yang tidak pernah menangis. Lalu gimana ceritanya sehingga mereka bisa menikah?